3. ALASAN DEKAT (PUTRI CINDY)
*******
"Kak Lizaaaaa" terika putri Cindy menggelegar di taman kerajaan. Dirinya sangat senang karena hari ini dia akan main bersama Raidencs.
Menoleh kebelakang dirinya dapat melihat bagaimana putri bungsu kerajaan Auxenia ini berlari dengan gaun yang terangkat sedikit. Dan langsung memeluk Raidencs. Melepaskan pelukan lalu melihat pada orang yang disebut kakak ini. Raidencs menyamakan tingginya dengan sang putri. Lalu berkata lembut.
"Giaman kalo mainnya yang dulu. Soalnya kaka lupa bawa mainan baru," ucap nya dengan nada sedih.
"Yaaaa" putri Cindy kecewa.
"Tapi kakak akan beri solusi baru buat mainnya, mau nggak?"
Raut wajah yang awalnya sedih langsung antusias saat mendengar kata baru."Benarkah?" Raaidencs mengangguk sebagai jawaban.
Dan mari kita bermain sepuasnya. Gadis berusia delapan tahun itu kini mengambil sebuah pedang dari kayu. Itulah yang disebut bermain ala jendral Liza. Bermain bersama pedang. Awalnya dirinya tak berniat untuk bermain ah ralat mengajari putri Cindy bermain pedang. Namun kalian kan tahu bahwa putri yang satu ini kekeuh.
Dan juga karena putri Cindy yang selalu ingin seperti dirinya. Mangkanya saat Lily mengajak bermain putri Cindy tidak mau karena Lily tidak mempunyai kemampuan akan pedang.
Seseorang di atas pohon melihat aktivitas itu. Dan dia sedang mencerna. Memang seluruh orang istana tidak tahu bahwa bermain yang dimaksud Putri Cindy juga Jendral Liza adalah permainan seperti ini. Walaupun bukan dengan pedang sungguhan, ya!
Orang itu bergumam, dia selalu ingin tahu akan gadis itu. Pemikiran yang berbeda dari yang lain. Biasanya seorang perempuan akan mendahulukan penampilan mereka ketimbang kemampuan yang mereka asah. Semua orang adalah sang pengendali. Dan begitu juga dirinya.
"Apakah ini yang disebut permainan?"
Serasa diperhatikan Raidencs melihat ke sekeliling. "Kak Liza kenapa?"
"Nggak, gak papa. Mari lanjutkan!"
Dan begitu seterusnya, Liza senang bisa melihat wajah yang bahagia itu. Dia ingat pertama kali melihat gadis itu.
Flashback On
Tiga tahun lalu...putri cindy lima tahun dan Jendral Liza lima belas tahun.
Auxenia turut berduka atas kematian raja terdahulu. Atau kakek dari putri Cindy. Liza yang saat itu ingin mendaftar kan dirinya untuk seleksi Pemilihan jenderal utama kerajaan Auxenia.
Namun saat akan mendaftar, ia sangat terkejut saat mengetahui raja terdahulu telah meninggal. Sehingga pemilihan dimundurkan karena seluruh rakyat Auxenia sangat berduka. Raja Forest adalah raja yang bijaksana dan tegas. Dan dapat memajukan pemerintahan Auxenia menjadi lebih baik.
Hari berduka adalah hari pemilihan. Dia dapat masuk ke istana karena sebelumnya dirinya memenangkan seleksi terlebih dahulu. Ya, seperti biasa pasti ada seseorang yang mencibir nya karena seorang perempuan. Tapi dia tak memikirkan hal itu.
Di istana berduka dan dirinya mengelilingi tempat ini.
"Sisi gak mau, sisi mau sama kakek. Huaa, hiks, hiks, hiks" putri Cindy memang tidak mengetahui rasanya mempunyai seorang nenek. Mangkanya dia sangat sayang terhadap kakeknya.
"Sisi jangan nangis, kan ada kakak ayah ibu" ujar putri Lily.
Liza yang tak sengaja melihat adegan itupun segera menghampiri mereka karena penasaran. Lily melihat orang lain di tengah dirinya bersama snag adik pun, terperangah. Siapakah gadis bertopeng di depannya ini?
Lily takut? Pasti.
"Si, siapa kamu?" dia mengabaikan Putri Cindy yang masih setia dengan tangisannya. Liza tak merespon dia pun duduk tanpa kesopanan disamping putri Cindy. Dia memang tak terlalu suka anak kecil. Tapi melihat gadis didepannya membuat perasaan sayang terhadap nya.
Melihat itu mata Lily melotot adakah orang yang masih tak memiliki sopan santun seperti ini!
"Kamu..."
"Tenanglah putri saya bukan orang jahat"
Bagaimana ucapan gadis didepannya ini bisa dipercaya? Dia menggeram namun saat ingin marah dia urungkan saat mendengar suara lembut ditelinga nya.
"Menangislah, putri Sisi. Menangis sepuasnya dan kak liza akan terus bersamamu"
Putri Cindy mendongkak melihat Liza. Lalu setelah itu dia menenggelamkan kepalanya di pelukan Liza. Dan menangis sejadi-jadinya. Di saat semua orang menyuruhnya berhenti menangis dan kakak didepannya ini menenangkannya untuk terus menangis. Dia masih kecil dan belum tahu lebih dari orang dewasa.
"Kakak ini adalah satu-satunya orang yang menyuruhku tidak berhenti menangis" putri Cindy membatin.
Dia semakin mengeratkan pelukannya. Tentu dia merasa kehilangan karena kakeknya pergi dan dia tidsk pernah merasakan bagaimana rasanya memiliki seorang nenek.
Tangisan nya mereda, dia tertidur di pelukan Liza. Putri Lily hanya melihat gadis bertopeng itu dan putri Cidny.
Dan dari saat itu Liza dan putri Cindy semakin dekat.
"Alasannya sederhana kamu membiarkan ku dengan ketenanganmu. Aku menyayangimu kak Liza"
Flashback off....
"Gadis yang unik, ah mulai lah aku jadi mata-mata"
![](https://img.wattpad.com/cover/243598618-288-k266753.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Annaliza's Secret (End+ Revisi Berjalan)
FantasíaAnnaliza. Harus menerima kenyataan bahwa dirinya adalah reinkarnasi dari Pemimpin Keluarga Jesincsver yang tidak diketahui beribu tahun yang lalu. Anzea Jesincsver. DIA ADALAH "Iblis kotor yang membawa dendam tersimpan yang terbawa mati hanya karen...