11

1.5K 109 1
                                    

11. KEJADIAN PADA MALAM BULAN PURNAMA SEMPURNA

***
Typo bertebaran

***
Dibalik keberhasilan pasti ada pendukung yang selalu berada di balik layar.

Begitupun dengan Annaliza rahasia paling besarnya adalah bahwa mereka tak tahu yang sebenarnya. Dia menyimpan nya, sendirian. Bukan, Annaliza bukan memiliki pendukung yang berada dibalik layar. Namun dia memiliki sesuatu yang tak bisa di ungkapkan.

Kemarin salah satu rahasianya sudah terbongkar--diungkap kan. Dua minggu ini dia meneyendiri di mansionnya. Tidak perduli di dunia luar sedang membicarakan dirinya. Dua minggu ini berita ini tidak redup. Kala pernah redup tapi seseorang menyalakan api kembali. Hingga saat ini berita itu masih berlanjut. Hingga sampai ke negara tetangga.

Besarnya rakyat Auxenia tidak mempersalahkan hal atas kebohongannya pada mereka. Mengingat betapa besarnya jasa Annaliza pada Auxenia.

Namun juga bagian kecilnya mereka membenci Annaliza, dengan dalih alasan membohongi rakyat Auxenia. Namun pada dasarnya, mereka membencinya karena Annaliza berbeda dengan rumor. Sebagian besar yang membencinya adalah ibu-ibu serta putri-putri mereka yang iri terhadapnya. Iri karena Annaliza yang di rumorkan jelek buruk rupa dan tidak memiliki kemapuan apapun ternyata jauh berbeda dengan yang di nyatakan oleh rumor.

Rumor memang hanya sekedar rumor...

Dan dalam dua minggu ini Annaliza menyembunyikan rahasianya.

Mimpi-mimpi yang sering berdatangan dalam tidur nya terus-menerus menghantuinya. Tak ada satupun orang terdekat nya yang tahu selama ini yang dia sembunyikan.

Malam ini, malam bulan purnama sempurna. Cahaya yang dipantulkan di balik kaca besar kamarnya membuat bulan itu tidak lebih bersinar. Annaliza menatap bulan itu. Pemikiran dan tindakannya bertentangan. Dia seakan terhipnotis oleh indahnya cahaya bulan itu. Pikirannya mulai akan pulih lalu dirinya mencoba menghindari untuk menatap cahaya bulan. Namun lagi, Annaliza tidak bisa. Akal sehatnya sudah tercuci oleh indahnya cahaya bulan itu. Dia masih ingat kejadian bulan lalu yang menggemparkan Auxenia dan dia tak ingin itu terjadi lagi.

Annaliza memegang dadanya yang terasa perih. Tak ada rintihan kesakitan namun terlihat jelas bahwa ekspresi Annaliza saat ini memang benar-benar sakit. Dia menggertakan giginya bibirnya bergetar dan mulai pucat. Bukan hanya bibirnya namun seluruh wajahnya serta badannya. Gaun hitam yang dia pakai sungguh kontras dengan warna kulit Annaliza yang pucat. Rambutnya terurai dan Annaliza ambruk dengan keadaan duduk karena tangannya lah yang menjadi penopang tubuhnya.

Mata hitam pekatnya kini lebih hitam. Namun terlihat jelas dalam manik hitam itu terdapat sebuah kekosongan. Annaliza masih memegang dadanya yang terasa semakin perih. Tidak, dia harus menahannya.

Perlahan air mata Annaliza turun dari sudut matanya. Dia harus menahan nya. Namun, dia tak kuat....

Hingga....

Krek.. Bunyi suara tulang patah memenuhi betapa sunyinya kamar Annaliza.

Perlahan sesutu muncul di belakang punggungnya. Gaun itu robek dengan muncul nya sebuah pasang sayap dari tubub Annliza. Sayap hitam yang cocok dengan gaunnya yang tiba-tiba berubah memanjang menutupi betis polos Annaliza.

Dan saat itu pula dia tidak mengenali dirinya sendiri namun dalam pikiran kecilnya dia masih ingat siapa dirinya. Annaliza terbang dengan kedua sayapnya. Lalu tangannya ia ulurkan pada jendela kaca besar kamarnya. Syush... Jendela terbuka tanpa persiapan.

Mata hitam pekat kosongnya membuat siapa saja bergidik ngeri. Annaliza masih diam berdiri dengan sayap hitam nya.

"Nona!" Suara Luisa bergema di luar kamar Annaliza. Namun Annaliza tak menyahutnya membuat luisa berfikir hal yang buruk tentang junjungan nya itu. Pasalnya nona-nya tidak pernah keluar dari kamarnya setelah penurunan pangkat nya sebagai jenderal.

Annaliza's Secret (End+ Revisi Berjalan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang