36. Jangan Cantik-cantik!

3.8K 370 29
                                    

Bismillah

Koreksi typo

Selamat membaca :)

Ramaikan yes 💃

***


Fatih sudah lama menunggu Syakila di teras rumah tapi Syakila belum juga keluar. Hari ini rencananya mereka akan sebuah pesta pernikahan temannya Fatih. Fatih melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya sudah pukul dua belas siang—yang artinya Fatih sudah menunggu istrinya bersiap selama satu jam.

Karena Syakila tidak kunjung turun akhirnya Fatih menyusul istrinya ke kamar. Sesampainya di kamar, begitu pintu terbuka lebar Fatih menemukan Syakila tengah duduk di depan meja rias tengah memasang hijab pashmina di kepala. Fatih masuk ke kamar mendekati Syakila yang tidak menyadari kehadirannya. Selalu saja begitu.

"Syakila."

"Eh abang."

Syakila berbalik melihat suaminya yang berdiri bersedekap dada. Syakila bangkit bangun, berjalan menghampiri suaminya.

Syakila merangkul lengan suaminya, "Aku baru aja mau turun tapi udah duluan di susulin sama abang, ehehehe ..." kata Syakila.

Fatih memberikan anggukan, "Kamu lama makanya saya susulin," kata Fatih lalu memperhatikan penampilan istrinya dari atas sampai bawah. "Ganti baju." ucap Fatih kemudian.

Syakila menatap suaminya bingung,"Ada yang salah? Aku kelihatan aneh yah?" tanya Syakila, dia pun ikut melihat penampilannya sendiri. Syakila memakai setelan gaun panjang sampai menutupi kakinya, juga ada payet-payet yang mempercantik gaun yang di pakainya.

Menurut Syakila, penampilannya sudah oke.

"Penampilan kamu sudah cantik sayang."

"Terus kenapa suruh aku ganti baju?"

Fatih menatap lekat wajah cemberut istrinya lalu merangkul pinggang Syakila. "Kamu terlalu cantiiik." kata Fatih mencium gemas istrinya. "Tapi kalau mau pergi jangan Cantik-cantik! Sayang, kamu udah cantik, dandan makin cantik lagi." sambung Fatih lagi.

Syakila menatap suaminya geleng-geleng, "Ih, emangnya kenapa sih? Abang gak suka kalau punya istri cantik? Abang aneh. " kata Syakila menjadi sebal.

Fatih tertawa pelan, "Bukan begitu sayang ... Cantiknya buat saya saja, jangan di kasih lihat ke orang lain." kata Fatih mengelus pipi istrinya yang bersemu. "Cepet ganti baju, saya tunggu gak pakai lama." suruh Fatih mendorong pelan istrinya.

Syakila mencebikkan bibirnya, "Ih, abaaang mah, udah lah pergi begini aja teruuus." Syakila jadi kesal sendiri.

Fatih menggelengkan kepalanya keras, bahkan dia berjalan menuju lemari dan mengambil asal pakaian ganti untuk istrinya.

"Nih, pakai ini saja."

"Biasa banget."

"Bagus kok."

"Saltum dong, kan abang ngajak aku ke pesta."

"Enggak akan, pakai ini, cepetan sayang. Kita udah kesiangan banget."

Syakila menerima pakaian yang di pilih suaminya, dengan perasaan kesal dia melangkah masuk ke kamar mandi dan berganti pakaian. Tak berapa lama kemudian Syakila keluar dengan wajah tertekuk berjalan mendekati suaminya.

"Udah nih, ayo jalan."

"Masih kelihatan cantik."

"Iiih, abaaaaang! Udah dong, aku kan perempuan pastinya cantik. Gimana sih?!"

AL - FATIH [SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang