Annoying

120 36 1
                                    

Satu-satunya dari semua orang yang berhasil menemukan Mentari adalah Mario. Cowok itu menemukannya berkat bantuan teman-temannya. Gadis itu tinggal di salah satu komplek Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Mentari akhirnya keluar dari persembunyiaannya. Namun, dia masih saja ketus terhadap Mario. "Lo ngapain, sih?"

"Cuma gue 'kan yang berhasil nemuin lo?"

Mentari tersenyum miring. "Memangnya lo yakin ada yang nyariin gue? Lagian, gue gak butuh dicariin."

"Pak Bumi. Lo sebenernya ada apa-apa sama dia, kan?"

Wajah Mentari semakin masam karena Mario mengungkit Bumi, lebih tepatnya soal perkataannya yang cukup menyinggung. "Maksud lo gue main sama dia? Lo ngatain dia pedofil?"

Mario kelabakan. "Enggak, maksud gue—"

"Jahat banget pikiran lo, sumpah. Gue gak segila itu dan dia gak sehina itu. Lo gak tau apa-apa, lo gak tau jadi lebih baik lo diem!"

Mentari berbalik, hendak pergi dari hadapan Mario tetapi cowok itu menahannya. "Lo salah paham!"

Mario meneriakinya, sangat keras dan kencang. Semula dia tidak apa-apa sekarang semuanya kacau. Emosinya pun turut tak terkontrol. Satu hal, siapa pun yang meneriakinya, maka dia sama seperti sosok yang menyiksanya selama ini. Sampai dia menemui dirinya sudah berdiri di tepi jurang.

Mata Mentari memerah dan berair, seketika Mario sadar dan langsung melepaskan cengkeraman tangannya. "Maaf, gue gak maksud sama sekali."

"Gue semakin yakin kenapa hati gue gak pernah terbuka buat lo. Gue tuh tau perjuangan lo sampai ke sini, tapi gue udah bilang kalau gue gak bisa suka sama lo. Dari situ lo harusnya udah paham, gak bisa lo paksa gue."

"Dengan bentak gue tadi, lo gak ada bedanya sama bokap gue. Sama-sama anjing!"

Bagaimana tidak marah? Mentari mati-matian mencoba untuk survive dengan sisa kekuatan yang dia punya. Bermodal diri sendiri yang sudah terluka di sana-sini, tapi orang lain datang dan menghancurkan usahanya tanpa rasa tahu diri.

"Gak ada yang bisa lo lakuin buat orang sakit jiwa kayak gue. Jadi, pergi adalah opsi satu-satunya yang bisa lo lakuin."

Film Out | Choi Beomgyu✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang