YOU

316 29 0
                                    


'Hanya untuk bertukar sapa saja kamu tidak bisa. Sekarang, sebenci itukah kamu dengan ku?'

_Maya Fereloite_

UNBROKEN
.
.
.
.

Kembali ke sekolah dengan mood yang sama, namun kesehatan yang berbeda. Perut kiri bagian bawahnya terasa sangat sakit. Sebenarnya juga dokter belum mengizinkan Maya pergi sekolah dalam kondisinya yang masih belum stabil.

Tapi apalah Maya mau menuruti? Tidak. Justru karena itu, jika umurnya tidak akan lama lagi Maya akan menghabiskan sisa waktunya hanya untuk orang-orang terdekatnya.

Wait, tunggu Maya istirahat sebentar. Semenjak operasi itu berlangsung, entah kenapa kini sang empu terus sering merasa lelah.

Maya mengedarkan pandangan sekitar. Tersenyum lebar kepada semua orang yang menatap, meski tidak ada balasan sama sekali.

Tidak lama kemudian, Ari dkk datang. Melintas didepan Maya, tanpa menyapanya sama sekali. Tidak hanya mereka, selain mereka juga ada satu gadis diantaranya. Yaitu Mona.

"Hai May, " sapa Mona tersenyum kecil.

Saat Maya menyadari tangan Mona menggandeng tangan Ari, saat itu juga spontan Mona langsung melepaskannya. Dia tidak mau membuat kesalahpahaman lagi diantara Ari dan Maya.

"Hai, " balas Maya menyapa.

Dengan susah payah dan kaki yang bergetar, Maya berusaha berdiri dengan baik. Hal itu sudah disadari oleh Vano, dan saat Vano ingin membantu Maya, saat itu juga Maya memberi kode untuk diam dan tenang tanpa memperdulikannya.

"Kamu udah sehatan kan Na? " tanya Maya yang mendapatkan tatapan malas dari Ari.

Tentu saja Mona mengangguk dengan senyuman lebar, "iya May udah baikan."

"Lo nanya gitu tulus nanya apa cuma pencitraan?! " tanya Ari mengeraskan nada suaranya.

Sungguh, bukan hanya Maya yang terkejut mendapatkan sentakan tersebut. Galang, Vano dan Riky juga, tidak biasanya Ari bersikap kasar dan tidak sopan seperti itu.

"Ri! Kok lo ngomongnya gitu? Lo nggak-" sebelum Vano menyelesaikan ucapannya, saat itu Maya langsung menyentuh tangan sang empu dan tersenyum kecil.

"Udah Van, nggak papa kok. " ucap Maya mengulurkan senyuman samar.

"Lagi nggak mau ngeliat drama! Ayo Na kita pergi. " sela Ari membalikan tubuh kelawan Arah.

Sebelum Ari pergi, Maya langsung menahan tangan sang empu. "Ari, aku mau ngomong sama kamu sebentar boleh? " tanya Maya menatap sendu cowok didepannya.

Tanpa rasa kasihan sedikitpun, Ari langsung menepis kasar tangan Maya dan mendorong tubuh sang empu.

Entah dorongan Ari yang terlalu kuat, atau tubuh Maya yang sangat lemas hal itu berhasil membuat Maya tersungkur dengan kasar.

"Maya! " sontak Galang, Riky dan Vano langsung membantu Maya.

Dan Maya? Dia terus memegangi perutnya yang sakit, dan menatap kepergian Ari dengan gadis lain.

UNBROKEN [END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang