40. Bertengkar

296 48 0
                                    

Sebelumnya aku mau mengucapkan ... Selamat menunaikan ibadah puasa bagi umat muslim. Author mohon maaf ya jika ada salah kata atau perbuatan :)

Happy reading ... Jangan lupa VOTE sebelum baca ^_^

*******************

"Arga malam ini ngajakin ke club buat ngerayain misinya yang udah selesai, lo ikut 'kan, Ray?" tanya Dion pada gadis yang duduk di sampingnya itu.

Raya mengangguk. "Ya ikutlah, aku seneng banget misinya Kak Arga akhirnya udah selesai dan cewek gak tau diri itu udah dapat pelajaran setimpal."

"Mau gue jemput gak?" tawar Dion.

Raya langsung menggeleng. "Aku maunya dijemput Kak Arga."

Dion menghela napas. "Lagi-lagi Arga yang ada di pikiran lo. Kenapa sih Ray, lo gak mau sedikit aja buka hati lo buat gue? Gue tulus sama lo."

Raya terdiam sebentar. "Hati gak bisa dipaksa Kak," jawabnya pelan.

"Waktu itu gue pernah bilang sama lo, jangan berlebihan dalam menyukai atau membenci apapun. Lo terlalu fokus sama Arga yang gak peduli sama lo dan mengabaikan gue yang selalu berusaha ada disamping lo. Apa selama ini lo gak sadar kalau Arga cuma manfaatin lo buat ngerjain tugas-tugasnya? Nyuciin motornya, dan banyak lagi. Gue sering lihat dia nyuruh-nyuruh lo doang. Jangan sampai harus patah hati dulu baru lo mau belajar."

"Untuk itu aku gak masalah, asalkan bisa bareng Kak Arga. Kak Dion jangan paksa aku buat buka hati, susah Kak. Apalagi disaat aku tau kalau Kak Dion sering permainin perempuan. Jangan anggap aku sama kaya mantan-mantannya Kak Dion yang lain."

"Arga emang gak suka mainin perempuan, tapi sekali mainin malah lebih parah dari gue. Dan asal lo tau, bagi gue, lo emang beda dari cewek lain, Ray. Makanya gue gak pengin main-main sama lo. Gue suka lo apa adanya."

Raya tak lagi bergeming. Dia hanya diam dengan perasaan campur aduk. Dion memang selalu ada untuk menemaninya, namun di hati Raya masih ada Arga yang bertahta, tak bisa dia menggantikan cowok itu dihatinya. Dia masih berharap banyak Arga akan membuka hati untuknya. Kenapa persoalan cinta ini begitu rumit? Kenapa dia harus menyukai orang yang tidak menyukainya? Kenapa dia tidak menyukai orang yang menyukainya saja?

***

Nasha tengah menunggu jemputan ojek online-nya. Vika, Jesslyn, dan Manda pun juga tengah menunggu jemputan masing-masing.

"Seminggu lagi kita ujian nih," ujar Manda memecah suasana hening diantara mereka, terlebih lagi Nasha yang nampak masih sangat murung akibat kejadian di taman tadi siang.

"Iya tuh, kita belajar bareng, ya. Aku kalo belajar sendiri susah banget buat ngerti, mana cepet ngantuk lagi," sahut Vika.

Jesslyn mengangguk. "Gak kerasa udah mau kelas sebelas aja, ya," ucap Jesslyn.

"Iya Jess, gak kerasa. Tadinya aku pikir, aku gak bakalan sempet ikut ujian," balas Manda.

"Kenapa gak sempet?" tanya Vika mengernyitkan alisnya menatap Manda.

"Kemarin 'kan sakit aku udah parah banget, ku pikir sebentar lagi mau-"

"Mand, jangan dilanjutin," potong Vika.

Manda tersenyum. "Gakpapa Vik, kita emang diperintahkan untuk lebih sering mengingat mati, supaya gak terlalu terlena sama dunia yang pada akhirnya bakal ditinggalin juga," tutur Manda dengan ringan dan tengang.

"Hm ... iya sih, tapi aku gak pengin kamu pesimis lagi."

"Iya, aku yakin kok penyakitku gak akan membunuhku. Sekalipun ini menyiksa, tapi kalau bareng kalian sakitnya gak kerasa. Kalian selalu bisa bikin aku lupa sama rasa sakitku. Bahkan kalian suka lebih semangat dari aku."

Life Is Boring (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang