Dream

172 52 7
                                    

Ting!

Sebuah dentingan notifikasi masuk membuat figur yang tengah bersiap langsung heboh. Segala melompati kasur padahal bisa memutarinya. Benda pipih yang semula tergeletak di atas nakas kini sudah ada di tangannya.

Membuka pesan, senyumnya yang mengembang lebar perlahan luntur. Sebab, isinya tidak sesuai dengan ekspektasi.

 Sebab, isinya tidak sesuai dengan ekspektasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dadanya mendadak terasa perih dan nyeri. Hari ini sudah dia persiapkan dengan matang untuk merayakan hari jadi mereka yang ke tiga tahun.

Matanya memanas, tetapi menangis pun sudah tidak berarti lagi. Yang mengirim pesan sudah memblokir nomornya.

Dia tersenyum getir. Tanpa sadar bulir bening perlahan mengalir ke pipi.

"Mengapa kamu pergi?"

"SIAPA YANG PERGI WOI?!" pekik Juna tepat di telinga Bumi, membuat pemuda yang ketiduran di kelas itu langsung terbangun.

Bumi bengong beberapa saat, mencoba mencerna apa yang baru saja terjadi.

"Kenapa saya di kelas?"

"Jadi di mana? Atlantis?"

Bumi menghela napas panjang. Dia lega karena semua hanya mimpi.

"Makasih," ucapnya kemudian beranjak keluar kelas.

Juna yang tidak paham sama sekali:

Juna yang tidak paham sama sekali:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Film Out | Choi Beomgyu✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang