EXTRA PART 2

6.4K 357 13
                                    

Bismillah

Koreksi typo

Selamat membaca :)

***

"Abba, Kei cantik gak?"

"Enggak."

Zakeisha mencebikkan bibir, menatap tidak terima sang Abba. "Ih, kok gak sih?! Kei cantik loh Abbaaa!" Kaki Zakeisha menghentak-hentak. Lalu kembali ia memerhatikan dirinya sendiri pada cermin mini di tangannya.

Fatih geleng-geleng melihat Zakeisha yang kini tengah memanyun-manyunkan bibirnya yang terpoles lipstik merah menyala.

"Kei cantik kok, Abba aja nggak bisa lihat kecantikan Kei." Zakeisha berujar dengan ekspresi pongah, seraya mengibaskan tangan ke udara.

Fatih tidak bisa menahan tawanya melihat tingkah centil dari putri sulungnya. "Cantikan juga Amma." balas Fatih menjawil gemas hidung putrinya.

Zakeisha menunjuk Fatih, matanya menyipit dengan gelengan kepala. "Kei mirip Amma loh Abba, jadi Kei juga cantik kayak Amma!" kukuhnya bersikeras.

Fatih meraih jemari Zakeisha, lalu mengapit jemari mungil itu di antara bibirnya. "Enggak boleh nunjuk-nunjuk begitu. Bagi Abba tetap cantikan Amma." kata Fatih seraya mengangkat tubuh mungil putrinya ke pangkuan. Kemudian tangannya bergerak pelan menyisiri surai cokelat gelap Zakeisha.

Melihat wajah rupawan Zakeisha, sekilas ia memang mirip dengan Syakila. Tetapi jika diperhatikan dengan seksama, Zakeisha benar-benar duplikat Fatih-alias Fatih versi perempuan. Berbanding terbalik dengan tingkah laku gadis kecil itu yang benar-benar menurun dari ibunya.

Jika Zakeisha merupakan perpaduan sempurna yang diturunkan oleh orangtuanya. Zaheen mewarisi gen dari Fatih sepenuhnya tapi versi pecicilan-sebelas-dua belas dengan Zakeisha. Sedangkan Ghaisan ialah Syakila versi laki-laki akan tetapi dengan pribadi yang kalem seperti suaminya.

"Kakak, Amma cariin di kamar malah ngilang ke sini."

Syakila berjalan menuruni undakan dengan si kecil Ghaisan berada dalam gendongannya. Syakila meninggalkan putrinya sebentar di kamar karena harus gantian mengurus Ghaisan. Namun di saat ia kembali setelah memandikan putranya, gadis kecil itu malah tidak ditemukan keberadaan di kamar.

"Abang Zaheen mana, Ba?"

"Lagi main bola."

"Kakak sini pakai kerudungnya."

Zakeisha bergerak turun dari pangkuan Ayahnya. Dengan sebelah tangan berada di pinggang, gadis kecil itu berjalan mendekati ibunya dengan langkah berlenggak-lenggok.

Berhenti di depan ibunya, gadis kecil itu mengerjap-ngerjapkan matanya lucu. "Amma, Kei cantik, kan?" Zakeisha melayangkan pertanyaan yang sama kepada Syakila.

Syakila terkekeh pelan, ia tidak langsung memberikan jawabannya. Syakila menurunkan Ghaisan di sofa dan baru kemudian mendaratkan duduk.

Fatih membawa putranya duduk dalam pangkuan,"Abang ganteng udah siap mau pergi ya? Abang mau pergi ke mana, hm?" tanya Fatih mengendus wangi dari Ghaisan. "Abang wangi telon." katanya lagi.

Ghaisan tertawa, "Mu liat uda." jawab Ghaisan dengan mata mengerjap.

"Abba curang bilang Ghaisan ganteng tapi Kei gak di bilang cantik!" sungut Zakeisha ketika mendengar Fatih memuji adiknya. Zakeisha beralih lagi pada ibunya lalu berujar. "Amma, Kei cantik, kan?!" tuntutnya lagi.

AL - FATIH [SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang