Ahoy!.
.
Kembali lagi dengan Isa :3
.
.
Kuharap kalian akan menikmati chapter baru yang kubawakan kali ini~
.
.
Jangan lupa vote yaw~
.
.
Salam damai ✌ Isa desu!
.
.
Mirko langsung menyerang lurus menargetkan dokter Ojiko dan penelitiannya. Sementara itu, Rael berhasil mengarahkan bala batuan ketempat mereka. Tapi salah satu Nomu berhasil membuat dirinya dan adiknya terpisah dari para orang dewasa.
Menyadari bahwa Rael lemah dan memang tak bisa bertarung, banyak nomu mengejarnya lebih dulu. sampai ia memasuki tempat, dimana para Nomu itu tiba-tiba berhenti mengejarnya.
'Apa yang terjadi?!' batin anak itu melihat 3 nomu berhenti tepat dipipa pembatas yang membatasi dirinya dan para nomu itu.
Para nomu itu saling pandang sebelum akhirnya melesat ketempat lain. Meninggalkan pertanyaan pada kepala anak laki-laki itu.
deg
Rael berbalik, ketika ia tiba-tiba merasakan keberadaan yang sungguh tak asing baginya tepat dari belakangnya.
Matanya melebar dan mulutnya terbuka tak percaya dengan getaran tipis disana.
Dadanya terasa sesak saat melihat pipa-pipa yang menempel ditubuh orang tersayangnya.
"Nee...chan?"
Suara kecil dari Rael 'membangunkannya'
Iris obisidian Rael bergetar begitu bertemu dengan iris zambrud yang terlihat asing namun juga terasa familiar.
"Uso...nee-chan... kau- kau masih disana... kan?" Suaranya bergetar tak percaya ketika ia terus memukul-mukul lemah dinding kaca tabung yang menyimpan sosok kakaknya dengan rambut merah dan mata hijau zambrud yang terlihat asing baginya.
Ditambah, sosok didalam tabung itu sudah dewasa, bukan seorang gadis belasan tahun yang ia kenal.
.
.
Endeavor berhasil mengikuti arah yang ditunjuk Mirko yang sekarat. Mata biru miliknya melebar ketika melihat anak kecil yang ikut kedalam raid gila dan berbahaya ini, diam disatu tempat dan memukul-mukul sebuah tabung seperti orang bodoh.
"Apa yang dia lakukan disana?!"
Mirko yang ngosngosan berusaha bicara. "Nee...chan...." Lirihnya dan berhasil mengalihkan atensi Endeavor padanya, "dia bilang... neechan..."
Rasanya jantung Endeavor ditekan oleh tangan tak terlihat. Hanya satu orang yang dipanggil 'neechan' oleh anak laki-laki yang tak suka diperintah oleh orang dewasa itu.
"Yukihara...!"
Ojiko sendiri merasa keputusasaan jatuh diatasnya.
"TIDAK!" teriaknya entah pada siapa. Dia berlari dari komputer sebelumnya tadi malah terkena tinjuan oleh Present Mic.
"Apa yang kau lakukan, huh?" Suara Present Mic terdengar gelap dan mengancam. Tapi bukan itu yang ditakuti oleh Ojiko. Ia terus meronta-ronta untuk lepas dari Present Mic tapi itu percuma karena dia malah jadi lebih mirip dengan kecoak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brighter?
FanfictionApa sampai disini saja?" Chisa memandang kedepannya dengan pandangan lemah. didepannya ada mimpi yang selalu diinginkannya Tempat dimana ia seharusnya berada. 'Aku ingin melarikan diri.' "Tidak apa-apa Chisa. pergilah, aku akan tetap disini. jadi, p...