La Daeri ialah restoran mewah yang mengusung makanan tradisional Korea. Terletak di lantai 23 di salah satu hotel bintang lima di Seoul, lokasinya berada di pusat kota dan di kelilingi dengan beragam tempat tujuan wisata. La Daeri adalah restoran korea pertama yang mendapat bintang 3 Michelin. Pengaruh bintang Michelin rupanya lebih dari sekadar membuat restoran makin terkenal. Bintang bergengsi ini juga mempengaruhi bisnis restoran secara keseluruhan.
Pintu restoran itu sudah di depan matanya. Pegawai perempuan dengan rambut yang disisir rapi ke belakang dan dicepol sempurna di atas tengkuknya itu menyambutnya dengan senyuman. "Untuk berapa orang?" tanyanya.
Jung So Hee menggeleng. "Reservasi atas nama Lee Yong Sun hoejangnim," jawabnya singkat.
Pegawai itu tersenyum dan mengangguk, lalu mempersilahkannya masuk. Jung So Hee mengikuti langkah-langkah pegawai perempuan yang memimpin jalannya menuju ke ruang makan yang privat. Ruang makan mewah ini menawarkan pemandangan yang menakjubkan dari Namsan Mountain Park. Detail restoran yang patut diperhatikan yaitu dari peralatan makan yang unik dan elegan hingga pelayanan terbaik.
Menariknya bahwa restoran tradisional Korea ini murni dengan jelas didasarkan pada hidangan istana kerajaan era Dinasti Joseon atau jenis masakan untuk para bangsawan di masa lampau. Wine pairings dan Hansik meningkatkan pengalaman bersantap ke level lain.
Jung So Hee duduk dengan gelisah di dalam ruang makan mewah privat itu. Di depannya kini sudah tersaji berbagai hidangan tradisional yang disajikan dengan estetik dan menggugah selera.
Kedua telapak tangan So Hee terpilin di atas meja, menandakan bahwa wanita itu sedang gusar dan gelisah. Dia baru saja dijemput secara pribadi oleh Kang Sunho, sekretaris pribadi Lee Yong Sun—kakek dari kekasihnya, Lee Ki Yong.
So Hee menoleh ketika pintu ruang makan privat itu dibuka, Lee Yong Sun masuk ke dalam ruang makan mewah privat itu. Matanya menatap dengan menyipit tajam pada wanita yang sedang duduk tersebut.
Jung So Hee bangkit berdiri dari kursi dan melempar senyum sopan. "Annyeong hashimnikka," sapanya dengan suara manis.
Lee Yong Sun hanya membalas dengan gumaman tapi matanya terus menatap So Hee dari kepala hingga kaki. Jelas sedang berusaha mengintimidasi.
Setelah dipersilahkan duduk kembali, Jung So Hee memperhatikan penampilan kakek dari sang kekasih dalam diam. Lee Yong Sun terlihat sangat bugar di usianya yang sudah memasuki awal kepala tujuh. Mengenakan jas tiga potong, rambutnya disisir ke belakang dengan banyak bagian yang telah memutih. Tapi itu justru membuatnya memberikan kesan yang mendalam. Dengan bentuk mata yang tajam serta bentuk wajah yang keras mirip dengan Ki Yong kekasihnya.
Penampilan pria berusia lanjut itu terlihat berwibawa dan dingin. Terasa sangat berbeda dengan pertemuan mereka lima bulan lalu, saat Ki Yong mengajaknya makan malam bersama untuk merayakan ulang tahun Lee Yong Sun di rumahnya.
"Aku dengar kau masih berhubungan dengan cucuku, Lee Ki Yong," kata Lee Yong Sun memulai tanpa basa-basi. "Dan kau masih tidak mau melepaskannya, begitu?" lanjutnya dengan suara yang berat dan dalam.So Hee menelan ludah. Dia terkejut dengan kalimat blak-blakan kakek dari kekasihnya itu. Tubuh Jung So Hee seketika meremang karena tatapan tajam Lee Yong sun yang seolah sedang mengulitinya. Wanita itu lantas mengangguk. “Yeh, Eoreushin,” jawabnya.
Lee Yong Sun bedecak-decak tak percaya. "Kau tahu, kakaknya akhir-akhir ini sering membangkang padaku dan sekarang Ki Yong juga kau persulitkan dengan kisah asmara kalian?” ujarnya dengan nada tak habis pikir.
"Jung So Hee-ssi, aku sudah tahu dari mana asal usulmu. Kau itu bukanlah anak kandung dari Jung In Su, CEO dari Daeryoo Corporation,” kata Lee Yong Sun dengan nada yang terdengar lebih serius daripada sebelumnya.
DEG.
Sontak saja Jung So Hee mendongak dan melebarkan mata tak percaya. Lalu lima detik kemudian dia menunduk kembali dengan gelisah, sambil meremas jemarinya yang berkeringat karena rahasianya kini sudah terbongkar.
Lee Yong Sun menyandarkan tubuhnya pada punggung kursi sembari menatap lurus-lurus wanita muda di hadapannya. Kemudian tangan keriput itu terulur untuk mengangkat gelas yang berisi wine tradisional, salah satu signature restoran ini dan menyesapnya dengan perlahan.
"So Hee-ssi, aku pikir kau sudah paham maksudku dengan mengajakmu bertemu hari ini. Sebagai seorang kakek yang mengharapkan masa depan cucunya yang cerah, aku memintamu dengan baik-baik untuk melepaskan Ki Yong dan jangan pernah menemuinya lagi," ucapnya dengan ekspresi serius.
So Hee lantas menggeleng dengan air mata yang kini menetes dari sudut matanya. "Aniyo. Mianhaeyo, Eoreushin. Aku tidak bisa, aku mencintai Ki Yong," balasnya dengan cepat.
Lee Yong Sun mendengus tidak habis pikir. "Bagaimana bisa kau tidak tahu malu begitu?" geram Lee Yong Sun keras, yang membuat So Hee sedikit ketakutan.
So Hee menelan ludah dengan berat. "Kami sudah bersama sejauh ini, dan kami saling mencintai. Aku mohon tolong restui hubungan kami, Eoreushin," katanya dengan napas yang tersengal karena menangis.
"Saling mencintai??" ujar Lee Yong Sun dengan nada sinis. "Berani betul kau mempermainkan Ki Yong, kau bahkan memainkan hati Kim Joo Hyuk, sahabat cucuku juga. Apa kau berpikir mereka berdua benar-benar mencintaimu?" tanyanya dengan tatapan mencela.
Tubuh So Hee mulai terasa lebih dingin dari sebelumnya. Wanita itu menelan ludah dengan susah payah. “Yeh, mereka berdua memang mencintaiku, Eoreushin. Tapi, aku sudah memilih cucumu untuk menjadi kekasihku. Aku tidak akan melepaskannya karena aku juga mencintainya," balas So Hee pasti dengan suara bergetar, namun sorot matanya penuh kepura-puraan.
Lee Yong Sun mengirim tatapan tajam kepada So Hee. "Kenapa kau begitu tidak tahu malu padahal kau masih muda begini?!" serunya tak habis pikir.
Lagi-lagi, Jung So Hee menelan ludah. Wanita itu tidak akan memberikan kepuasan kepada Lee Yong Sun. Jika pria berusia lanjut itu berharap dirinya akan menyerah dengan semua ini lalu pergi melepaskan cucunya, So Hee akan membiarkan saja beliau berharap seumur hidupnya. So Hee akan tetap berdiri tegar, meski Lee Yong Sun membuatnya berdarah-darah.
Lee Yong Sun mengehembuskan napas panjang dan ekspresinya sekarang terlihat sedikit tenang. "Jadi, kau tetap tidak mau melepaskan cucuku, ya ..." katanya menggantung sesaat. Dia lantas mengetukkan ujung jemarinya pada meja. "Jung So Hee-ssi, kalau kau masih keras kepala begitu, aku tidak akan segan-segan untuk menghancurkan perusahaan ayahmu. Ingatlah, rahasiamu ada padaku!" lanjutnya dengan suara tegas dan lebih serius daripada sebelumnya.
Jung So Hee melebarkan mata. Jantungnya mencelus, dia sudah membuat kakek dari kekasihnya itu kesal. So Hee lantas menatap Lee Yong Sun lekat-lekat. Apa yang ia dengar barusan itu nyata? So Hee melihat sinyal-sinyal kabar buruk dari peringatan terus terang beliau, pertanda kegigihannya ini akan sangat berisiko.
Lee Yong Sun lalu bangkit berdiri dari kursinya. "Dengar, pikirkan ini baik-baik. Ini demi Lee Ki Yong—orang yang kau bilang sangat kau cintai, juga untuk keluargamu sendiri, Jung So Hee-ssi!" ujarnya dengan ekspresi marah dan kecewa.
Setelah mengucapkan kalimat tajam itu, Lee Yong Sun kemudian segera melangkah ke luar ruangan dan meninggalkan Jung So Hee dalam keadaan diam terperangah.
KAMU SEDANG MEMBACA
PETRICHOR
RomanceBagi Suzy, Joo Hyuk adalah sosok sempurna yang sesungguhnya. Seperti petrichor yang mengeluarkan aroma alami yang khas, segar, dan wangi ketika hujan turun. Suzy yakin Joo Hyuk adalah petrichor-nya setelah musim kering berkepanjangan di dalam hidupn...