WORST BIRTHDAY

264 34 0
                                    


UNBROKEN
.
.
.
.

Maya menatap seseorang yang berdiri tepat didepannya.

Dia Ari, cowok itu menatap Maya sedikit mengulurkan senyuman kecil yang dibalas senyuman lebar dari Maya.

"Are you sad? " tanya Ari pertama kalinya berbicara bahasa formal.

Maya menggeleng, tersenyum kecil. "I am not sad, " sahutnya.

"Gue anter lo pulang sekarang. " ucap Ari kali ini mengulurkan tangan.

Maya langsung menerima uluran tangan itu, tapi bukan berati dia juga mau menerima ajakan Ari.

"Makasih, tapi aku pulang sendiri. " ucap Maya masih dengan senyuman manisnya.

Mendengar sahutan Maya, Ari menghela napas berat. Tanpa mengatakan sepatah katapun, Ari langsung menarik tangan Maya pergi untuk mengantarkannya pulang.

"Gue nggak terima penolakan. "

***
Hari mulai gelap. Saat ini Ari dan Maya tengah berada disalah satu caffe yang beberapa hari lalu Ari datangi dengan teman temannya.

Maya mengedarkan pandangan sekitar, kedua tangannya menggosok telapak tangan untuk menciptakan kehangatan.

Malam ini terasa lebih dingin dari malam malam sebelumnya. Melihat Maya yang tengah kedinginan Ari langsung melepas jaket kulitnya dan memberikannya kepada Maya.

"Pake, " ucap Ari sambil meminum jus lemonnya.

Maya mengerutkan dahi. "Tapi-"

"Pake aja kalo lo nggak mau kedinginan. "

Maya menganggukkan kepala, padahal jaket Ari yang lain masih ada dirumahnya. Sengaja Maya tidak membawa agar sewaktu waktu pemiliknya yang datang mengambil.

Hm cerdas memang.

"Btw Alana kenapa? " tanya Ari menatap Maya.

Sang empu yang ditanya langsung menghentikan aktifitasnya yang memakai jaket. Mengingat Alana, Maya kembali sedih karna sepertinya gadis itu tengah menyembunyikan sesuatu yang tidak Maya ketahui.

Maya menatap Ari sendu, "nggak tau. Dia marah mungkin, tapi aku juga nggak tahu kesalahan aku apa. " ucap Maya menekuk wajahnya malas.

"Mau gue bantu jawab? " tanya Ari yang kedua kalinya.

Tentu saja Maya langsung mengangguk antusias.

"Lo nggak tau kan Alana suka sama Aldo? " tanya Ari to the poin.

Jelas saja Maya terkejut. Apa? Selama ini Alana menyukai Aldo?. Maya menggelengkan kepala tidak tahu.

"Nah sekarang tau kan?. So menurut gue lebih baik lo jauhin Aldo daripada lo nyakitin Alana. " saran Ari percaya diri.

Dibalik sarannya, Ari juga mendapatkan keuntungan. Untungnya adalah, setidaknya masih ada waktu untuk mendekati Maya tanpa adanya pihak ketiga.

UNBROKEN [END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang