Setelah pulang sekolah, Abila di ajak oleh Mita untuk pergi ke suatu tempat tongkrongan yang biasanya Mita singgahi dengan teman-temannya.
Abila merelakan waktu bermainnya dengan Keira hanya karena Mita yang memohon padanya dengan alasan jika teman-temannya ingin mengenal Abila lebih jauh.
Sebenarnya bisa saja Abila menolak, namun sifat tidak tega yang ia miliki membuat semuanya berjalan tidak sesuai keinginan.
Keduanya turun dari angkutan umum, Mita langsung menarik tangan Abila membuat gadis itu hampir tersungkur jika saja ia tidak bisa mengendalikan keseimbangan tubuhnya.
Abila menelan ludah, di depannya ada banyak sekali siswa siswi dari berbagai sekolah yang di gabungkan jadi satu.
Abila menoleh pada Mita yang tersenyum lebar, "Bila mau pulang aja, Mita."
Mita menatap Abila kecewa, "Lho, kenapa, Bil?"
"Bila kurang nyaman sama keramaian." jawab Abila jujur.
Gadis berhijab itu berdehem seakan berfikir dan kemudian tanpa memikirkan Abila ia menarik lengan Abila kembali.
Sorak heboh terdengar ketika kedua gadis itu berdiri di dekat kerumunan tersebut. Suitan jahil dan menggoda di keluarkan oleh para siswa yang dengan terang-terangan menatap Abila.
Abila sendiri hanya bisa menunduk.
"Widiih, ternyata seleb beneran sekolah di Merpati!" ujar seseorang siswi ber-rambut blode di meja kedua.
"Ternyata lo ga bohong soal ini, Mit?!"
Mita mengangguk antusias, menatap gadis yang ada tepat di dekatnya, "Iya dong. Mita mana pernah bohong, sih!"
Mereka tertawa bersama. Mita menyuruh Abila untuk duduk di kursi yang kosong di samping seorang siswa dengan pakaian berantakan.
"Lo mau pesen apa, Bil? Biar gue yang pesenin?" tawar Mita setelah memastikan Abila duduk di kursi.
"Hm, Bila siomay aja, Mit." balasnya. Mita langsung pergi meninggalkan Abila bersama orang asing.
"Bil, boleh kali di follback. Gue udah follow lo dari lama, lho!"
Abila menonggak dan tersenyum tipis. Diam-diam ia menghela napas karena pasti topik yang di omongi selalu sama jika berbicara dengannya. Follback.
"Iya, gue juga dong." sambar temannya.
"Hm, Bila-
"Jangan pelit lah. Gue lihat IG lo tadi yang lo ikuti cuma satu."
"Bukannya lagi itu enam atau tujuh akun deh?" sambung yang lain.
Isfa. Siswi berkerudung itu menjawab, "Kayanya di unfoll, deh. Kan yang di ikutin sama dia temen-temen sama mantannya yang udah kawin itu."
Siswa yang duduk di sebelah Abila menoleh, "Ga usah di dengerin. Mereka emang bacot."
Abila tersenyum tipis pada laki-laki itu. Karena ucapannya barusan secara tidak langsung membuat hatinya sedikit tenang.
"Makasih."
Laki-laki itu hanya mengangguk sekali lalu kembali asik dengan ponsel dan kopi di depannya.
Abila menelan ludah, mengeluarkan ponselnya untuk memanggil pak Yanto. Dalam situasi seperti ini Abila amat amatir karena ia belum pernah di hadapkan oleh orang-orang yang menurutnya sedikit mengerikan.
Selesai memberi kabar pada pak Yanto, Abila menonggak dan ternyata Mita sudah duduk di sampingnya. Gadis itu menggeser piring siomay pesanan Abila.
![](https://img.wattpad.com/cover/261807788-288-k413092.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
After that [Selesai]
Teen FictionSeries # 7 Abila Nafisa Putri *** Setelah kembali dari Belanda, Abila memulai hidup barunya dengan melanjutkan sekolahnya di SMA Merpati. Di nyatakan sembuh dari penyakit mentalnya membuat Abila sangat bersyukur terlebih lagi ia bisa berkumpul deng...