29. Ke Luar Kota

4K 407 7
                                    

Bismillah

Koreksi typo

Selamat membaca :)

***

Syakila baru saja merebahkan tubuhnya di atas ranjang-kembali bangkit mengubah posisi menjadi duduk bersila ketika melihat Fatih masuk ke dalam kamar. Fatih melangkah mendekati ranjang dan memgambil duduk di tepi ranjang.

"Shalat dulu baru tidur." kata Fatih ketika melihat Syakila menguap lebar.

Syakila mengangguk-bangkit mengikuti suaminya yang sudah lebih dulu melangkah ke kamar mandi.

Syakila menyikat giginya lebih dahulu, dia melihat Fatih yang juga tengah menyikat gigi. Fatih selesai lebih dulu, dan lanjut mengambil wudhu.

"Abang jangan gitu, ih." Syakila mundur ke belakang saat Fatih dengan sengaja memercikkan air padanya.

Fatih tertawa, kembali melakukan hal yang sama. Ternyata membuat Syakila kesal adalah hal menyenangkan.

Syakila mengambil gayung dan mengarahkan pada suaminya."Abang aku lempar nih gayungnya yah!" ancam Syakila yang sama sekali membuat Fatih takut.

Merasa kurang yakin Syakila benar-benar memukul lengan Fatih menggunakan gayung.

"Aduh! Sayang kok di pukul sih?"

"Habis abang sih!?"

Fatih mengelus lengannya yang sama sekali tidak sakit, menampung sedikit air lagi dan kembali menyipratkan ke arah Syakila.

Syakila melotot melihat bajunya yang basah. Suaminya ini benar-benar!

"Abang bener-bener yah?! Udah di bilangin juga, iseng banget deh!"

Syakila menyimpan gayung kembali ke tempat semula-melangkah mendekati Fatih, tangannya terulur hendak menyentuh suaminya. Fatih mundur sampai mepet ke dinding membuat Syakila menyeringai.

"Aku pegang abang batal loh wudhunya." kata Syakila dengan senyuman yang di buat-buat.

Fatih tertawa, menyilangkan tangannya. "Jangan coba-coba ya!" kata Fatih berusaha menjauhi istrinya.

Syakila geleng-geleng kepala, mengambil satu langkah ke hadapan Fatih. "Salah sendiri, siapa suruh usilin aku teruuuus." kata Syakila jari telunjuk mengarah ke tangan suaminya.

Fatih tertawa lagi, mengangkat tinggi tangannya. "Enggak lagi sayang." ucap Fatih tapi tidak membuat Syakila berhenti.

Syakila merentangkan kakinya untuk menyentuh kaki Fatih, "Beneran?"tanya Syakila memastikan.

Fatih berhasil menghindari istrinya, "Iya, beneran." ucap Fatih lagi, kali ini memasang tampang serius. "Kita damai?" lanjut Fatih bergerak ke samping saat Syakila mengambil langkah lagi.

Syakila tertawa melihat Fatih yang menghindarinya, "Aku mau ngambil wudhu juga, wleeee ..." kata Syakila menjulurkan lidah-mengejek suaminya.

Fatih geleng-geleng dan dengan sengaja mematikan keran air-bersandar di tembok dinding dengan tangan menyilang di depan dada.

Syakila menatap suaminya tajam, "Sekali lagi, aku beneran gak kasih abang ampun loh." ancam Syakila kembali memutar keran air.

Fatih tersenyum seraya menangkupkan keduanya tangannya. "Maaf sayang." ucap Fatih, "Saya tunggu di luar ya." tambah Fatih lagi seraya berlalu keluar dari dalam kamar mandi. Syakila mengangguk dan menyelesaikan wudhunya.

AL - FATIH [SELESAI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang