Bismillah
Koreksi typo
Selamat membaca :)
***
Akhirnya hari yang di nantikan pun tiba. Syakila sudah tampil cantik dan anggun dengan kebaya tunik dan rok batik juga dengan toga yang di pakainya. Wajahnya pun terlihat semakin rupawan karena polesan make up tipis. Setelah melalui lika-liku perjalanan dan drama yang panjang akhirnya hari bahagia ini datang, titik di mana Syakila dapat menatap orang tuanya yang tersenyum bangga yang duduk di deretan kursi wali mahasiswi.
Syakila melambaikan tanggannya ke arah ayah dan ibunya dari atas podium. Syakila senang karena kini janji yang sempat di utarakan kepada kedua orang tuanya telah ia tunaikan.
Lulus dengan predikat cumloude adalah janjinya dahulu.
Syakila turun dari podium setelah menerima sertifikat dan ijazah dan langsung menghampiri orang tuanya yang duduk di kursi.
"Bapak, ibuuu."
Syakila langsung berhampur kepelukan orang tuanya. Rasanya begitu bahagia karena kedua orang tua dapat menjadi saksi dari perjuangan dalam menyelesaikan pendidikan.
Ibu mengusap wajah Syakila dan mencium keningnya, "Alhamdulillah anak ibu udah jadi wisudawan punya gelar sarjana." ujar ibu dengan dibanjiri air mata.
Syakila mengangguk balas mencium pipi ibunya. "Iyah, berkat doa dan dukungan bapak sama ibu." kata Syakila memeluk lagi ibunya.
Pak Somad menatap putri tunggal yang amat ia sayangi, "Hutang Syakil udah lunas, bapak bangga Syakil bisa nepatin janji." kata Pak Somad menepuk pelan kepala Syakila.
Syakila tersenyum semakin lebar dan kembali memeluk ayahnya. "Berkat bapak juga yang selalu Syakil repotin buat antar-jemput, hehehe ..." balas Syakila lalu mencium pipi ayahnya sayang.
Syakila beserta kedua orang tuanya beranjak keluar gedung, di luar terdapat banyak wisudawan yang lain tengah sibuk mengambil potret bersama keluarga. Syakila juga mendapati Riana yang juga tengah di sibukkan dengan foto bersama keluarga dan suaminya.
Syakila melambaikan tangannya saat Riana melihat ke arahnya, tampak Riana berbicara dengan suaminya sebelum akhirnya Riana meninggalkan suami dan keluarganya menuju Syakila.
Begitu sampai di depan Syakila, Riana langsung memeluk erat sahabatnya. "Seneng banget bisa wisuda bareng." ucap Riana senang.
Syakila membalas pelukan Riana,"Iyah, aku juga seneng banget." ucap Syakila sambil melerai pelukan.
"Ayo kita foto bareng buat kenang-kenangan." ajak Riana antusias.
Syakila menganggukkan kepalanya setuju. "Iyah boleh, tapi siapa yang fotoin?"tanya Syakila.
Pertanyaan Syakila terjawab saat Riana melambaikan tangannya memanggil suaminya. Suami Riana mendatangi mereka dan berdiri di samping Riana.
"Mas fotoin aku sama Syakila yah." pinta Riana manja kepada suaminya.
Suami Riana yang bernama Abhigail mengangguk menyanggupi permintaan istrinya. "Sini hapenya, biar mas fotokan." kata Abhigail.
Riana pun langsung memberikan ponselnya kepada Abhigail, lalu menarik tangan Syakila untuk berdampingan. Syakila dan Riana sama-sama tersenyum di depan kamera.
"Aku balik ke bapak sama ibu sebentar yah." kata Syakila begitu mereka selesai berfoto.
Riana mengangguk, "Iyah, salam buat bapak sama ibu."
KAMU SEDANG MEMBACA
AL - FATIH [SELESAI]
SpiritualitéRomansa Spin-off : Marry Me! Shafara (MMS) *** Kisah ini bukan mengisahkan tentang Muhammad Al-Fatih 'Sang penakluk' medan perang. Melainkan seorang pemuda yang memiliki nama yang serupa namun tak sama. Dialah, Muhammad Al-Fatih Ghazwan. Seorang...