Kim Joo Hyuk berjalan cepat menuju ke tempat semula, terdengar suara musik yang berisik namun asyik. Sepertinya acara utama sudah dimulai, pikirnya.
"Joo Hyuk-ah!" Suara seseorang yang memanggilnya terdengar cukup nyaring ketika ia berjalan melintasi salah satu meja pengunjung.
Joo Hyuk sontak menghentikan langkahnya dan menoleh. "Wah ... Hyung?" sahutnya seraya melebarkan mata. "Rupanya kau juga ikut menyusul ke sini," kata Joo Hyuk lagi, kemudian mereka berdua berpelukan dengan kasual.
"Neh, aku datang ke sini bersama teman-teman yang lain juga," balas Seo Haneul.
Para namja yang sedang duduk berkumpul itu lantas menoleh ke arah Joo Hyuk. Kim Joo Hyuk pun bertukar salam dengan mengadu tinju bersama teman-temannya yang lain. Beberapa dari mereka malah mengangkat tinju ke udara atau ber-high five dengannya.
"Kau sendirian saja? Tumben, biasanya kau selalu bersama calon istrimu,” tanya Seo Haneul sambil menyesap minumannya. “Tadi aku bertemu Choi Suzy di sini.”
Joo Hyuk mengerutkan dahi sebentar, sebelum ia menoleh kepada sahabat sekaligus seniornya yang beberapa tahun lebih tua darinya. "Yang benar?” katanya memastikan.
Seo Haneul lantas mengangguk ringan.
“Aku belum melihatnya lagi setelah siang tadi. Aku sibuk mengurus So Hee yang sedang kesulitan karena si berandal itu meninggalkannya begitu saja,” kata Joo Hyuk sambil menghela napas panjang.
Seketika pandangan Seo Haneul jatuh padanya, kemudian menggelengkan kepala sesaat sembari tersenyum tipis. “Kenapa kau selalu terlibat di dalam urusan mereka berdua? Kali ini biarkan saja mereka yang menyelesaikannya, kau jangan ikut campur ... sudah cukup, Joo Hyuk-ah ... kau harusnya lebih memikirkan hubunganmu dengan Choi Suzy!” katanya tak habis pikir.
Joo Hyuk meringis kecut. “Ini mungkin yang terakhir kalinya, Hyung. Bagaimanapun aku khawatir dengan kondisi So Hee yang tidak siap dengan penolakan-penolakan yang ia dapatkan,” jawabnya.Joo Hyuk lalu menghela napas panjang, kemudian meraih ponsel dari sakunya dan menekan tombol panggilan keluar untuk menghubungi calon istrinya.
Haisshh! desis Joo Hyuk seraya mengumpat pelan, lagi-lagi panggilan teleponnya diabaikan.
Pria itu menarik napas dalam-dalam dan meniupnya perlahan lalu memeriksa arlojinya, dia masih punya dua jam lagi sebelum acara kembang api dimulai. Kim Joo Hyuk harus berbicara dengan calon istrinya tentang sesuatu hal yang sangat serius, dia akan mengkonfirmasi sendiri kebenarannya pada Choi Suzy.
Namun sebelum itu, Joo Hyuk harus berbicara dahulu dengan Lee Ki Yong mengenai kekasihnya sekaligus sahabat baik mereka berdua, Jung So Hee. Mata cokelat gelap Joo Hyuk berputar mencari sosok rivalnya itu.
Tanpa kesulitan, Joo Hyuk kemudian menemukan Lee Ki Yong di antara beberapa teman-temannya yang lain, ada Kang Woo Seok juga yang sedang bersamanya. Namun, tiba-tiba saja pandangan mata Joo Hyuk menemukan sesosok perempuan yang sudah tidak asing lagi untuknya. Joo Hyuk nyaris berdiri menghampiri perempuan tersebut sebelum akhirnya ia melihat calon istrinya itu sedang menggoyangkan tubuh moleknya.
Saekkiya ... si berandal sialan itu, maki Joo Hyuk dalam hati.
Joo Hyuk juga menemukan keberadaan Song Kang yang berdiri di sebelah Suzy. Mereka berdua tenggelam menikmati lagu-lagu EDM yang terdengar keras. Bergoyang menikmati irama musik dengan cuek, seperti tidak peduli dengan dunia sekitarnya. Meski tidak aneh karena banyak orang di sana yang juga seperti itu, Kim Joo Hyuk terus memperhatikan kedua orang yang begitu energik menikmati lagu-lagu music dance yang terdengar asyik.
Mata cokelat gelap Joo Hyuk tetap fokus pada calon istrinya ketika perempuan itu sibuk berjoget dengan Park Song Kang. Suzy tidak menyadarinya karena dia terlalu larut menikmati lagu EDM yang mengentak keras. Suzy yang tertawa-tawa dengan Song Kang, dengan senyum malu-malu yang menggemaskan. Angin pantai yang membelai rambut halusnya juga ikut menari.
Malam ini Suzy memakai two piece dress berwarna cerah dengan warna kuning tua bermotif floral. Two piece dress yang bagian atasnya memiliki potongan off shoulder yang memperlihatkan bahunya yang memesona dan bagian bawah memiliki belahan sampai pertengahan paha yang dapat menonjolkan kaki indahnya. Suzy padankan dengan sepatu pantai berwarna krem, berdetail anyaman dan tali ini tak hanya akan menopang gayanya menjadi lebih stylish namun membuat kakinya juga tampak seksi.
Kim Joo Hyuk bisa melihat lekuk pinggangnya dengan jelas ketika Suzy mengangkat tangan. Kulitnya yang kuning langsat dan bersih, yang jarang diperlihatkan. Belum lagi bahu mulusnya yang terekspose sempurna, rasanya Joo Hyuk ingin menggigitnya gemas.
Hmm ... aiigooo!
Joo Hyuk tidak suka melihat tatapan mata para lelaki yang melihat calon istrinya seperti itu, sebagai kaum yang didominasi testosteron dia paham betul apa yang ada di otak mesum para bajingan itu. Kim Joo Hyuk ingin hanya dirinya saja yang boleh melihat betapa menggairahkan dan menariknya calon istrinya. Suzy yang menyenangkan, Suzy yang lucu, lekuk tubuhnya yang indah. Joo Hyuk sesungguhnya ingin semua itu hanya menjadi miliknya, hanya dirinya.
Dilihatnya Suzy beberapa kali melempar senyum pada seseorang di sebelah ujung kanan sana. Yang jelas bukan Park Song Kang. Joo Hyuk pun memperhatikan siapa orang itu. Rupanya pria yang memakai kaus putih polos yang ditimpa dengan jaket kulit hitam itu adalah sahabat sekaligus rivalnya sendiri Lee Ki Yong.
Apa-apaan mereka?? umpat Joo Hyuk dalam hati dengan ekspresi tak percaya.
Saling flirting begitu? Perempuan itu betul-betul sang penggoda, desisnya lagi.
Kim Joo Hyuk mengetatkan gerahamnya, seketika wajahnya berubah merah semerah yang bisa diperoleh tanpa latihan fisik yang melelahkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
PETRICHOR
रोमांसBagi Suzy, Joo Hyuk adalah sosok sempurna yang sesungguhnya. Seperti petrichor yang mengeluarkan aroma alami yang khas, segar, dan wangi ketika hujan turun. Suzy yakin Joo Hyuk adalah petrichor-nya setelah musim kering berkepanjangan di dalam hidupn...