!38!

343 31 12
                                    

Typo!

***
Akhirnya part sebelum nya udah mencapai targetku. 10 vote😊.

****

Semoga gak kecewa saat membaca part ini.  Aku belum revisi😭 langsung up...

***

Rasa dingin menyeruak pada tubuh yang terbungkus rapi dengan gaun putih tulang itu. Rambut hitam kelamnya menambahkan kesan dingin disetiap segi sudut yang ada. Pencahayaan yang kurang membuat penglihatan Annaliza menjadi sedikit tidak jelas. Namun ia bisa merasakan bahwa tempat ini bukan kamarnya. Bukan tempat terakhir yang ia tempati sebelum kehilangan kesadarannya. Annaliza mengerang, saat ia mencoba bangun namun nyatanya tidak bisa. Tangannya serasa diikat dengan erat begitu juga dengan kakinya. Matanya mencari sesuatu ke segala arah. Berharap bisa ada sesuatu atau seseorang yang bisa membuka belenggu ini. Tenggorokannya masih kering dan Annaliza menyadari bahwa ia masih tidak dapat berbicara.

Hawa menyeruak dari jendela terbuka itu masih menusuk kulit Annaliza. Gaun yang ia kenakan saat ini tidak menutupi area lengannya juga betisnya. Kulitnya yang pucat menambahkan kesan bahwa Annaliza tersiksa. Ia kedinginan.

Matanya beralih pada jendela yang terbuka lebar. Menunjukan waktu malam yang sangat gelap gulita tanpa adanya pengcahayaan. Langit gelap tidak menunjukkan bintang maupun bulan yang selalu menghiasinya. Salju. Malam itu turun salju dengan lebat. Annaliza berfikir bahwa sebentar lagi akan turun badai salju. Dan percayalah saat ini ia sangat kedinginan. Tak ada siapapun yang bisa ia dapati pertolongan ataupun mencari sekedar bantuan tanpa suaranya sungguh tidak bisa. Keadaan sulit ini membuat Annaliza kedinginan yang sangat ekstrem tanpa bisa ia melindungi diri sendiri dengan hal yang hangat.

Bibirnya bergetar. Nafasnya mengeluarkan hawa hangat saat dingin menerpa keseluruh tubuhnya.  Annaliza tidak bisa menggerakan tubuhnya. Ia juga tidak bisa menggunakan kekuatannya.

Sebenarnya keadaan apa ini?

Dan benar saja badai salju terjadi. Menerpa keruangan yang terbuka itu. Tubuh Anna semakin dingin. Matanya tidak bisa menahan rasa sakit yang menyeruak ke dalam lapisan pori-porinya. Dan ia pingsan.

Sekelebat bayangan hinggap di jendela. Annaliza yang telah kehilangan kesadarannya tidak mengetahui hal ini. Namun yang pasti bayangan itu berdiri tepat disebelah ranjang Annaliza setelah dengan gesit ia menutup jendela.

Sesaat kemudian tubuhnya ia rebahkan disamping Annaliza dan memberikan kehangatan.

***
Lagi dan lagi. Duka menyelimuti kediaman Jesincsver. Kehilangan lagi. Kehilangan putri Jesincsver membuat keluarga terpukul. Bagai angin, berita itu tersebar setelah setengah hari Annaliza menghilang. Warga Auxenia merasa bahwa hilangnya Annaliza merupakan hal berkah. Mereka tidak perlu menunggu keputusan king untuk mengusir Annaliza dari Auxenia. Kesialan itu telah menghilang.

Rain yang saat ini juga tidak bisa melakukan hal apa-apa. Saat ini ia masih memikirkan Annaliza juga tentang kebisuannya. Jika tidak diobati maka Annaliza akan kehilangan pita suaranya selama-lamanya.

***

Terdapat buku kuno yang tersimpan rapi dan terahasia di pegunungan Gehforeds yang diketahui banyak orang. Alasan disebut rahasia itu karena untuk menemukan buku kuno tersebut kita harus memecahkan serangkaian sihir, mantra, pengendalian, kekuatan yang tiada batasan dan yang paling penting adalah kemurnian seorang whitenies.

Buku kuno yang ditulis oleh para malaikat disamping Tuhan itu merupakan hal yabg sangat dicari-cari. Keberadaannya bisa membuat mala petaka atau hal yang bahagia tergantung orang yang memakainya. Beribu mantra sihir bahkan pengendalian sampai kisah-kisah terdahulu yang sangat rahasia pun ada.

Secara kesimpulan, jika kamu ingin tahu masalah dunia ini, maka kamu harus lebih jauh mendalami keseluruhan isi dari buku kuno tersebut.

Revanza berdecak saat ia mendengarkan apa yang bawahannya sampaikan. Meski sedikit kesal ia maka sekarang ia harus menemukan Annaliza terlebih dahulu. Whitenies, benar pasti itu dia lagi.

***

Alam mimpi.

Gadis berbaju zirah hitam merah kebesaran itu tampak sedikit tidak senang saat ia menginjak sang musuh dibawah kukungannya saat ini. Dengan sebuah pedang tertancap di punggung musuh membuat mata ketidaksengan itu meredup. Topeng yang senantiasa menutup keindahan yang tidak diketahui semua orang.

"Raidencs kita menang"

Penglihatan dalam mimpi Annaliza beralih pada sebuah kuil suci yang berisikan para penjaga kuil juga para ahli penyembah. Semua yang hadir berbaju jubah putih bersih. Menatap padanya dengan tatapan penuh penghormatan.

"Salam pada whitenies."

Tidak sampai beberapa jam untuk berlalu perubahan alihan tempat ia melihat kini sudah terganti lagi.  Yang dilihat Annaliza sekarang adalah pemandangan yang mengerikan. Pergejolakan darah terjadi namun ia melihat dirinya berdiri ditengah generlapnya pertumpahan darah. Gaun putih panjang bersulam naga emas itu ternodai merah darah akibat perseteruan. Mata itu menatap tajam dengan iris merah yang sangat menakutkan. Sesaat kemudian sesuatu yang tajam menembus pada punggung tembus pada dadanya. Tepat pada jantung nya. Saat ia tahu siapa gerangan yang melakukan, ia menatap kecewa padanya. Rasa kepercayaan tinggi yang selalu ia banggakan hancur dengan sebuah tusukan berisi penghianatan.

Annaliza memegang tepat sama saat organisasi itu di tusuk pedang panjang. Sekilas Annaliza bisa melihat nama karakter 'Kierinziraj'.  Dengan itu Annaliza diliputi rasa haus akan kebencian. Rasa kecewa yang mendalam. Rasa sakit hati yang menimbulkan kegersangan hati yang tidak bisa ditempati lagi.

Namun, bukan kah iblis tidak memiliki hati?

***

Anzea berniat menyatukan dan meng-sama rata kan antara klan-klan yang telah tersebar. Namun itu adalah hal mustahil. Kesenjangan yang sangat berbeda tidak dapat disatukan hanya karena keinginan nya.

Namun, alasannya hanya satu yaitu agar ia dan Arcanzo bisa sama-sama memiliki kehidupan yang bisa direstui oleh dunia.

Klan iblis origin dan klan iblis kuno tidak akan pernah juga tidak akan bisa bersatu. Selamanya.

Hal itu telah tercantum dalam buku kuno yang telah ditulis para malaikat atas perintah Tuhan.

***

"Itu tidak seperti yang kau lihat. Anzea biarkan aku menjelaskan semuanya kepadamu."

"Sudah berapa kali ku katakan aku bukan Anzea. Aku Annaliza."

"Tidak peduli. bagiku kau hanya Anzeaku"

"Lepaskan aku yang mulia Kennouren!"

"Dan membuat mu pergi lagi setalah aku menunggu mu beratus-ratus tahun!"

Annaliza menggertakan giginya melihat pria muda yang menatap nyalang padanya.  Tatapan itu mengingatkan pada mimpi yang ia lihat semalam. Ada apa ini? Anzea! Anzea! Anzea! Semuanya Anzea. Persetan dengan inkarnasi Anzea. Ia bukan Anzea,  ia Annaliza. Annaliza tidak peduli dengan anzea-anzea itu. Yang ia tahu sekang adalah Annaliza.

"Aku tidak tahu apa masalah mu dengan Anzea. Tapi aku benar-benar bukan Anzea." Annaliza dengan lirih menjelaskan. Tenggorokan nya kembali merasakan sakit saat sihir hitam membelenggunya dengan kencang. Dan ia tidak bisa berbicara kembali.

"Berisik! Aku membuat mu berbicara bukan untuk menentangku"

"Ini bukan cinta seperti yang pernah ku punya. Ini obsesi!"

Annaliza mengerang kesekian lagi, ia menutup matanya kelelahan. Lelah akan drama-drama juga hal yang bahkan ia tak mengerti!

***

See You Next Part, Lady!

Vote sepuluh lagi aku langsung up! Terimakasih🤗

Annaliza's Secret (End+ Revisi Berjalan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang