PETRICHOR

[13] Alasan

Ruang berjiwa merupakan sebuah lembaga konsultan yang memberikan layanan psikiater berkualitas yang berlokasi di pusat Ibu kota. Kantornya berupa gedung sepuluh lantai, dengan satu konsep interior yang memberikan pemandangan dan cahaya. Penggunaan materialnya dari bahan-bahan alami seperti kayu atau batu, dan setiap ruang dirancang tidak hanya sekadar mengedepankan fungsi, namun dengan pendekatan estetika yang memadai. Sehingga akan memberikan pengalaman lebih baik kepada para pasien yang berujung pada berhasilnya upaya perawatan dan penyembuhan.

Tempat ini terdiri dari banyak dokter yang memiliki spesialisasi dalam Ilmu Pikiran (dokter perilaku dan mental, psikologi, dan peneliti HRD). Ruang Berjiwa ini mengkhususkan diri dalam memberikan layanan pengembangan kapasitas mental yang meningkatkan level mental seseorang untuk mencapai produktivitas yang maksimal. Ada banyak layanan yang diberikan oleh Ruang Berjiwa yang bisa dipilih sesuai kebutuhan.

Suzy masuk ke ruang konsultasi setelah dipersilakan oleh suster yang bertugas. Yeoja itu langsung mengedarkan pandangannya ke sekeliling, ruangan seluas 4x5 meter itu bergaya klasik dengan granite tile pada lantainya. Ada seperangkat sofa empuk di sudut ruangan, dan televisi. Food corner di sisi yang lain, serta rak-rak tinggi yang dipenuhi berbagai pajangan dan foto-foto.

Di hadapan Suzy, sosok wanita paruh baya berambut sebahu yang tampak cantik dan anggun itu—menatapnya dengan senyum hangat. Namanya Park Choon Hee, psikiater profesional sekaligus sahabat dari kedua orang tuanya. Suzy baru berkunjung pertama kali ke tempat ini, karena biasanya ia datang ke rumah sakit tempat dokter itu bekerja.

"Nice. Aku suka tempat ini," kata Suzy singkat.

Park Choon Hee tertawa kecil. "Aku juga ikut menata tempat ini, lho ..." sahutnya bangga. Park Choon Hee bersama dengan rekan-rekan sejawatnya mendirikan klinik ini sekitar satu tahun yang lalu untuk melayani individu atau organisasi dalam memberikan pengaturan dan solusi khusus untuk memenuhi kebutuhannya tersebut. Ruang Berjiwa juga telah memiliki lisensi sebagai perusahaan di bawah Akta Pendirian Perseroan Terbatas.

Suzy tersenyum miring. "Boleh juga seleramu, Bibi dokter," katanya sambil menaruh paperbag bertuliskan Masami di atas meja. Yeoja itu membawa makanan dari salah satu restoran favoritnya untuk makan siang bersama dengan wanita paruh baya di depannya.