21. Suka

5.9K 563 9
                                        

Bismillah

Koreksi typo

Selamat membaca :)

***

Sesampainya mereka di rumah, ternyata hujan belum juga berhenti malah turun semakin lebat. Melihat Fatih dan Syakila yang pulang dengan keadaan pakaian yang basah membuat Pak Somad yang melihat geleng-geleng kepala. Padahal mereka naik kendaraan roda empat.

"Atap mobilnya bocor?" begitulah pertanyaan yang diutarakan oleh Pak Somad melihat Fatih dan Syakila masuk ke dalam rumah dalam keadaan setengah basah.

Baik Fatih dan Syakila menggeleng dan memberikan jawaban yang membuat Pak Somad tak lagi banyak bertanya."Kami kehujanan pak." jawab Fatih, Syakila mengangguk dan ikut menambahkan."Lagi di luar terus tiba-tiba hujan gede makanya basah. Syakil dingin nih pak, mau mandi dulu." setelah memberikan jawaban tersebut Syakila langsung masuk ke dalam kamar.

Pak Somad mengangguk saja dan menyuruh Fatih untuk segera bebersih juga."Lain kali jangan hujan-hujanan lagi, buruan mandi biar gak kena flu."suruh Pak Somad lalu melenggang pergi menuju dapur.

Fatih masuk ke dalam kamar, ia mendengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi. Sepertinya menunggu Syakila selesai membersihkan diri akan memakan waktu. Fatih menuju lemari lalu mengambil pakaian ganti setelahnya ia keluar lagi dari kamar menuju kamar mandi luar yang berada di dapur.

Sekembalinya Fatih ke kamar setelah membersihkan diri, ia menemukan Syakila yang tengah duduk di depan meja rias sedang mengeringkan surainya yang basah dengan handuk.

Gerakan tangan Syakila yang tengah mengusap surai terhenti begitu menyadari kehadiran Fatih."Abang udah mandi?" tanya Syakila yang sebenarnya pertanyaan itu sudah ia dapati jawabannya tanpa perlu bertanya. Syakila menggigit bibir dalamnya, ini pertama kali baginya tampil tanpa kerudung di hadapan Fatih. Rasanya Syakila menjadi tidak nyaman.

Fatih yang masih memperhatikan Syakila mengangguk pelan. "Sudah tadi pakai kamar mandi di luar."jawab Fatih lalu mengambil langkah menuju kamar mandi, dan kembali lagi setelah menjemur handuk yang tadi di gunakan.

Syakila sudah menggulung surainya dengan handuk, ia menuju pintu kamarnya yang tertutup lalu mengambil kerudung yang tersakut di sana.

"Syakila." panggil Fatih membuat Syakila mengurungkan niatnya yang akan memakai kerudung.

Syakila membenarkan gulungan handuk di kepalanya."Iyah."sahutnya lalu berjalan menuju Fatih yang duduk di tepian ranjang.

Fatih menepuk sisi ranjang menyuruh Syakila untuk duduk di sana. Syakila menurut dan duduk di depan Fatih.

"Jangan di ambil, aku mau pakai." cegah Syakila mempertahankan kerudung di tangannya agar tidak di ambil oleh suaminya.

Fatih tetap mengambil kerudung dari tangan Syakila."Jangan di pakai dulu kerudungnya kalau rambutnya masih basah. Nanti jadi bau" kata Fatih kemudian menaikkan sebelah kakinya ke atas ranjang.

"Tapi kan ada abang masa—,"

"Saya kan suami kamu."

"Iya sih."

"Kalau lagi sama saya saja, enggak apa-apa kalau nggak di pakai."

AL - FATIH [SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang