12. Mancing Ikan

4.3K 472 4
                                    

Bismillah

Koreksi typo

Selamat membaca

***

Syakila berkali-kali bersorak riang acap kali pancingannya bergerak dan begitu di tarik, lagi mata pancingnya di makan ikan. Syakila melepaskan mulut ikan yang terperangkap mata pancingnya dengan mudah, dia mengelus pelan kulit licin ikan tersebut lalu kembali melepaskannya masuk ke dalam air.

Fatih memerhatikan apa yang di lakukan oleh gadis di sampingnya. Setiap Syakila berhasil menangkap ikan, setelah itu pasti akan di kembalikan lagi ke dalam air. Hanya ada mereka berdua di sana sementara para ayah mereka tengah menikmati makan gorengan di gazebo. Para orang tua itu sengaja meninggalkan putra dan putrinya dengan tujuan untuk saling mengakrabkan diri.

Syakila cekikikan menggenggam tubuh makhluk licin di tangannya, "Ikannya gede banget, makan banyak yah." kata Syakila menekan-nekan perut ikan tersebut.

Setelah puas melampiaskan rasa gemasnya, Syakila mengelus kepala ikannya sayang lalu kemudian melepaskannya lagi. Syakila terkekeh kecil saat melihat ikan yang baru saja di lepas olehnya berenang dengan bebas di dalam air.

"Berenang yang jauh yah, jangan deket-deket nanti kena tangkep lagi. Kalau ketangkep lagi nanti gak akan aku lepasin lagi."

Fatih yang sedari tadi memperhatikan apa yang di lakukan Syakila pun tersenyum kecil, "Kenapa di lepas lagi?" tanya Fatih saat Syakila melepaskan hasil tangkapannya kembali ke kolam.

Jemari Syakila sibuk memasangkan umpan ikan di mata pancingnya, "Kasian." jawab Syakila singkat.

Lengkungan di kedua sudut bibirnya terangkat membentuk senyuman kala mendengar jawaban dari Syakila.

"Kalau kasian kenapa di tangkep?"

Syakila tampak meletakkan telunjuknya di dagu, dia menelengkan kepalanya ke samping. "Kan tadi bapak suruh mancing ikan." kata Syakila akhirnya.

Fatih melihat ke dalam ember di samping Syakila. Isinya hanya ada tiga ekor ikan hasil tangkapan Pak Somad sementara hasil tangkapan Syakila semuanya di lepaskan lagi ke kolam.

"Di suruh mancing ikan bukan habis di ketangkep di lepasin lagi."

"Tapi kan bapak gak suruh aku nangkep ikannya."

"Mancing sama tangkep ikan apa bedanya?"

"Bedaaaaa."

"Bedanya?"

Syakila menopangkan sebelah tangannya di pipi, keningnya berkerut. Sedikit lama Syakila diam sebelum akhirnya kembali bersuara.

"Bedanya kalau mancing ya mancing, kalau nangkep ikan ya nangkep."

Terdengar suara tawa kecil yang keluar dari pria di sampingnya, Syakila sampai memiringkan kepalanya untuk melihat ke samping. Syakila mengerjapkan matanya menatap pria yang masih tertawa meski suara tawanya tidak begitu terdengar di telinga. Sebelumnya Syakila hanya sesekali melihat Fatih yang tersenyum itupun hanya garis tipis yang terbentuk.

"Ganteng." gumam Syakila tanpa sadar masih memandangi wajah Fatih, namun Fatih masih dapat mendengar suara Syakila yang bergumam.

AL - FATIH [SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang