Bismillah
Koreksi typo
Selamat membaca :)
***
"Abang mau ke mana?"
"Mau ikut saya?"
"Ha?"
"Iya saya,"
"Ke mana?"
"Kamu siap-siap, saya tunggu di luar."
Syakila menatap Fatih bingung, dia pun beranjak dan menarik bagian belakang kemeja Fatih. Menahan Fatih untuk keluar dari kamar.
"Abang, mau ajak aku ke mana sih?" tanya Syakila menuntut.
Fatih berbalik dan tersenyum, ia mengusap puncak Syakila yang tertutupi kerudung dengan kedua tangannya. Jika ibu dan bapak melihat keduanya, pasti mereka akan mengira Syakila dan Fatih sedang berpelukan.
"Siap-siap, nanti kamu juga tahu kita ke mana."
Syakila mengangguk pasrah. Fatih keluar dari kamar, membiarkan istrinya untuk bersiap-siap. Fatih duduk di bangku teras rumah menunggu Syakila. Sementara Syakila yang berada di dalam kamar tampak kebingungan menatap isi lemarinya. Ada banyak pakaian yang ingin di pakainya namun Syakila bingung harus memakai yang mana, karena tidak ingin membuat Fatih menunggu lama Syakila pun memilih gamis yang warnanya senada dengan kemeja yang di kenakan Fatih.
"Ayo bang, aku udah siap."
Fatih mengangkat wajah menatap Syakila dengan senyuman, ia pun mengangguk dan beranjak bangun. "Ayo." ajak Fatih mengambil tangan Syakila dan menggenggamnya.
"Eh tunggu, pamit ibu dulu." kata Syakila yang hampir saja lupa untuk berpamitan pada ibu.
"Saya udah pamitan tadi."
"Ayo."
Syakila mengangguk dan melangkah bersisian dengan Fatih, dia masih penasaran ke mana Fatih akan membawanya pergi.
"Kita mau ke mana sih?" tanya Syakila lagi.
Fatih merunduk untuk menatap Syakila, "Nanti juga tahu."jawab Fatih sekenanya.
Syakila mengerucutkan bibirnya,
"Enggak asyik ah, aku kan jadi kepo."kata Syakila membuat Fatih tertawa namun tetap tidak memberikan bocoran kepada Syakila.Fatih membukakan pintu mobil untuk Syakila, meletakkan tangannya di atas kepala Syakila menjaga dari benturan setelahnya kembali menutup pintu mobil dan berlari kecil memutar dan masuk ke dalam mobil duduk di balik kemudi.
Fatih menatap ke arah Syakila yang tampak kesusahan mengenakan sabuk pengamannya, ia pun membantu Syakila. Syakila memundurkan kepalanya saat wajah Fatih yang begitu dekat dengannya.
"M-makasih." ucap Syakila gugup.
Fatih tersenyum masih belum menarik diri, tangannya terulur menyentuh puncak kepala Syakila dan memberikan elusan lembut. Dan tak lupa memberikan kecupan di kening istrinya.
"Kita jalan sekarang?"
"Iyah."
Fatih kembali pada posisinya dan melajukan mobilnya membelah jalanan.
Syakila melihat keluar jendela, mereka sudah sampai di tempat tujuan namun Syakila belum turun dari dalam mobil menunggu Fatih yang ingin membukakan pintu untuknya. Syakila turun dari mobil begitu Fatih sudah membukakan pintu, dia menatap kepada Fatih.
KAMU SEDANG MEMBACA
AL - FATIH [SELESAI]
SpiritualRomansa Spin-off : Marry Me! Shafara (MMS) *** Kisah ini bukan mengisahkan tentang Muhammad Al-Fatih 'Sang penakluk' medan perang. Melainkan seorang pemuda yang memiliki nama yang serupa namun tak sama. Dialah, Muhammad Al-Fatih Ghazwan. Seorang...