GO AWAY

276 32 0
                                    


UNBROKEN
.
.
.
.

Maya menatap Aldo dengan rasa penuh salah. Kakinya ingin mendekat, mulutnya ingin meminta maaf tapi hatinya takut kalau sang empu malah akan mencacinya.

"Al, " panggil Maya yang langsung berhasil membuat Aldo menoleh.

"A-aku mau minta maaf, " ucap Maya gugup dengan menundukkan kepala.

Kali ini kelas tidak seramai tadi. Dan seberani mungkin Maya akan meminta maaf atas kesalahannya tadi.

"Inget salah lo? " sinis Aldo tersenyum miring.

Maya menggigit bibir bawahnya bagian dalam. Aura Aldo sangat dingin dan tidak tersentuh.

"A-aku bisa jelasin ke kamu kok, "
"Go away! " singkat padat dan jelas.

Maya menatap Aldo sendu, dia hanya ingin meminta maaf itu saja.

"Al dengerin aku dulu, aku bisa-"

Brakk..

"Pergi! " bentak Aldo sambil menggebrak meja.

Benarkah itu Aldo?. Maya membulatkan matanya terkejut sempurna. Tanpa berlama lama lagi, Maya langsung pergi meninggalkan Aldo sendiri.

Dikelas Aldo mengacak rambutnya frustasi. Tidak seharusnya dia membentak Maya seperti itu.

"Arrghh! Sial. "

***
"Sya! Sampai kapan sih lo mau terus ngehindar dari gue? " tanya Ari menahan pergelangan tangan Fasya.

Fasya menatap dalam dalam mata kakaknya, "sampe lo sadar kalau Mona itu bukan cewek yang baik. " sahut Fasya enteng.

Kedua adik kakak itu kini tengah sibuk berdebat. Berbeda dengan Galang, cowok itu kini tengah ketar ketir menunggu orang yang akan menerobos masuk ke toilet cewek.

"Ini nih yang gue nggak suka. Ari yang ngelakuin, pasti gue yang nanggung malunya."

Ya bagaimana tidak, Ari selalu menyuruh Galang untuk menjadi penjaga. Dia tidak mau ada seseorang selain Galang yang tahu kalau Ari dan Fasya adalah saudara.

Bukan apa apa. Hal itu memang Fasya yang meminta agar identitasnya disembunyikan.

"Sampai kapan si lo bakal benci sama Mona? Dia baik. Lo nya aja yang nggak bisa beradaptasi." ucap Ari kali ini melepas genggaman tangannya.

Fasya tersenyum getir mendengar ucapan Ari. Lagi lagi Mona, mengapa gadis itu selalu berhasil melakukan aksi kebohongannya?.

"Bukan gue gang nggak bisa beradaptasi, tapi lo nya aja yang nggak bisa bedain mana yang bener sama yang salah." balas Fasya melipat kedua tangannya kedepan.

Ari menghela napasnya mendengar perkataan Fasya. Ari yakin, sebenarnya Mona adalah orang baik hanya saja dia tidak diberi kesempatan untuk mendapatkan kepercayaan.

"Gue jamin dalam beberapa hari ini lo pasti akan tahu sifat asli dia." ucap Ari yakin.

Apa? Sifat asli?. Fasya tersenyum sinis, "harusnya gue yang ngomong gitu. Gue janji, sisa sisa waktu hidup yang gue punya, gue pasti bakal buka sifat asli dia didepan lo!" tandas Fasya pergi meninggalkan Ari.

"Fasya!"

Diambang pintu, Fasya juga menatap Galang sinis. Sengaja Fasya menabrak bahu kiri Galang hingga mendapatkan ringisan dari sang empu.

"Galak bener Sya." gumam Galang menatap kepergian Fasya.

***
Ditempat lain, Mona menatap kedua orang tuanya bergantian. Takut, dan bingung harus berbuat apa.

UNBROKEN [END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang