Heyyo minna!
Awali pagi kalian dengan baca wp :vHappy reading~
Author POV
Esok harinya disiang hari setelah makan siang barulah Katsuma dan Mahoro menuju kantor pahlawan untuk meminta maaf.
Sementara itu Chisa turun dan menuju pantai untuk lebih membiasakan dirinya untuk mengendalikan air dan belajar membentuk-bentuknya seperti yang ia lakukan dengan cahaya.
Dengan ragu-raagu, Katsuma dan Mahoro mengintip dari balik pagar batu lalu saat Mahoro mengeluarkan kepalanya untuk melihat kedalam, ia bertabrakkan dengan Midoriya.
"Uaa!" Teriak Mahoro dan hampir jatuh kebelakang namun Midoriya segera menangkapnya.
"Hampir saja.." Ujar Midoriya lega. Mahoro yang malu lalu melepaskan dirinya dan berdiri disamping Katsuma.
Midoriya tertawa kikuk lalu bertanya. "Mahoro-chan dan Katsuma-kun, kan? Apa yang kalian lakukan disini?"
Mahoro dan Katsuma tampak ragu lalu Katsuma berbicara lebih dulu.
"A-ano... kami minta maaf atas kejadian kemarin..." Ujar Katsuma. Mahoro yang ikut merasa bersalah akhirnya ikut mengatakan maaf juga. "Maaf. Sudahkan? Sekarang ayo pergi Katsuma!"
Mahoro lansung bergi dengan terburu-buru dengan wajah memerah. Sementara itu Katsuma tetap disana.
"E-etto... bisa sampaikan permintaan maaf kami pada pahlawan yang satunya?" Ujar Katsuma. Mendengar kedua anak itu meminta maaf, Midoriya tersenyum.
"Ya, akan kusampaikan. Kalian hebat ya, kalian benar-benar datang dan meminta maaf."
"Tidak apa-apa kok, aku tidak marah, dan aku juga akan menyampaikan permintaan maaf mu pada pahlawan satu lagi. Tapi..." Midoriya berlutut agar tatapannya sejajar dengan Katsuma.
"Kenapa kalian melakukan itu kemarin?" Tanya Midoriya.
"Kakak ku tidak menyukai pahlawan. Kemarin dia bilang, kalau penjahat muncul... pahlawan pasti akan ketakutan dan takkan datang menolong. Makanya..."
Midoriya kembali tersenyum mendengar Katsuma. "Kamu percaya kami akan datang menyelamatkan kalian, kan? Makanya kau memanggil kami kan?"
Katsuma mengangguk. Lalu Midoriya menunjuk pin ditas Katsuma.
"Pin itu, Ninja hero: Edge Shoot kan?"
"Un! Nee-chan yang membelikannya."
"Kakak perempuanmu?"
"Bukan.. etto dia kakak juga...tapi bukan kakak ku... etteoo..." Katsuma yang kebingungan bagaimana harus menjawab membuat Midoriya tertawa kecil.
"Katsuma, apa kau ingin menjadi pahlawan juga?"
Katsuma menunduk. "Quirkku tidak cocok untuk menjadi pahlawan. Kakak ku juga bilang kalau itu berbahaya."
Midoriya mulai bertanya Katsuma ingin menjadi pahlawan seperti apa dan mulai berbincang soal pahlawan dengan Katsuma tanpa menyadari Bakugo tengah menguping dari balkon.
Setelah itu Katsuma pergi dari sana menuju tempat kakaknya.
Nijima-san yang kebetulan lewat membicarakan soal ibu Katsuma dan Mahoro yang meninggal di usia muda. Serta ayahnya yang jarang dirumah.
"Kami sebagai tetangganya tentu sering merawat mereka. bahkan sejak Shirayuki-san pindah mereka sering tinggal dirumahnya." Ujar Nijima.
"Shirayuki?" Midoriya memiringkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brighter?
FanfictionApa sampai disini saja?" Chisa memandang kedepannya dengan pandangan lemah. didepannya ada mimpi yang selalu diinginkannya Tempat dimana ia seharusnya berada. 'Aku ingin melarikan diri.' "Tidak apa-apa Chisa. pergilah, aku akan tetap disini. jadi, p...