45. Flashdisk

289 46 0
                                    

VOTE SEBELUM BACA ^_^

****************

"Kehilangan orang yang disayang adalah mimpi buruk yang selalu aku takuti jika menjadi nyata."

Life is Boring
EmeliaFardila3

****************

"Yeay bentar lagi jadi kakak kelas!" pekik Vika senang.

"Yakin banget naik kelas," ledek Jesslyn sengaja.

"Ya yakinlah, aku tu udah belajar dan berdoa, udah usaha sebaik mungkin."

Jesslyn mengangguk-ngangguk saja untuk menanggapi Vika. Mendadak dia jadi teringat pada naskah Manda yang sebentar lagi akan pengajuan cetak.

"Oya, Mand, naskah kamu udah selesai di revisi?" tanya Jesslyn membalikkan badannya pada Manda yang duduk bersama Nasha dibelakangnya.

"Dikit lagi sih, kemarin 'kan sibuk sama ulangan, jadi agak susah ngebagi fokus," jawab Manda.

"Manda yang bikin karya kok aku yang bangga, ya?" sela Nasha terkekeh.

"Asli Sha! Aku setuju, malahan aku udah gak sabar nungguin buku Manda selesai cetak," tambah Vika.

"Aduhh kalian ini, bisa banget bikin orang ngerasa terbang. Doain aja semoga lancar, ya," ujar Manda.

"Aamiin."

"Hari ini 'kan kita udah santai aja ya nunggu hasil ujian. Waktunya bisa lumayan nih buat aku pakai nyelesain naskah."

"Kamu bawa laptop, Mand?" tanya Jesslyn.

"Enggak sih, cuma bawa flashdisk aja, 'kan bisa pakai komputer yang ada di perpus."

"Oh iya bener. Tapi aku sama Vika mau makan ke kantin dulu. Kalau kalian mau ke perpus duluan, yaudah duluan aja," ujar Jesslyn.

Nasha dan Manda mengangguk menyetujui.

***

Manda tengah mengetikkan naskahnya sementara Nasha membaca buku astronomi. Nasha merasa sangat tertarik dengan hal-hal yang berbau astronomi, rasanya dia semakin bersyukur saat melihat betapa indah dan luar biasanya ciptaan Allah. Sesekali Nasha melirik Manda, dia merasa Manda nampak lebih kurus dari dulu saat dia pertama kali kenal dan wajahnya juga semakin pucat. Beberapa kali Nasha melihat Manda menyentuh kepalanya, seperti menahan rasa sakit. Sebenarnya sudah dari kemarin Nasha menyadari perubahan Manda, namun perubahan itu semakin nampak hari ini.

Apa penyakit Manda bertambah parah lagi? Pikirannya bertanya-tanya.

"Masih banyak yang di revisi, Mand?" tanya Nasha.

Manda menggeleng dan tersenyum. "Alhamdulillah, dikit lagi selesai, kemungkinan hari ini juga udah selesai," jawabnya.

Nasha mengangguk-ngangguk dengan pandangannya yang menyasar pada jemari Manda yang tengah mengetik.

Tis

Tiba-tiba setetes cairan merah jatuh tepat di punggung tangan Manda yang tengah mengetik itu. Nasha yang melihatnya pun sontak membulatkan matanya, dia langsung melihat ke hidung Manda yang ternyata sudah mengeluarkan darah segar.

Manda pun agak terkejut saat tiba-tiba saja mimisan itu keluar lagi. Dia memang merasakan seluruh tubuhnya yang sejak tadi pagi terasa sangat lemas. Ibunya padahal melarangnya untuk masuk sekolah, namun Manda tetap memaksakan diri.

"Manda, kamu mimisan lagi," panik Nasha.

Manda mencoba menahan mimisan itu dengan punggung tangannya. Mata gadis itu nampak bertambah sayu dan sekujur tubuhnya semakin melemas.

Life Is Boring (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang