BAD DAY FOR YOU

285 37 0
                                    


'Hindari perlakuan buruk untuk orang lain. Karena, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Paham?'

_Maya Fereloite_

UNBROKEN
.
.
.
.

"Maya! "

Plak..

"Aw.. " Maya spontan pipinya yang ditampar kasar oleh Mona.

"Hapus nggak?! Hapus sekarang atau gue yang hapus! " peringat Mona tidak main main.

Baru kali pertama ini Maya berani tersenyum miring didepan Mona cs. Dan hal itu berhasil membuat Mona cs semakin kesal.

"Siniin! "
"Mona apaan sih! "

Karena bantuan Jihan dan Tea, saat itu Mona berhasil merebut ponsel Maya. Dan saat itu juga, Mona langsung menghapus rekaman suara yang diam diam Maya ambil.

"Siapa yang bodoh disini? Lo apa gue? Menurut kalian yang bodoh tuh gue apa Maya sih?" tanya Mona kepada dua temannya itu.

"Pake nanya lagi. Ya Maya seorang lah paling bodoh. " sahut Jihan dan Tea serempak.

Ketiga anak manusia didepan Maya itu tertawa lepas. Dan yang pasti itu adalah tawa terakhir mereka yang akan mereka ciptakan.

Maya? Diluar dia diam. Tapi didalam hati, dia yang tertawa paling keras. Mona dan temannya itu adalah definisi orang bodoh teriak bodoh.

Haha menyedihkan!

"Kenapa Maya? Sekarang lo kan yang tertekan karena satu satunya bukti yang lo punya udah kita hapus?" tanya Mona menyeringai sambil mengembalikan ponsel Maya.

Sungguh, andaikan kalian melihat kejadian itu. Maya yakini, pasti kalian juga satu pendapat kalau Mona cs adalah golongan orang orang bodoh berteriak bodoh.

"Nggak kok. Aku nggak takut apalagi tertekan seperti yang kamu bilang. Aku cuma kasian aja liat kebodohan kalian yang berkembang biak. " sahut Maya santai.

"Sembarangan lo ya! " sebelum Jihan memukul Maya, saat itu juga tangan seseorang menahannya.

Ari menatap tajam ketiga cewek didepannya. Terlebih Mona, sungguh ini benar benar memalukan.

"Kenapa Mona? Udah paham sama maksud aku?. Oh iya, orang bodoh kan pemikirannya lambat ya. Ups, maaf. " kali ini Maya menang. Menang membuka kedok Mona didepan semua orang.

Saat Mona membalikan tubuh, ternyata dibelakangnya sudah banyak murid murid yang menyaksikan pembullyan itu. Tidak hanya murid, disana juga sudah ada beberapa guru dan kepala sekolah.

Apalagi yang Mona bisa elakkan? Semuanya sudah terlanjur. Dia mempermalukan dirinya karena ulahnya.

"Maya memang tidak punya bukti dalam permasalahan ini. Tapi kalian masih terikat pelanggaran sekolah. " ucap Itdal sebagai kepala sekolah.

Mona membulatkan matanya sempurna, "pelanggaran apa pak? Kita nggak lakuin apa-apa kok. Masalah telur sama tepung ini kan wajar buat ngerjain Maya yang lagi ulang tahun-"

"Bukan itu Mona! " bentak Itdal berhasil membisukan Mona dan beberapa siswi yang tengah berjulid.

"Kamu sudah bertindak kasar. Ada saksi mata disini. " lanjut Itdal yang mendapatkan acungan tangan dari Bianca.

"Saya saksi matanya. " ucap Bianca yang berhasil membuat Mona cs semakin terkejut.

Ingat Bianca kan?.

UNBROKEN [END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang