;)34(;

550 32 13
                                    

Part Tanpa Revisi!

34. Menemui Rain

*
*
*

Ketika Kalian datang ke wilayah mansion keluarga Sillvator, kalian akan disuguhi dengan pemandangan luar mansion yang sangat luas. Gerbang keluarga Sillvator setinggi 15 meter. Dengan lambang bunga Lily merambat di gerbang.

James memperlihatkan token keluarganya. Dan penjaga itu pun membiarkan James masuk setelah ia tahu bahwa orang yang berada di depannya ini adalah Lord James yang mulia dari Jesincsver.

Salah satu kelebihan dan berpengaruh serta berpenguasanya keluarga Jesincsver yaitu tidak akan pernah ada orang yang bisa membuat tiruan token Jesincsver. Bilapun ada mereka tak akan berani menyebarluaskan token tersebut. Sama
seperti keluarga Frederick, keluarga Jesincsver pun memiliki orang dalam.

Pernah ada orang yang menyebarkan rumor bahwa kekuasaan keluarga Jesincsver bisa menjatuhkan kekuasaan keluarga Nomor satu yakni keluarga Kerajaan.

Dan hal itu belum pernah ada buktinya. Karena rumor lagi mengatakan bahwa, setinggi apapun keluarga Jesincsver, se-berkuasa apapun keluarga Jesincsver, mereka tidak akan menjadi keluarga nomor satu, karena hukum alam tidak dapat menakdirkannya.

Kedatangan James bukan lain hanya untuk bertanya tentang berita nomor satu di Auxenia.

James melangkah, yang pertama ia lihat adalah bangunan megah yabg sangat luas dan besar. Di setiap jalan terdapat bunga berwarna-warni yang menandakan keceriaan.

"Lord James Jesincsver memasuki ruangan!"

***

James memandang empat makhluk dari keluarga Sillvator. Yang ia ketahui adalah Tuan Alderald  Sillvator sebagai kepala keluarga, Lady Surthea sebagai pendamping Kepala keluarga. Dan kedua anaknya yaitu, Aiden Sillvator juga Sellya Sillvator.

James duduk bersebrangan dengan pemimpin keluarga yang di dampingi sang istri. Tak luput di sebelah kanannya terdapat dua penerus keluarga Sillvator.

Mula-mula James menarik nafas lalu berkata "kedatangan saya kemari mewakili keluarga saya. Yang bermaksud bertanya tentang rumor yang sedang riuh di Auxenia!"

Lord Sillvator memandang pemuda yang seusia dengan anaknya yang pertama. Pemuda dengan garis rahang yang lurus juga dengan raut yang tajam. Iris matanya hitam pekat dan kedua alisnya lurus berkaitan. Ada cahaya dingin dari auranya dan itu membuat tuan Sillvator merasa tidak nyaman.

Bukankah dia yang seharusnya mengintimidasi? Lalu kenapa sekarang terbalik?

"Mungkin maksud anda dengan datangnya seorang gadis dari keluarga Sillvator?"

'En' James menganggukan kepalanya mengiyakan.

"Berita ini memang benar adanya," Alderald menghela nafas. "Dia putri angakat kami,"

Sellya melirik sang ayah lalu berkata dengan tertahan seakan tak merelakan sesuatu, "Ayah!"

Lord Sillvator mengangkat sebelah tangannya pada Sellya, "Hal ini tidak bisa ditutupi lagi. Semua orang akan tahu pada akhirnya,"

Alderald memang sudah meminta izin lada pihak kerajaan mengenai bahwa dia mengangkat seorang anak. Dan hal itu ia tutupi bahkan busa dibilang hanya King lah yang tahu tentang ini. Rencananya, Alderald akan mengadakan upacara pengangkatan ini bertepatan dengan perayaan pernikahan dirinya dan sang istri.

Alderald mengalihkan pandangannya pada James, "Namanya Rain berusia tujuh belas tahun." hanya itu yang ia dapat mengenai berita tentang gadis itu.

"Tolong panggilkan Rain," Lady Surthea berbicara setelah lama terdiam. Dia menyuruh pada salah seorang maid untuk memanggil Rain.

***

Setelah mengirim kakaknya untuk menemui sang tamu, Rain secara lugas pergi menuju kamarnya. Hari ini sungguh lelah. Namun, entah kenapa.

Sesampainya di kamar gadis itu membuka sebuah buku lengkap dengan pulpennya. Lalu menuliskan sesuatu dengan air mata yang tiba-tiba tidak bisa ia bendung.

"Bunda, Rain rindu sama bunda!" Rain terisak.

Namun hal itu tidak bertahan lama saat seseorang mengetuk pintu dan memanggilnya.

"Ada apa?"

"Nona ditunggu di ruangan utama!"

Rain berkaca agar orang lain tidak dapat melihat bahwa dirinya telah menangis. Lalu pergi ke ruangan Utama.

***

"Ayah memanggil ku?" Begitu Rain mencapai ruangan utama, hal yang pertama ia lihat adalah keluarga barunya juga seorang pemuda tengah saling berhadapan.

"Kemarilah!" Pinta Alderald.

Rain berjalan lalu duduk di samping ibunya. Arah mata pandangnya jatuh pada pemuda yang menatapnya dengan penuh keterkejutan.

"Ini Rain, putri kami!" Ujar Surthea tanpa embel-embel 'angkat'.

"Lady Rain, anda tahu keluarga Jesincsver?" James menatap gadis itu yang ia pikir kemungkinan gadis itu masih berumur lima belas atau enam belas tahun. Nyatanya bukan.

Rain mengangguk sebagai jawban, "Perlu hal apa?" Tanyanya arogan.

James tak mengindahkan sikap itu, tapi melihat keterkejutan di mata keluarga Sillvator James menyimpulkan bahwa gadis ini terlalu berani berbicara secara gamblang dengan dirinya.

"Saya memerlukan bantuan anda."

****

Hal bahwa Rain telah menyembuhkan keluarga kerajaan tidak dapat ditutupi pada pemuda yang bernama James ini.

Dan hal itu membuatnya merasa tak senang.

Setelah kemarin berbincang panjang lebar dengan James Jesincsver, Rain akhirnya mengalah meski pada awalnya ia menolak untuk mencoba menyembuhkan sang legendaris yang kini masih terbaring.

Annaliza Jesincsver.

Karakter perempuan seperti ini yang Rain suka. Dia telah mendengar dari Sellya bahwa Annaliza adalah seorang Jenderal utama pada umurnya yang ke lima belas tahun. Entah seberapa kuat wanita bernama Annaliza Jesincsver itu.

"Saya tidak dapat memastikan bahwa SiRaidencs akan sembuh seperti semula. Namun percayalah saya akan melakukan yang terbaik,"

*SiRaidencs* mantan jenderal.

Raymond menatap penuh harap pada Rain. Begitu pun Mariana yang saat ini tengah mengusap kepala putrinya yang masih terbaring menutup mata.

Manusia bukan Tuhan yang bisa mengendalikan apa yang ingin Ia kendalikan, namun setidaknya kita harus berusaha terlebih dahulu. Hal ini yang selalu menjadi prinsip Rain.

See You Next Part, halliest!

Annaliza's Secret (End+ Revisi Berjalan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang