Lies

251 71 1
                                    

Senja menjambak rambutnya kasar, dia tengah pusing bergelut dengan soal Fisika. Benar-benar menguras emosi, tenaga, dan pikiran.

"BUNDA!!!" teriaknya. Membuat sang Bunda yang tengah mencuci piring tersentak. Nyaris piring kaca di tangannya jatuh.

Buru-buru Bunda menghampiri kamar Senja dan memekik tak kalah kuat. "APA?!"

Kini giliran Senja yang terkejut. Beberapa saat kemudian, dia terkekeh. "He-he. Bunda, bantuin Senja dong! Susah banget ini tugas fisika!"

Kadang Senja tidak paham. Mengapa hal baik yang ada pada Bundanya tidak menurun kepadanya.

Kulit bunda mulus, dia jerawatan. Bunda putih, sedangkan kulitnya sedikit sawo matang. Bunda pintar hitung-hitungan sedangkan dia bodoh.

"Bunda lagi nyuci piring tau!"

Senja berdecak. Bundanya itu sebenarnya memang tidak niat. Setelah kepergian wanita itu, Senja mendapat sebuah panggilan dari seseorang.

Han.

"Halo?"

"Senja, udah selesai tugas Fisika?"

"Belum, kenapa? Lo mau ngasih contekan?"

"Kalau mau gue kasih."

Senja tertegun sekaligus bingung. Sejak hari pertama pindah, Han sangat baik kepadanya. Dimulai dari memberikan contekan sampai membelikan kotak susu.

Sampai kemarin Bumi bertanya mengapa dirinya tidak lagi ke kantin untuk membeli susu.

Senja terdiam cukup lama, sampai suara Han menginterupsi, "Senja?"

"Ya? Oh—enggak, gue tau jawabannya. Cuma belum selesai aja gue tulis," alibi Senja. Dia tak ingin Han semakin mendekat dengannya.

"Oke. Btw, besok ada waktu kosong gak? Lo mau kalau gue ajak jalan—"

"Sorry, Han. Tapi gue udah ada janji," potong Senja cepat.

"Sama?"

"Bumi."

Han langsung terdiam setelah dia menyebutkan nama Bumi. Meskipun sebenarnya dia berbohong. Dia tidak punya janji sama sekali dengan Bumi. Dia hanya ingin menghindari Han saja.

"Oke. Mungkin lain kali, ya."

Senja mengiyakan. Kemudian langsung mematikan sambungan telepon. Dia mengembuskan napas panjang, rasanya sangat lega.

Senja bangkit, hendak ke dapur untuk minum. Namun, dia terkejut setengah mati mendapati Bundanya berdiri di belakang yang sepertinya tengah menelepon seseorang.

"Senja?"

Mata Senja melotot lebar. Itu suara Bumi!

Jadi, sejak tadi mereka berdua mendengar pembicaraannya dengan Han?

Dan ... soal kebohongannya?!

Tamatlah engkau Senja.


*****

Btw, nda ada visualisasi Senja, ya.

Karena biar kalian semua halu aja jadi Senja.

Aku juga. Jadi kita semua adalah Senja HAHAHA

Garing🙃

Film Out | Choi Beomgyu✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang