Chapter 18

502 74 19
                                    

Hewwooo~

Kembali lagi bersama Isa disini!

Hah~ rasanya lama benget yah 10 hari gk update apa-apa lol.

Salahkan paket nokturnal yang bikin aku bergadang dari jam 1 sampai 6 pagi, dan itu pun gak bisa buat hostpot.

Sial...

Ok lupakan itu!

Hohoho. Silahkan nikmati makan malam kalian readers :)

#sengaja_update_malam

Good Night~

****

Chisa sedikit tersentak lalu menoleh kearah sumber suara. Seorang pria paruh baya yang ia kenal wajahnya duduk dikursi roda dengan senyum ramah diwajahnya.

Yotsubashi Rikiya.

Sekilas, semua info tentang pria itu terputar dikepala Chisa. Ia segera berdiri dan membungkuk dengan sopan.

"Selamat siang, Yotsubashi-san. Saya Orihime, agen dari HPSC."

Chisa mengulurkan tanda pengenal HPSC-nya pada salah satu petinggi kota Deika itu.

"Orihime-san, ya. Apa aku boleh duduk disini?"

"Ah. Silahkan."

Re-Destro mengirim bawahannya pergi dan menyesuaikan duduknya disamping kursi taman.

"Ku dengar anda cedera parah, Apa tidak masalah anda berkeliaran seperti ini?" Chisa memulai pembicaraan lebih dulu.

"Hoho. Gadis yang perhatian sekali. Aku sudah baik-baik saja. Hanya karena aku kehilangan kakiku bukan berarti pekerjaan ku akan selesai begitu saja. Omong-omong kau sangat muda, ya. Sejauh ini agen-agen HPSC yang dikirm kesini adalah orang dewasa. Apa kau anak magang?"

Chisa mengangguk atas pertanyaan tidak sensitif itu. Ada kesenyapan sejenak diantara mereka sebelum Re-destro membuka mulutnya.

"Buku itu, apa kau menyukainya?"

Chisa tersentak sesaat sebelum menyembunyikan buku ditangan kirinya itu kebelakang dengan wajah gugup. Ia tahu, setelah mengamati reaksi beberapa orang serta teman sekelasnya. Banyak yang tidak menyukai topik tentang isi buku itu.

Re-Destro terkekeh kecil melihat ekspresi bingung dan kaku Chisa. Ia meraih kedalam jasnya dan mengeluarkan sebuah buku yang berwarna merah marun tapi memiliki judul yang sama dicovernya.

Ia tersenyum ramah dan menunjukkan buku itu pada Chisa.

"Sepertinya kita memiliki selera bacaan yang sama. Apa kau mau meluangkan waktu berbicara dengan pria tua ini?"

Chisa mengedip beberapa kali sebelum kembali duduk dikursi taman dan mengangguk. Sejauh ini sulit menemukan orang yang membaca buku yang sama dengannya karena mereka juga menyembunyikan diri.

"Aku belum membaca semuanya, tapi aku akan mendengarkan."

Re-Destro menyeringai dalam hati lalu memulai topik awal dari buku itu.

"Apa pendapatmu soal buku ini, Orihime-san?"

Chisa menoleh dari Re-Destro ke buku Meta Liberation Army.

"Pembebasan penggunaan quirk. Jujur saja, jika dilihat dari pandangan umum, buku ini berisi banyak hal radikal."

Re-Destro berusaha keras untuk mempertahankan senyumnya. Sebelum ia bisa bertindak, Chisa melanjutkan perkataannya.

"Tapi secara pribadi, aku mendukung orang-orang ini. Memang benar, hukum ada untuk melindungi semua orang. Tapi, memberi pelatihan sejak dini pada pengguna quirk akan lebih baik? Maksudku, memang dulu pengguna quirk masih sangat sedikit dan didiskriminasi, tapi sekarang, 80% manusia adalah pengguna quirk. Larangan penggunaan quirk menurutku terlalu ketat. Terutama tingkat kejahatan semakin tinggi juga. Tapi, ya tentu saja terlalu mengandalkan quirk juga akan menjadi penghalang sendiri..."

Brighter?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang