Bismillah
Koreksi typo
Selamat membaca:)
***
Acara syukuran sederhana rumah baru Fatih dan Syakila berjalan dengan lancar. Di hadiri oleh keluarga terdekat dan beberapa di antaranya adalah tetangga di perumahan tersebut. Rangkaian acaranya yang di isi dengan pengajian dan ceramah oleh seorang ustadz berlangsung dengan khidmat.
Setelah pengajian berakhir, keluarga dan para tamu yang hadir sudah dipersilakan untuk menyantap hidangan yang tersaji di meja prasmanan.
"Masya Allah ... Anteng banget yah gak rewel."
"Iya nih bu, dari tadi gak rewel, asyik ketawa aja nih."
Ibu terkekeh pelan saat jemari mungil bayi berusia tiga bulan ini meraih tangan dan menggenggam jemarinya. Syakila ikut tersenyum, gemas sekali dengan bayi perempuan di pangkuannya ini.
"Udah pantes nih kamu ngurus bayi, kapan punya satu?" tanya ibu menatap Syakila dengan senyuman.
Syakila balas menatap ibunya sebentar, "Kapan di kasih."jawab Syakila memusatkan lagi perhatiannya pada bayi yang berada pangkuannya.
Ibu menghela napas mendengar jawaban Syakila yang tidak ada salahnya."Iya bener sih." ucap ibu kemudian lalu tatapan ibu beralih pada bunda yang datang dengan seorang bayi di dekapan.
Ibu membalas senyuman bunda dan berpindah duduk di samping besannya—ikut melihat bayi yang terlelap pulas di pelukan bunda.
"Ini siapa namanya yang baru dateng? Pulas banget boboknya yah." ujar ibu mencolek pipi berisi bayi di pelukan bunda.
Bunda tertawa pelan, "Ini si abang namanya Raize, itu yang lagi di gendong sama abang Fatih namanya Rafka, Ninik." kata Bunda sembari menyerahkan bayi laki-laki bernama Raize kepada Ibu.
Ibu tampak kaget sesaat sebelum menerima Raize masuk ke dekapannya, "Kembar?" tanya Ibu memastikan lalu melihat ke arah Fatih yang berada tidak jauh sedang menimang seorang bayi yang tadi di beritahukan Bunda bernama Rafka.
Bunda tersenyum dengan anggukan kepala ikut melihat ke arah putra sulungnya berada, "Iyah kembar, bayinya abang Rama dan Zahra. Kaget juga pas tahu-tahu lahirannya ternyata kembar." kekeh bunda mengelus lembut wajah bayi mungil di pelukan ibu.
Bunda dan ibu menatap ke arah Syakila secara bersamaan ketika mendengar suara tangis dari bayi perempuan di pangkuan Syakila. Bunda langsung bangkit mendekati Syakila yang terlihat panik menenangkan bayi perempuan yang tiba-tiba menangis semakin kencang.
"Sini Khayra nya biar sama bunda aja sayang."
"Iyah bunda."
Syakila mengangguk dan menyerahkan bayi perempuan bernama Khayra itu kepada Bunda. Syakila bernapas lega ketika sudah berada di dekapan Bunda, Khayra mulai tenang.
"Dududuuuuh ... Khayra cucu cantik bunda kenapa, sayang? Haus yah? Lapar sayang?"
Syakila tersenyum memperhatikan cara Bunda menenangkan Khayra. Melihat Shafa, Bunda langsung membawa Khayra menuju Shafa—ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AL - FATIH [SELESAI]
SpiritüelRomansa Spin-off : Marry Me! Shafara (MMS) *** Kisah ini bukan mengisahkan tentang Muhammad Al-Fatih 'Sang penakluk' medan perang. Melainkan seorang pemuda yang memiliki nama yang serupa namun tak sama. Dialah, Muhammad Al-Fatih Ghazwan. Seorang...