UNBROKEN
.
.
.
."Kak, "
Maya menoleh menatap Fasya,
"Makasih buat hari ini. " ucap Fasya dengan senyuman lebarnya.
Sore ini keduanya tengah berjalan dihalaman sekolah untuk pulang. Maya mengedarkan pandangan sekitar, menyapu pandangan disekitarnya.
"Sama sama, sekarang kita teman? " tanya Maya mengulurkan tangannya.
Tanpa berpikir panjang, Fasya langsung menerima uluran tangan Maya. Ia tersenyum manis dan berkata, "teman. "
Keduanya saling mengulurkan senyum. Tidak sampai disitu, Maya juga dengan hangat langsung memeluk Fasya dengan hangat.
Fasya sangat senang bisa bertemu dengan orang baik seperti Maya. Selama hidupnya ini, Fasya akui baru kali pertama ini ia merasakan keberadaannya diakui.
"Kak Maya mau pulang sama aku nggak? " tawar Fasya melonggarkan pelukannya.
Maya menggelengkan kepala, "makasih ya, tapi kayaknya aku ada urusan. "
Jelas saja Maya berbohong. Maya hanya tidak mau merepotkan orang lain, hanya itu saja.
"Ayolah, Aku serius. Nanti aku anterin sampai rumah kok. "
Mendengar ucapan Fasya, Maya terkekeh kecil dibuatnya.
"Aku juga serius Fasya, nggak papa kamu pulang dulu aja. " ucap Maya dengan senyuman lebarnya.
"Beneran? " tanya Fasya meyakinkan maya. "Iya bener. "
Fasya menghela napas pelan, ia menerbitkan senyuman manis yang selama ini tidak pernah ia terbitkan untuk sembarang orang.
"Aku pulang dulu ya, " ucap Fasya sambil menepuk bahu Maya pelan.
Maya mengangguk, "hati-hati Sya. "
Sambil menatap kepergian Fasya, Maya juga membalas lambaian tangan dari Fasya. Senang rasanya punya teman baru yang bisa bersikap baik kepadanya.
Tepat setelah perginya Fasya, saat itu juga Mona cs datang. Sudah lama Maya tidak melihat Mona. Karna, semenjak pembullyan Mona kepada Maya, semenjak itu juga Mona cs mendapatkan scorsing.
"Wah wah.. Udah lama ya burung lepas dari sangkarnya. " ucap Mona, yang mendapatkan tawa renyah dari Tea dan Jihan.
Ketiga anak manusia itu mendekati Maya dengan kedua tangah yang dilipat kedepan.
Karna paparan sinar matahari, Maya menyipitkan kedua matanya. Tidak takut, Maya hanya tidak habis pikir apa ulah Mona kali ini untuk mengganggunya?.
"Kuylah bawa dia sekarang kebelakang sekolah. " perintah Mona kepada dua temannya dengan senyuman miring.
Saat itu Maya sedikit panik. Tapi rasa paniknya itu langsung ia kubur dalam dalam setelah melihat Ari dan temannya yang lain mulai mendekat.
"Woy! " teriak Galang, mengurungkan niat Tea dan Jihan yang akan menarik paksa Maya.
Kali ini bukan Maya yang tampak panik, melainkan Tea dan Jihan. Terlebih Mona, wajahnya tampak sangat panik ketika melihat Ari ada diantara mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
UNBROKEN [END]√
Fiksi Remaja'Orang baik tidak akan mengaku baik. Dan orang jahat, tidak akan mengaku jahat'. -MAYA FERELOITE Banyak cobaan yang aku jalani. Tanpa mengeluh, apa itu mengeluh? Aku tidak tahu. Jangan pernah merasa sendiri. Kamu nggak sendiri, dari sekian banyakny...