Hewoo readers!
Kembali lagi bersama Isa disini! ヾ(≧▽≦*)oOhoho, ada yang kangen kah :'D
Ahem...
Langsung saja, selamat membaca readers!Author POV
Hari H festival budaya.
"Kenapa... KENAPA KAU ADA DISINI PRIA TUA!!!" Chisa berteriak keras pada sesosok pria dewasa. Pria itu bukannya marah ketika dibentak seperti itu ia malah bersmirk sambil melepas rokok dari mulutnya lalu meniupkan asap itu ke wajah Chisa
"Huufh. Begitukah cara mu menyambut gurumu? Dasar murid durhaka." Walau begitu pria itu tetap tersenyum lalu menepuk kepala Chisa pelan.
"Uhuk uuhuk. Pergi! Husss husss!!" Chisa menendang-nendang kaki pria yang jauh lebih tinggi dibanding dengannya dan tentu saja pria itu tak bergeming dan hanya tertawa sambil mencengkram kepala Chisa.
Tentu saha Chisa tak diam saja ketika kepalanya di cengkram seperti itu.
"Ano, Chisa-chan, pria itu siapa? kero" Tsuyu mewakili teman-teman mereka yang lain.
Belum sempat Chisa menjawab pria itu mendahuluinya. "Aku guru si pendek ini, Isaac Slavianov yoroshiku kodomo tachi."
'Gurunya... Chisa?'
Chisa yang sudah lepas dari cengkraman pria itu lalu berkata. "Siapa yang sebut pendek hah! Ck, apa yang kau lakukan disini?" Tanya Chisa.
"Ga ada, ku dengar sekolah mu ada festival jadi aku iseng datang."
Chisa menghela nafas kasar lalu mendorong-dorong pria itu pergi. "Jangan datang. Pergi, pulang sana."
"Hee, padahal aku ingin melihat murid kesayangan ku loh~" Pria itu -Isaac- memandang kearah siswa-siswa jelas 1-A.
"Kalian teman sekelas, kan? Terima kasih sudah menjaga anak kecil ini." Ujarnya dengan senyum hangat."Idih! Aku bukan anak kecil! Sana pergi!"
"Hahaha, astaga kemana gadis kecil yang berkeliaran sambil basah kuyup setelah dari kamar mandi untuk mencari handuk dirumah?"
Seketika para cowok terflesbek kejadian di kamp musim panas.
dengan wajah memerah seperti tomat Chisa menutup kasar pintu gedung olahraga yang dijadikan tempat manggung kelas 1-A nanti. Chisa berbalik pada teman-temannya lalu menunduk. "Gomen, pria tua itu ternyata belum mati, aku tak menyangka dia akan datang."
'Belum mati...'
"Bukan masalah Chi-chan, omong-omong dia gurumu, bukan?"
"Hah... ya bisa dikatakan seperti itu sih. Memang kenapa?"
Yaoyorozu menepuk kedua tangannya. "kalau begitu dia hero juga dong? Kalau dia gurumu berarti dia cukup terkenal.. hmm apa dia dari luar negri?"
"...Hah? Terkenal? Meh, dia mana terkenal, dia memang dari luar negri tapi dia bukan hero."
"Oh benarkah? Lalu dia apa?"
Chisa diam sejenak sebelum menjawab. "Dia tentara bayaran."
Shock, tentu teman-teman Chisa shock.
"ka-kau dilatih tentara bayaran?! Pantas saja gerakkan mu itu bar-bar beda dengan sikap mu." Bakugo yang biasanya cuek-cuek aja tumben kali ini menyimak.
"Itu tidak ada hubungannya, Bakatsuki. Lebih baik kita lanjut latihan lagi."
***
Setelah itu ditempat lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brighter?
FanfictionApa sampai disini saja?" Chisa memandang kedepannya dengan pandangan lemah. didepannya ada mimpi yang selalu diinginkannya Tempat dimana ia seharusnya berada. 'Aku ingin melarikan diri.' "Tidak apa-apa Chisa. pergilah, aku akan tetap disini. jadi, p...