*37*

381 29 14
                                    

Typo!!

***
37. Obsesi Resvina? Atau!

***

Kabar burung itu telah terdengar dan tersampaikan pada khalayak di daratan Auxenia. Dan tentu saja hal itu dengan pasti terdengar oleh keluarga Jesincsver. Annaliza harus diusir dari Auxenia. Namun, sejauh ini keluarga Jesincsver tidak memberikan konfirmasi atau menolak gagasan tersebut. Keluarga Jesincsver diam tak berkutik seakan menerima perlakuan dari rakyat Auxenia.

Semua orang berbincang tiada henti. Dalam hatinya Mariana beserta suami dan anaknya merasakan sedih yang amat terdalam. Mereka tidak bisa melakukan apapun termasuk menghentikan perbincayang hangat ini. Mereka hanya bisa menunggu keputusan king lima hari lagi. Dan dalam dua hari ini mereka tidak henti-hentinnya mencari orang yang bermana penyembuhan. Sulit memang, karena orang yang mempunyai mana penyembuhan memang jarang.

"Kita gunakan koneksi kita untuk menghubungi asosiasi medis,"

"Tidak bisa, asosiasi medis tidak akan pernah melirik koneksi kita yang sedikit,"

"Setidaknya kita harus berusaha terlebih dahulu,"

Mariana hanya diam saat mendengar percakapan anak dan suaminya.

Hal ini terasa mimpi baginya. Putrinya, dan semua yang terjadi tidak pernah Mariana harapkan.

***

"Pertempuran ratusan tahun lalu pasti akan terjadi lagi." Pria paruh baya dengan jubah putih kebesannya itu mendesah melihat pria muda yang tampak gagah dan berani di depannya. "Dan kamu harus meluruskan kesalahan mu!" lanjutnya.

Si pria muda nampaknya tak terusik maupun merasa terganggu akan perkataan pria tua didepannya. Buktinya, sekarang dirinya tengah merenung dengan pandangan mata tertuju pada satu titik diujung luar dari jendela pondok ini. Kedinginan terlintas di matanya yang tajam. Seakan siap membunuh siapapun dan apapun.

Bulu kuduk pria tua meremang. Pancaran aura bahaya bisa diraskannya. Aura pemuda di depannya tidak pernah berubah Dari ratusan tahuna lalu. Dia bahkan saat dirinya dilahirkan kembali pun tidak pernah berubah. Namun, saat ini rasanya dia hanya seekor kelinci yang siap diterkam akan serigala. Apakah yang membuat gerangan marah?

Pria tua mengedarkan pandangannya pada luar pondok dan mengikuti satu titik yang membuat si pria di depannya marah. Namun saat dirinya melihat titik yang sama dengan pria itu, pria tua melebarkan matanya. Apa-apaan ini?

"Tuan Ken! Mungkin ini ada kesalahan!" si pria tua tahu bahwa yang paling dibenci rajanya ini adalah bahwa adanya saling tindas-menindas. Dan yang dilihat tuannya itu adalah sebuah aksi dimana seseorang menindas seseorang.

Arcanzo melesat tubuhnya berubah menjadi bentuk iblis yang kejam. Penindasan ini adalah hal yang dibenci Arcanzo. Sudah ratusan tahun, tapi penindasan tidak pernah tidak ada.  Arcanzo marah sekaligus kesal. Dengan api hitam menyala ditangannya ia melesatkan pada kedua makhluk yang menindas dan ditindas. Selain Arcanzo tidak suka melihat penindasan ia lebih tidak suka pada orang yang lemah yang bisanya hanya ditindas. Ia lebih seperti beban jika ia hidup di dunia fana ini dan mengganggu seseorang.

Setelah melakukan aksinya dalam beberapa detik Arcanzo kembali lagi ke dalam pondok dengan perawakan biasanya. Ia duduk kembali tanpa pernah terjadi apa-apa.

Si Pria tua merasa terkejut. Ia berfikir bahwa rajanya akan menolong orang yang ditindas. Tapi, ia salah. Si pria tua melihat ke tempat tadi terjadi penindasan, kedua makhluk itu telah menjadi abu dalam beberapa detik.

"Beritahukan pada ku semua kejadian nya!"

Si pria tua menceritakan kejadian itu dengan sedemikian rupa. Hingga ia melihat wajah mengerikan dari sang junjungan.

Arcanzo tak memberikan respon apapun. Namun yang pasti hatinya sedang berkecamuk dengan pikiran yang bertentangan.

***

Revanza, Resvina masa lalu. Setelah ia dibangkitkan. Setelah ia tahu bahwa ia seorang inkarnasi, Revanza menumbuhkan rasa tidak suka dan bencinya semakin besar. Haus akan semua kekuasaan demi mendapas dan menghancurkan. Mendapatkan Arcanzo adalah hal terbesar yang ia inginkan. Dan menghancurkan Anzea adalah yang harus ia lakukan.

Anzea seperti benalu bagi Resvina. Jikalau dulu ia tidak hadir di hidup Arcanzo maka Arcanzo tidak akan pernah memikirkan bayangan Anzea sekalipun gadis itu mati. Pernah mendapatkan Arcanzo adalah hak yang terindah bagi Resvina. Hal yang tidak akan pernah ia lupakan. Selamanya, sekalipun ia mati dan dihidupkan kembali seperti saat ini.

Revanza bermonolong. Sebelum semuanya seperti ini. Ia adalah seorang penyihir dari Tenggara. Lalu saat ingatan masa lalu datang berhinggap di ingatannya dengan paksa, Revanza akhirnya tahu bahwa kehidupannya yang sekarang ini adalah kehidupan kedua setelah ia mati ditangan orang yang ia cintai. Maka dari itu dengan segala kekuatan ia bermaksud untuk membangun kekuasaan. Jikalau ia bisa inkarnasi, bukan kah cintanya juga?

Tapi setelah ia tahu bahwa Anzea berinkarnasi kebencian meluap dalam dada. Rasa cinta berubah menjadi obesesi yang selalu ingin memiliki Arcanzo.

Bukan hanya karena Anzea bisa mengalihkan perhatian darinya yang membuat Resvina benci. Tidak hanya itu. Ia benci pada Anzea yang lahir dari seorang penguasa juga seorang bangsawan. Sedangkan dirinya? Ia dilahirkan dari seorang pelacur dan berubah menjadi pelayan rendahan yang sering ditindas. Hingga sebuah uluran tangan menyentuh hatinya. Arcanzo membawanya ke kerjaan nya dan mengajarkan ilmu sihir karena memang ia memiliki mana sihir. Ia memperlakukan Resvina dengan baik dan ia merasa dihargai. Dengan Arcanzo, semuanya menjadi tenang. Rasa itu semakin tumbuh lagi dan lagi. Itu menjadi sebuah keinginan yang sangat kuat. Resvina bekerja keras agar ia bisa menyemai Arcanzo. Baik kekuatan maupun kekuasaan. Hingga pada puncaknya ia menjadi penyihir khusus satu-satunya yang berada di kerjaan iblis origin. Merasa bahwa Resvina telah pantas bersanding dengan Arcanzo. Kehadiran Anzea saat itu meruntuhkan semua harapannya.

Hingga Resvina nekat melakukan apapun.

Dengan jubah ungu beserta tudung yang menutupi setengah wajahnya Revanza menatap segerombolan para makhluk yang kini menatap segan padanya.

"Aku Revanza. Dan mulai sekarang aku penguasa kalian dan kalian bahwahan ku. Jika ada yang berkhianat maka akan berakhir seperti..." Sebelum Revanza menyelesaikan perkataanya. Ia mengulurkan tangannya pada burung dalam sangkar yang berada di aula pertemuan ini. Dengan kekuatan hitam nya ia menyerap kehidupan burung itu dan langsung mati.

"...itu," lanjut nya dengan nada dingin yang tak terbantahkan. Kesombongan dalam perkataannya menguar ke seluruh penjuru Aula.

Revanza berniat, jika hati Arcano akan selalu menjadi miliknya selamanya dan bahkan setelah hilangnya kehidupan untuk yang kedua kali.

****

Vote nya besti😊

Annaliza's Secret (End+ Revisi Berjalan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang