Awalnya, Suzy berniat akan membuat pesta kejutan ulang tahun yang meriah. Namun, mengingat kenyataan Joo Hyuk dan yeoja itu pernah merayakan ulang tahunnya hanya berdua saja, rencana tersebut ia batalkan. Suzy akhirnya tetap pada rencananya, hanya saja dengan pesta kejutan yang lebih sederhana.
Sebelumnya dia menelepon Lee Kyung Mi, calon ibu mertuanya. Pagi ini, Suzy datang berkunjung ke rumah calon ibu mertuanya sekaligus akan membagi niatnya untuk membuat pesta kejutan yang sederhana. Dia akan menyiapkan romantic dinner di apartemen Joo Hyuk dengan masakannya sendiri. Suzy hanya berharap Joo Hyuk bisa melihat ketulusannya melalui masakan yang ia buat. Mereka sudah kembali dari berbelanja bersama, para pelayan saat ini sedang sibuk menyiapkan bahan-bahan untuk membuat kue, juga bahan makanan lainnya.
"Suzy-ya, kau sudah tahu kan kalau Joo Hyuk itu penyuka makanan manis, tapi dia juga punya makanan favorit lainnya lho?” ujar Lee Kyung Mi sambil tersenyum.
Suzy menoleh dan menatap calon ibu mertuanya dengan sorot mata ingin tahu. “Oh ya? Apa itu, Eomonim?”
"Makanan kesukaannya lainnya adalah daging ayam," jawab Lee Kyung Mi kemudian.
Suzy ber-oh panjang dan mulai memutar otak kembali tentang informasi yang barusan dia dapatkan.
Lee Kyung Mi lalu pergi sebentar meninggalkan calon menantunya itu, sebelum akhirnya kembali ke meja konter dapur dengan wajah cerah. "Suzy-ya, ini untukmu," katanya tiba-tiba, sembari menyodorkan kartu akses beserta angka password untuk masuk ke dalam apartemen putra sulungnya.
Suzy melebarkan mata sesaat karena sedikit terkejut saat calon ibu mertuanya menyerahkan kartu akses tersebut. Mulanya, Suzy hanya akan meminta tolong Lee Kyung Mi untuk membantunya agar bisa menyiapkan pesta kejutan tersebut di dalam apartemen putra sulungnya.
“Omo, Eomonim ... apa tidak apa-apa? Aku takut Joo Hyuk nanti keberatan karena aku sudah melewati batas dengan mengetahui akses masuk tempat tinggalnya,” ujar suzy ragu-ragu.
Lee Kyung Mi tersenyum kecil, berusaha menenangkan. "Gwaenchana ... lagi pula kau kan calon istrinya, kurasa Joo Hyuk akan memakluminya.”
Wanita paruh baya itu menghela napas. "Sudah lama kami tidak merayakan pesta ulang tahun Joo Hyuk, biasanya kami hanya akan makan malam bersama keesokan harinya," terangnya sambil tersenyum lembut. "Suzy-ya, jadikan kejutan ini sebagai momen spesial untuk kalian berdua. Eomonim akan selalu mendukungmu," tambahnya sambil mengedipkan mata.
Suzy tersenyum lebar sambil mengangguk ringan. "Yeh, Eomonim ... kamsahamnida, karena selalu berada di sisiku."
“Baiklah, sekarang kau akan memasak apa untuknya?” tanya Lee Kyung Mi sembari memberikan apron milik Suzy, dan memasang apronnya sendiri.
“Sejujurnya, aku tidak punya cukup waktu untuk mempersiapkan surprise yang istimewa untuk Joo Hyuk. Mianhaeyo, karena aku benar-benar lupa hari ulang tahunnya, Eomonim ...” aku Suzy dengan nada menyesal. “Jadi, aku tidak tahu apakah masakanku nanti akan disambut baik oleh putra sulung Anda atau tidak, Eomonim,” lanjutnya dengan seulas senyum.
“Aigoo, Suzy-ya ... gwaenchana, jangan berkecil hati seperti itu. Apa pun pemberianmu, Joo Hyuk pasti akan menyukainya karena kau memasaknya dengan sepenuh hati. Jadi, kau jangan terlalu mengkhawatirkan soal itu, ya!” kata Lee Kyung Mi sambil mengusap-usap bahu calon menantunya. “Lebih baik sekarang kita mulai saja acara masak-memasak kita, kajja!” serunya memberi semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
PETRICHOR
RomanceBagi Suzy, Joo Hyuk adalah sosok sempurna yang sesungguhnya. Seperti petrichor yang mengeluarkan aroma alami yang khas, segar, dan wangi ketika hujan turun. Suzy yakin Joo Hyuk adalah petrichor-nya setelah musim kering berkepanjangan di dalam hidupn...