25

635 37 0
                                    

Warning : Typo bertebaran!

***
25. [Sang pemain utama] RAJA DARI KALAN IBLIS ORIGIN!

***
Annaliza berdiam diri dikamarnya seperti biasa di mansion Jesincsver dirundung kesedihan.

Dan untuk saat ini Annaliza menjaga jarak dari siapapun baik keluarganya masing-masing. Bahkan jika para maid akan mengantarkan makanan maka hanya perlu simpan di depan kamar Annaliza.

James menceritakan kejadian pada saat di belakang mansion pada ayahnya. Namun responnya biasa saja. Raymond masih memikirkan cara agar Annaliza bisa sembuh dari kecacatannya saat ini.

Begitupula Mariana yang setiap hari mencoba untuk menghibur Annaliza dari kesedihannya. Namun yang didapat hanyalah usiran halus dari Annaliza. Jika tidak gadis itu akan memasang array pelinduagar siapapun tidak dapat masuk ke ke kamarnya.

Mariana dan keluarga tahu bahwa Annaliza tidak hanya bisa mengendalikan air dan api, tapi putrinya itu bisa melakukan hal lebih. Seperti menyihir, serta pengendalian pada empat elemen. Semua orang tidak tahu akan kemampuan Annaliza kecuali dirinya dan keluarganya. Yang mereka tahu Annaliza bisa mengendalikan air dan api.

"Sayang!" Mariana memanggil Annaliza lembut. Annaliza tak menyahut, di dalam kamarnya ia hanya menatap dingin pada pintu kayu yang bercat putih itu. Mariana tidak henti-hentinya memanggil, membuat Annaliza kesal. Dia malu hanya untuk sekedar keluar. Bukankah hanya akan menjadi bahan gunjingan saja jika ia kelaua dari kamarnya?

Mariana menyerah, dia hanya bisa meghela nafas kasarnya. Entah sampai kapan hal ini akan terjadi.

***
Annaliza yang masih begelut di kamarnya Di tempat lain, seorang pria dengan ketampanan tida cela tengah berjalan menyusuri hutan lebat di kerajaannya, Krosveen.

Di belakangnya terdapat seseorang yang mengikutinya secara diam-diam. Namun, dengan kekuatan tinggi yang dimilikinya pria itu menyadari akan hal tersebut. Pria itu tak berniat menyerang ataupun menghindar, yang pasti jika pihak lain menyerangnya terlebih dahulu ia akan membalasnya dengan berkali-kali lipat.

Dan..

Bruk...

Empat orang dengan atribut Vampir menghalangi laju jalannya. Membuat wajah tampan tanpa cela itu menatap mereka dingin yang kini berpindah posisi menjadi mengelilinginya.

"Hallo, Raja dari Kan iblis Origin!" Sapa salah seorang diantara mereka yang pria itu yakini, seorang yang telah berbicara itu memiliki kemampuan yang lebih tinggi dari ketiga temannya.

Yang dipanggil demikian menatap dingin ke arah mereka. Selama ini, selama dirinya menyamar tak akan ada orang yang pernah mengenalinya, mengenali identitasnya. Jika seseorang mengenali identitasnya dirinya tahu siapa mereka. Mereka adalah pemburu iblis dari klan vampir. Karena mereka berempat mengetahui identitasnya, bukankah sebaiknya mereka menghilang saja? Yah, maksudnya menghilang dari muka bumi ini untuk selamanya. Saran ini sedikit menghibur dirinya, dan tak terasa wajah tampan itu tersungging penuh arti.

"Serang!" mendapatkan interupsi dari sang ketua, mereka akhirnya secara bersamaan menyerang pemuda itu. Dua kubu saling meyerang dengan kemampuan bela diri masing-masing.

Pria pemuda itu tak menyerang, dia hanya cukup menghindar daris serangan empat pemburu itu dan akan lebih baik seperti ini untuk menyimpan kekuatannya.

Hingga, mereka berempat saling bertatapan yang masih bisa pemuda itu ketahui, mereka seperti merencanakan sesuatu.

Dan yah, seperti yang dirinya pikirkan. Mereka tengah merencanakan sesuatu. Tangan keempat pemburu itu saling berhubungan dan dengan dekat ditengah mereka adalah pria yang mereka panggil Raja dari klan iblis origin. Apakah dia menampik dari pernyataan itu? Tentu saja tidak. Karena memang begitu kenyataannya.

Pemburu itu merapalkan mantra sihir untuk menjerat pemuda itu. Namun percuma karena pemuda itu mengeluarkan kekuatan besarnya yang diliputi kegelapan.

Mereka belum menyelesaikan mantra namun telah dihancurkan oleh pemuda itu, membuat mereka menggeram. Pemuda itu tersenyum menyeringai.

Secara bersamaan lagi mereka menyerang pemuda itu dengan kekuatannya. Namun, sekali lagi percuma karena pemuda itu menyerapnya dan mengembalikan kekuatan mereka sendiri. Hingga mereka terpental jauh dari posisi awal.

"Membuang waktu ku saja!" dengus pemuda itu. Dan dengan secara paksa menggunakan kekuatannya pemuda itu mengarahkan pada larangan pemburu itu. Sehingga mereka berempat melayang di udara dengan keadaan ada sesuatu yang mencekik leher mereka. Secara refleks, mereka berempat menyentuh leher mereka tanpa ada yang bisa dilakukan kecuali mengerang merasakan rasa sakit yang terasa menjalar ke seluruh tubuh mereka.

Pemuda itu masih mengarahkan tangannya pada mereka yang masih bergelantungan di udara. Api hitamnya dengan secara cepat menjalar pada pemburu itu.

Api hitam, api terkuat dalam susunan kekuatan api. Orang percaya bahwa tidak ada seseorang pun yang dapat mengendalikan api hitam. Siapa yang tak tahu api hitam? Api yang orang percaya bahwa api yang hanya berada di neraka. Tapi mereka tak sempat berpikir apa yang bisa klan iblis lakukan. Yang sebenarnya pemilik api hitam adalah dirinya.

Api itu dengan cepat menyebar ke seluruh tubuh mereka diikuti dengan jeritan kesakitan menggema di hutan luas ini.

Dan syushh...

Mereka telah menjadi abu. Dan terhempas terbawa angin. Wajah ketampanan tiada cela itu tersenyum dingin. Memikirkan rencana kedepanya. Sudah saatnya dia menjemput calon ratu di kerajaannya, setelah sekian lama menunggu.

Pria itu menatap sapu tangan bersulam engan tatapan rindu yang mendalam yang kini dalam genggamannya. Sulaman yang sederhana berbentuk kepala naga perak. Ditaburi dengan bunga-bunga lii kecil yang menawan. Dia menghirup aroma yang tak kan pernah pudar selama ini. Aroma yang selalu membuatnya candu dan rindu.

Dalam situasi seperti ini dirinya tahu akan seperti apa. "Aku akan mengikat mu selamanya!" Dia bergumam dengan nada yang sangat arogan.

"Suatu hari nanti dan secepatnya didalam sulaman yang kau buat akan terukir nama Arcanzo Smith Kierinziraj."

***
See you next part!!🤩

Annaliza's Secret (End+ Revisi Berjalan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang