Yahahaha
Isa menginvasi dipagee hari >:D
Author POV
'Hijau...' Batin Eri, ia memandangi wajah Chisa yang seakan memiliki sinar disana. perasaan hangat muncul disudut hati Eri.
Tak mempedulikan apa yang telah berubah, Eri mengalungkan tangannya pada leher Chisa untuk merasakan kehangatan yang mengalir pada setiap helai rambut Chisa.
Bertambahnya beban pada dirinya, membuat sayap Chisa melemah dan membuatnya terjatuh. Walau begitu, Overhoul tanpa ampun langsung melancarkan serangan balik.
"Kali ini tidak akan kulepaskan. Dakara, daijoubu Eri. Kali ini, peluklah diriku dengan erat karena aku tidak akan melepasnya lagi." Bisik Chisa ditelinga Eri, membuat gadis itu menangis lalu membenamkan wajahnya pada leher Chisa.
Rambut silver Chisa yang memancarkan aura keemasan memberi kehangatan lalu sayap-sayap Chisa yang lembut menutupi tubuh mereka.
'Aku ingin membebaskan dirimu. Sosok yang seakan mirip dengan diriku yang dulu. Sama seperti orang itu yang membawaku pada cahaya. Aku ingin, membawamu pada cahaya juga.'
Dengan satu kepakan, sayap Chisa membesar dan menciptakan tekanan angin yang luar biasa. Overhoul yang sudah berada didepan mereka sampai terlempar dan saat ia membuka matanya, dua gadis itu sudah menghilang dari hadapannya.
Chisa membuka matanya dengan kaget. Dia ingat jelas bahwa ia sudah tak memiliki tenaga lagi untuk menciptakan sayap besar seperti ini, bukan itu saja. sayapnya tak lagi sepasang, namun menjadi dua pasang menambah kekagetan Chisa.
Luka ditubuhnya sudah menghilang dan tenaganya terisi penuh. Ia dan Eri kini berada di udara, keluar dari ruang bawah tanah itu.
Chisa langsung menatap Eri yang ada didekapannya.
"E-Eri-chan? Daijobu?!" Tanyanya panik. Takut gadis didekapannya ini terluka atau yang lain.
Eri menggeleng kepalanya dibahu Chisa. Tampak oleh Chisa tanduk Eri bersinar-sinar.
'Ini... sinar yang tadi...!'
***
"A-apa yang baru saja terjadi?! Mana Eri-chan dan Chisa-chan?!" Tanya Midoriya dengan panik berusaha mencari keberadaan dua gadis itu.
Overhoul menatap keatas. Ia sudah mulai kesal dengan semua ini lalu mengubah salah satu rekan yakuzanya yang bertubuh besar lalu menyatu dengannya.
"Gawat! Kita harus menghentikannya!" Ujar Ryukyu.
Nighteye yang berada dibawah perlindungan Ryukyu membuka mulutnya. "Tidak, kita bukan lagi targetnya. Sekarang yang menjadi targetnya... adalah Chisa."
"Aku melihatnya. Aku bisa melihat Chisa... akan mati." Ujar Nighteye.
Yang lain membelalak begitu mendengar kata Chisa mati.
Midoriya berusaha bangkit namun dia malah terjatuh lemas. Luka dikakinya membuatnya tak bisa bergerak lebih jauh lagi. Uraraka juga sama berjuangnya denganMidoriya.
"Percuma... kalau kalian pergi sekarang pun percuma."
"Apa maksud mu Nighteye! Mendengar penjelasanmu tadi bagaimana kami bisa berhenti disini!"
"... Chisa, tidak akan mati karena Chisaki..."
"Nighteye-san?..."
Nighteye menundukkan kepalanya. Terputar dikepalanya roll masa depan dimana, Chisa akan terbakar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brighter?
FanfictionApa sampai disini saja?" Chisa memandang kedepannya dengan pandangan lemah. didepannya ada mimpi yang selalu diinginkannya Tempat dimana ia seharusnya berada. 'Aku ingin melarikan diri.' "Tidak apa-apa Chisa. pergilah, aku akan tetap disini. jadi, p...