UNBROKEN
.
.
.
."Selamat pagi anak-anak, " sapa bu Friska memasuki kelas.
Semua keributan di kelas 11 IPS 1 kian langsung hening.
"Selamat pagi bu, " sahut mereka serempak.
Friska mengulurkan senyuman khasnya. Lalu ia meletakkan tumpukan buku-bukunya diatas meja.
"Apa pendapat atau pemikiran kalian, tentang kenakalan remaja yang saat ini tengah beredar, dan tolong berikan contohnya agar saya paham. " ucap Friska yang mendapatkan kerutan dahi dari semua orang.
What the hell, semuanya sangat tiba-tiba. Semua murid saling menukar pandang, menatap berusaha mencari jawaban dari pertanyaan yang ditanyakan bu Friska.
Berbeda dengan Ari dan Aldo. Keduanya terlihat sangat santai, bahkan salah satu diantara mereka langsung mengangkat tangan bersedia menjawab.
"Remaja yang nakal akibat kelalaian orang tua yang tidak cermat dalam mengawasi pola aktifitas anaknya adalah tepat. Karena, tumbuh dan kembang seorang anak adalah hasil dari pengawasan orang tua. " ucap Ari sebagai tim pro mengawali respon.
Tentu saja hal itu disetujui dengan tim pro yang juga satu pendapat dengan Ari.
Kelas IPS 1 tidaklah sedikit. Ada tim pro, tentu saja ada tim kontra.
"Saya tidak setuju. " tolak Aldo masih duduk tanpa mengangkat satu tangannya.
"Remaja nakal bukan karena orang tua yang kurang dalam pengawasannya. Namun yang karena lingkungan sekitar anak yang sangat rentan terhadap perilaku menyimpang. Banyak sekali faktor yang dapat menyebabkan kenakalan remaja. Setiap orang tua pasti akan selalu mengawasi anaknya. " itu menurut Aldo sebagai tim Kontra.
Tentu saja tim Aldo juga satu pendapat dengan pendapat Aldo.
Mendengar pendapat Aldo dan Ari, Friska mengangguk setuju. Nah sekarang dimana ini penengahnya.
"Sebentar bu, saya masih belum puas dengan pendapat Aldo. " ujar Ari tampak berpikir melirik Aldo dengan sinis.
"Kalau orang tua bisa mengawasi anaknya dengan benar dan tegas, saya yakin pasti kenakalan remaja itu tidak akan pernah terjadi. " tambah Ari berusaha memojokkan Aldo.
"So menurut saya juga, kenakalan remaja itu sudah pasti disebabkan oleh orang tua yang lalai. "
Aldo tersenyum miring menanggapi tanggapan Ari, "benarkah? Apa lo pikir kenakalan remaja itu hanya disebabkan lalainya orang tua? Terus apa kabar sama mereka mereka yang salah pergaulan? Apa mereka akan dianggap benar?. " tanya Aldo mulai meninggalkan bahasa Formal.
Kali ini Friska hanya diam. Dimateri pelajarannya kali ini, dia akan diam membiarkan anak muridnya yang menyelesaikan pertikaran.
"Contoh buktinya Ari? "
Ari menghembuskan napas pelan. Sejenak ia dapat melihat Maya yang tengah mengacungkan jempolnya memberi semangat.
"Silahkan Ari maju kedepan, " ucap Friska yang mendapatkan anggukan kepala oleh Ari.
Ari menyapu pandangan sekitar. Pandangannya berhenti sejenak ketika kedua matanya bertemu dengan kedua mata Aldo.
"Seorang sarjana muda yang baru saja lulus dari kampus, ternyata tertangkap memakai shabu setelah malam kelulusannya. Setelah diselidiki, orang tuanya memang tidak ada yang tahu bahwa anaknya sudah 4 tahun mengonsumsi barang haram tersebut. " jelas Ari menegaskan.
"Tapi menurut gue-"
"Dan, inilah yang dimaksud orang tua sangat berhubungan erat dengan tingkah anaknya. Jika orang tua kurang dapat melakukan pengawasan, maka anak akan melakukan kebebesan apa saja sepuasnya. " sela Ari memotong ucapan Aldo.

KAMU SEDANG MEMBACA
UNBROKEN [END]√
Teen Fiction'Orang baik tidak akan mengaku baik. Dan orang jahat, tidak akan mengaku jahat'. -MAYA FERELOITE Banyak cobaan yang aku jalani. Tanpa mengeluh, apa itu mengeluh? Aku tidak tahu. Jangan pernah merasa sendiri. Kamu nggak sendiri, dari sekian banyakny...