Life Is Boring (TAMAT)

34. Perhatian

Vote sebelum baca 😄
Terima kasih

*********

"Qiyamuhu binafsihi artinya Allah Ta'ala berdiri sendiri, mustahil bergantung pada sesuatu apapun. Dalilnya terdapat pada surah Al-Ankabut ayat 6 yang artinya Sungguh, Allah Mahakaya, tidak memerlukan sesuatu dari seluruh alam. Maka wajib bagi kita untuk menyatakan hajat dan kefaqiran kita kepada Allah Ta'ala."

Semua orang yang tengah berkumpul di rumah Vika itu dengan fokus mendengarkan penjelasan dari sang ustaz. Beberapa diantara mereka juga sibuk mencatat hal-hal penting yang disampaikan. Nasha yang duduk bersebelahan dengan Vika pun nampak sangat fokus dan mendengarkan dengan baik.

"Kita sebagai makhluk ini selalu bergantung kepada Allah. Adapun dzat Allah itu tidak bergantung dengan siapa-siapa dan tidak bergantung dengan apa-apa. Dari karena itu qiyamuhu taala binafsihi artinya dzat Allah itu berdiri sendiri, artinya tidak sama seperti sifat yang ada pada manusia yang selalu dan pasti bergantung pada Allah Subhanahu Wa Ta'ala," jelas Ustaz Ilham.

"Maka dari itu, salah satu pengamalan dari sifat Allah qiyamuhu binafsihi adalah kita berdoa kepada Allah. Menyatakan bahwa kita benar-benar membutuhkan Allah Yang Maha Kaya. Jadi di sini saya tegaskan berdoa dan berharap, hanya kepada Allah saja. Jangan berharap sama manusia, kuburan, sama tempat-tempat keramat, benda-benda, dan hal semacamnya."

"Mau doa cepat terkabul?"

"Mauu," jawab ibu ibu serempak.

"Perbanyaklah membaca sholawat dan berdoalah di waktu-waktu yang mustajab. Ikuti adab-adab dalam berdoa. Yang pertama memuji Allah dan Rosululullah. Memohon ampun kepada Allah, karena dosa-dosa bisa menjadi salah satu penghalang terkabulnya doa. Kemudian menghadap kiblat sambil mengangkat tangan." Ustaz Ilham menyontohkan gerakan tangan saat berdoa, yakni menggabungkan kedua telapak tangan menjadi satu dan mengangkatnya setinggi wajah. "Kemudian khusyuk, dengan suara perlahan, dan yakin doa akan terkabul. Ini penting sekali, karena banyak yang ketika berdoa dia bertanya-tanya, Allah mengabulkan doaku tidak ya? Ini namanya tidak yakin, ada keraguan dihatinya terhadap Allah Ta'ala. Jangan lupa untuk mengulang doa itu, serta tak terburu-buru ketika berdoa dan jangan mendoakan keburukan," jelas Ustaz Ilham.

Sembari mendengarkan, tak terasa bibir Nasha mengukir senyum bahagia. Dia merasa sangat bersyukur bisa mengenal Manda, Vika, dan Jesslyn. Ketiga orang ini baru dikenalnya, namun sudah banyak menariknya pada perubahan ke arah yang lebih baik. Tak terpikirkan olehnya akan bertemu orang-orang seperti mereka. Tadinya Nasha berpikir setelah meninggalkan teman-teman seperjuangannya di Kalsel, maka dia akan sulit lagi mencari teman yang sevisi, hingga akhirnya dia hanya berjuang sendiri. Namun nyatanya dugaannya salah, dia telah berprasangka buruk pada takdir Allah. Sekarang Nasha mengerti, jika kita kehilangan sesuatu maka kita akan mendapat sesuatu yang lebih baik selama kita yakin dan terus berprasangka baik pada Allah.

Memiliki teman yang bisa mengajak pada kebaikan adalah anugerah terbesar. Karena mereka yang mau menegur, memperingatkan, dan membimbing, adalah mereka yang benar-benar sayang dan tulus pada kita. Tak selamanya tindakkan kita akan benar, tak selamanya kita bisa mengendalikan diri, ada kalanya kita akan khilaf, maka di situlah pentingnya saling mengingatkan dan mengarahkan. Carilah teman yang bisa membawa kita pada kebaikan. Jika sudah memilikinya, genggamlah ia, karena ia berharga.

***

"Aku pulang dulu ya, Vik. Terima kasih banyaaak banget. Jazakillah khayr, semoga minggu depan bisa ikut lagi," ucap Nasha memanjangkan kata 'banyak' dalam kalimatnya saat berpamitan pada Vika yang tengah berdiri diambang pintu.

Vika mengulas senyumnya hingga menampakkan deretan gigi putihnya. "Aamiin. Fii Amanillah, hati-hati di jalan, ya."

Nasha mengangguk dengan seulas senyumnya sebelum dia mulai melangkah menjauh meninggalkan Vika karena driver ojek online yang dia pesan sudah datang. Nasha melambaikan tangannya. "Dadaaah."