[41] The Real Thunderstorm

738 51 48
                                    

Suasananya sangat tidak enak. Semua mata tertuju pada Jung So Hee—tatapan penasaran, tatapan mengasihani, dan tatapan penuh emosi dari Hyeri.

Jung So Hee mengerjap-ngerjap dengan sikap tidak bersalah dan bertanya lagi, "Apa, sih??" katanya santai.

Hyeri kontan mendengus sebal. Wanita itu seolah-olah tidak sadar kalau dia anak buah iblis. Im Jeong Ah masih menahan erat lengan sahabatnya, berjaga-jaga kalau Hyeri tiba-tiba maju menerjang wanita yang sedang duduk di depan mereka berdua.

Beberapa saat kemudian Song Kang dan Han Jun Yeol masuk berbarengan, mereka kebetulan berpapasan di depan lounge. Raut wajah Song Kang yang cerah mendadak kebingungan saat menyadari ada aura ketegangan di sana. Dahi pria itu berkerut lembut kala melihat sahabatnya, Hyeri dan Jeong Ah berada di meja yang sama dengan So Hee dan teman-temannya yang lain. Tumben sekali, pikirnya.

"Woii! Ada apa ini? Awkward sekali kalian ... apa terjadi sesuatu?” tanya Song Kang sambil menatap satu per satu orang-orang yang ada di sana.

Meja yang terdiri dari Lee Ki Yong dengan Jung So Hee—kekasihnya, sekaligus mantan cinta monyetnya Song Kang waktu sekolah dulu. Kemudian ada Seo Haneul dan Nam Ki Joo, serta Kang Woo Seok. Tapi, entah kenapa hanya Hyeri dan Jeong Ah yang berdiri di antara mereka sembari menatap tajam ke arah Jung So Hee.

Song Kang lantas mengedikkan bahu karena pertanyaannya hanya menguap di udara, tanpa ada yang berniat menjawab sapaan basa-basinya.

Pria itu lalu mengedarkan pandangannya ke sekitar lounge dan mata sehitam arangnya tidak menemukan apa yang dicarinya. "Suzy ke mana? Aku tidak melihatnya di sini ..." tanya Song Kang lagi pada Jeong Ah dan Hyeri. "Panggilanku juga tidak diangkat," tambahnya dengan ekspresi kebingungan.

Hyeri menghembuskan napas berat, sebelum menjawab, "Bagaimana bisa Suzy menjawab panggilanmu? Tas dan ponselnya saja tertinggal di sini!” Wanita itu mengedikkan dagunya ke arah meja counter di belakang.

Hyeri berpaling pada Song Kang lagi sambil berdecak sebal. "Kau tahu, tadi kacau sekali ... Suzy bertengkar hebat dengan si rubah gila itu!" lanjutnya sambil mengangkat tangan dan menunjuk tepat ke arah wajah Jung So Hee.

Song Kang kontan melebarkan mata. "Mworagoo?" sahutnya dengan ekspresi tak percaya.

"Duh, aneh benar kau ini ..." Jung So Hee menyela sambil tersenyum menyeringai pada Hyeri, lalu meraih minuman yang disodorkan oleh Nam Ki Joo, sahabatnya dan meminumnya dengan anggun.

"Terus terang saja, ya, aku tidak mengerti mengapa kalian semua menatapku heboh begini,” ujar So Hee sembari menyibak rambut panjangnya ke pundak. “Maksudku, kalian sendiri sudah melihat apa yang terjadi, bukan? Bagaimana dia mencekikku tadi seperti orang gila, tidak kusangka sifat aslinya ternyata mirip dengan seorang psikopat," komentarnya sinis dengan nada menyebalkan.

Semua yang ada di meja itu terperangah, terutama Hyeri dan Jeong Ah, rasanya tidak percaya mendengarnya. Padahal kan, Jung So Hee yang menyerang Suzy duluan—itu yang dikatakan orang-orang yang dari awal melihat pertengkaran di antara mereka berdua.

Hyeri sontak melangkah maju dan hampir menerjang Jung So Hee untuk menjambak rambutnya sampai putus. Namun, Han Jun Yeol dengan sigap merengkuh tubuhnya dan menahan kedua tangan Hyeri. Menahan kekasihnya agar tidak merangsek maju dan menyerang wanita itu.

"Keumanhae ... sudah, sudah ... sebaiknya kita pergi saja dari sini," bisik Jun Yeol lembut, berusaha menenangkan. Hyeri pun berdecak sebal, tapi akhirnya menuruti perkataan kekasihnya dengan tidak menerjang wanita itu.

Jung So Hee mengedikkan bahu, kemudian mengeluarkan alat make up-nya dan mulai memoleskan lipstik merah pada bibirnya yang sedikit memucat. Waktu akhirnya wanita itu mengangkat wajah dan melihat tatapan garang Hyeri, wanita itu tampak benar-benar bingung.

"Apa? Kau mau apalagi, Hyeri-ssi??" kata Jung So Hee dengan tatapan menantang yang tersirat.

Hyeri memandangnya dengan tatapan sengit, otot-otot rahangnya menegang. “Awas kau, ya! Kau masih punya urusan denganku!” tandasnya ketus.

So Hee memutar mata sekilas dan tersenyum miring. “Terserah.”

Akhirnya semua yang ada di meja itu hanya bisa menggeleng-geleng melihat ulah Jung So Hee, seolah tidak ada lagi yang bisa dilakukan untuk mengubahnya.

"Tunggu dulu, tunggu ... sebenarnya ada apa? So Hee-sii, kenapa kau sampai bertengkar dengan Suzy?" tanya Song Kang penasaran, dan memasang tampang serius pada mantan kekasihnya saat sekolah dulu.

Jung So Hee menegakkan tubuhnya dan mengamatinya sesaat dan Song Kang merasa dirinya mulai tak sabar karena tatapan wanita itu.

“Percuma kau bertanya pada si rubah gila itu,” kata Hyeri tiba-tiba menyela dengan kekesalan yang tidak ditutupinya. “Song Kang-ah, wanita ular itu yang menyerang Suzy lebih dulu dan menyemburkan kata-kata makian untuk ibunya Suzy tentang masa lalunya. Kau bisa cek sendiri kamera pengawas yang ada di dalam sini,” geramnya, menjelaskan dengan menggebu-gebu.

"Mworagoo??" balas Song Kang sambil membelalakkan mata tak percaya, pandangannya langsung berpaling pada Jung So Hee dengan tatapan tajam.

Keheningan yang tidak nyaman mengisi udara di sekitar mereka. Sedari tadi tidak ada yang banyak bicara kecuali Hyeri dan So Hee, sedangkan yang lainnya hanya melihat dan mendengarkan perdebatan mereka berdua tanpa berniat ikut campur.

Song Kang mendesah dan menunduk, mengetuk-ngetuk lantai dengan kakinya beberapa kali. Dia tampak gelisah.

"Di mana Suzy?" tanya Song Kang akhirnya, suaranya terdengar tegang bercampur khawatir.

"Tadi Kim Joo Hyuk membawanya pergi dari sini, tapi aku tidak tahu mereka pergi kemana," jawab Jeong Ah cepat. "Song Kang-ah, aku belum pernah melihat Suzy semarah itu selama hidupku, semarah itu ..." kata Jeong Ah lagi dengan nada tersirat.

Song Kang yang paham arti dari kalimat sahabatnya itu semakin dibuat gusar. Rasanya khawatirnya makin menjadi-jadi, perasaannya pun mendadak tidak karuan. Dengan sangat terpaksa akhirnya Song Kang menekan tombol panggilan pada Kim Joo Hyuk, namun teleponnya pun tak kunjung dijawab.

“Choi Suzy itu pasien bibimu. Choon Hee yang menangani yeoja itu. Waktu kecil, Suzy mengalami trauma akibat syok hebat. Choi Suzy bahkan tidak berbicara selama berbulan-bulan, semuanya mendadak berubah karena peristiwa malam itu.”

Mendadak percakapan dirinya dengan bibi dan neneknya tempo hari di rumah sakit kembali teringat, dan Song Kang semakin gelisah dibuatnya.

Mworago?” Song Kang melebarkan mata hitam arangnya tak percaya. Kepalanya terasa berputar, tapi pria itu bahkan tidak berhenti menarik napas. “Apa yang terjadi malam itu, Halmeoni??” tanyanya lagi, menuntut jawaban.

Song Eun Jung menghela napas panjang. Lima belas menit selanjutnya, wanita berusia lanjut itu habiskan waktu untuk menceritakan semua yang terjadi pada Suzy dan orang tuanya kepada sang cucu. Dia beranggapan, mungkin dengan begitu Song Kang jadi berpikir seribu kali untuk tidak terlibat dengan Choi Yong Joon maupun keluarganya.

Sementara saat mendengar penjelasan neneknya, terlihat jelas ekspresi terkejut di wajah Park Song Kang. Mata hitam arangnya semakin melebar dan bibirnya sedikit tertarik ke depan. Wajahnya seketika pias.

“Sekarang kau sudah tahu semuanya. Halmeoni harap kau tidak terlibat dengan urusan keluarga mereka, mengerti?” kata Song Eun Jung, seolah yakin cucunya itu akan benar-benar menurutinya.

“Betul. Lagi pula, Choi Suzy akan segera bertunangan dengan Kim Joo Hyuk—putra sulung dari pasangan Kim Woo Shik dan Lee Kyung Mi. Kau tidak perlu terlibat lebih jauh dengan urusan keluarga Choi Yong Joon, kau hanya harus berada di sisi Choi Suzy untuk menjaganya,” terang Park Choon Hee menambahkan.

“Tunggu ... Kim Woo Shik katamu? Putra dari keluarga mendiang Kim Suk Chul hoejangnim, bukan?” tanya Song Eun Jung kepada putrinya.

Park Choon Hee mengangguk tersenyum. “Aku juga baru mengetahuinya tadi saat mengobrol dengan Suzy. Dia baru saja memberitahuku tentang siapa calon suaminya, karena biasanya dia selalu enggan menceritakan soal perjodohannya, dan aku menghargai itu. Astaga, dunia ini ternyata sempit sekali ya, Eomoni! Tapi paling tidak, aku sedikit tenang karena Suzy berada di keluarga yang tepat.”

“Ya, kau mungkin benar, Choon Hee-ya,” sahut Song Eun Jung. “Mereka sudah mengenal dengan baik bagaimana kondisi Choi Suzy dan orang tuanya.”

“Gomo, Halmeoni ... apa ada cerita yang kalian lewatkan padaku? Apa maksudnya calon mertua Suzy mengenal baik kondisinya? Apa si berandal Kim Joo Hyuk itu juga sudah tahu kondisi Suzy yang sebenarnya?” sergah Song Kang dengan nada tegas dan memasang wajah serius.

Keduanya menoleh dengan serempak. “Tidak, maksudku belum. Suzy masih punya keraguan untuk menceritakan kondisinya pada Kim Joo Hyuk. Tapi, aku menyarankan padanya untuk segera terbuka pada calon suaminya, mungkin dengan begitu hubungan mereka akan lebih dekat lagi,” jawab Park Choon Hee dengan sewajarnya.

Kontan Song Kang tersenyum sinis mendengarnya. “Apa kau yakin si berandal itu mau menerima kondisi Suzy yang sesungguhnya, Bibi? Sekarang saja perasaannya masih tidak jelas karena masih mencintai wanita lain. Yang aku tahu si berandal itu yang paling vocal menolak rencana perjodohan tersebut.”

“Well, mungkin dulu saat awal-awal pertemuan mereka, Kim Joo Hyuk memang menolak. Tapi, dari apa yang Suzy ceritakan padaku, kupikir tidak ada salahnya untuk mencoba lebih terbuka karena hubungan mereka saat ini semakin harmonis,” komentar Park Choon Hee diplomatis, yang membuat wajah Song Kang kontan merah padam.

Song Eun Jung menghela napas sambil menatap ke arah cucunya. “Dulu, hubungan keluarga Kim Woo Shik dengan keluarga Choi Yong Joon sangat dekat. Ditambah karena istrinya, Lee Kyung Mi juga bersahabat baik dengan Choi Eun Kyung—ibunya Suzy. Sementara itu ayah Suzy, Choi Min Jun adalah anak sebatang kara dari panti asuhan yang merupakan salah satu anak asuh dari kakek dan nenekmu ini. Jadi, pada dasarnya keluarga kita dan keluarga Kim Woo Shik saling terhubung erat dengan keluarga Choi Yong Joon hoejangnim,” terang Song Eun Jung pada cucunya.

Song Kang memandangi lekat neneknya dengan dahi yang berkerut banyak.

“Keluarga Kim Woo Shik pula yang membantu ayah Suzy—Choi Min Jun dalam misi membawa kabur Choi Eun Kyung ke luar negeri ketika pesta pertunangannya dengan Jung Dong Min sedang berlangsung. Semuanya berubah menjadi rumit. Dan setelah beberapa tahun berlalu, keadaan mulai membaik karena Choi Yong Joon mulai bersikap lunak pada ayah Suzy. Namun, semua itu hanya bertahan sesaat sampai malam tragedi itu terjadi.”

Song Eun Jung melanjutkan kata-katanya, “Karena itulah setelah peristiwa kelam tersebut Choi Yong Joon hoejangnim menyalahkan semua orang yang terlibat dalam hubungan asmara putrinya dengan Choi Min Jun, lelaki yang tidak pernah ia restui untuk menjadi suami Choi Eun Kyung. Akibatnya hubungan kami hancur, keluarga Kim Woo Shik dan Choi Yong Joon hoejangnim bersitegang dan berjarak selama bertahun-tahun lamanya. Choi Yong Joon itu sangat keras kepala dan hatinya sudah beku, dia juga sangat ambisius. Kuperingati kau untuk tidak terlibat dengannya, Song Kang-ah,” kata Song Eun Jung menutup penuturannya yang panjang dengan helaan napas berat.

Song Kang menarik napas dalam-dalam dan memejamkan mata sebentar. Pria itu membuka mulutnya, tapi sejenak dia seperti kehilangan kata-kata untuk merespons penjelasan superpanjang yang baru saja neneknya ceritakan. Namun berikutnya, Song Kang memandang neneknya dengan pandangan menyipit, kemudian menggeleng kuat.

Han Jun Yeol segera memisahkan diri dari meja itu dengan membawa Hyeri ke meja counter—tempat duduk semula kekasihnya, yang tidak jauh dari meja Jung So Hee dan teman-temannya. Im Jeong Ah dan Song Kang pun akhirnya mengikuti mereka berdua.

“Tunggu ... tadi kau bilang pemicu pertengkaran Suzy dengan Jung So Hee karena dia sudah menghina ibunya Suzy, kan? Menghina bagaimana?” tanya Song Kang kepada Hyeri.

Hyeri menoleh dan mendapati Song Kang berdiri tegak di sebelah kursinya. “Aku tidak tahu persis kenapa si rubah gila itu menghina ibunya Suzy. Dia terus mengungkit masa lalu beliau dan mengatakan hal-hal buruk tentang ibu Suzy karena meninggalkan tunangannya demi ayah Suzy,” jawab Hyeri dengan helaan napas berat.

“Tunangan? Jung So Hee tahu dari mana masa lalu ibunya Suzy?” tanya Song Kang lagi dengan ekspresi kebingungan.

Hyeri menipiskan bibir dan mengangkat bahu. “Mana aku tahu?! Kau tanyakan saja padanya,” jawabnya singkat bercampur kesal.

Song Kang terpaku sesaat. Ia bertanya-tanya bagaimana Jung So Hee bisa mengetahui masa lalu orang tua Suzy, tapi pikirannya selalu menampik keraguannya karena kejanggalan itu terasa mengganggu.

“keluarga Kim Woo Shik pula yang membantu ayah Suzy—Choi Min Jun dalam misi membawa kabur Choi Eun Kyung ke luar negeri ketika pesta pertunangannya dengan Jung Dong Min sedang berlangsung. Semuanya berubah menjadi rumit—”

Deg! Jantung Song Kang rasanya mendadak berhenti kala mengingat lagi dan menyadari cerita neneknya waktu itu soal masa lalu Suzy dan orang tuanya. Otaknya seketika berpikir keras.

Jung Dong Min ... Jung So Hee ... Jung Dong Min ... Jung In Su ... Jung Dong Min?? kata hati Song Kang seraya sedikit menjauh dari meja counter. Dia lantas mengambil ponsel dari saku jaketnya, lalu mulai mengetikkan sesuatu pada laman pencarian di internet.

Meskipun sedikit kesulitan, tapi akhirnya Song Kang berhasil menemukan beberapa artikel lama setelah menelusurinya dengan sedikit sabar. Benar, Jung Dong Min adalah putra sulung keluarga mendiang Jung Joo Woon, pemilik dari Daeryoo Corporation yang telah meninggal dunia tiga tahun lalu karena penyakitnya semakin memburuk.

Putra kedua dari mendiang Jung Joo Woon yaitu Jung In Su, saat ini menjabat sebagai CEO dari Daeryoo Corporation. Dia adalah ayah dari Jung So Hee, artinya Jung Dong Min adalah paman wanita itu.

Diketahui bahwa Jung Dong Min sudah meninggal belasan tahun yang lalu karena dibunuh. Namun, persidangan itu dilakukan secara tertutup dan kasusnya yang menggemparkan negeri pada masanya, tiba-tiba sunyi bak ditelan bumi. Bahkan kala itu para jurnalis sangat kesulitan mendapatkan berita yang sebenarnya, hingga saat ini pun siapa pelaku pembunuhannya masih simpang siur. Namun, ada rumor yang mengatakan kalau kematian Jung Dong Min masih berkaitan dengan mantan calon tunangannya dulu, Choi Eun Kyung yang merupakan putri tunggal dari Choi Yoong Joon—pemilik Kyongshin Group.

Song Kang membuka mulut, tapi tidak ada suara yang keluar. Sejenak dia seperti kehilangan kata-kata untuk merespons fakta yang baru saja ia ketahui. Sialnya, Song Kang merasa kecolongan karena terlalu fokus pada pencarian ibu Suzy hingga tak menyadari jika keluarga Suzy dan keluarga Jung So Hee ternyata saling terhubung dan berkonflik dari dulu. Ekspresi terkejut tampak di wajahnya.

Song Kang berdiri kaku dan mendengus frustrasi. Jelas ini takkan berhasil, pikirnya buntu.

Song Kang kemudian menghubungi General manager hotel untuk memerintahkan petugas pengawas agar memeriksa rekaman kamera CCTV di sekitar kamarnya yang memang bersebelahan dengan kamar Suzy. Lalu setelah menunggu cukup lama, Song Kang pun tidak menemukan apa yang ia cari.

Setelah beberapa saat, manager itu mengabarinya kembali bahwa petugas pengawas melihat rekaman CCTV di depan kamar pria itu. Song Kang menghela napas lega karena saat ini tujuannya sudah jelas, yaitu kamar Kim Joo Hyuk. Suzy dibawa si berandal itu ke kamarnya.

Tanpa kata, Song Kang kemudian bergegas meninggalkan lounge dan berlari menuju ke kamar Kim Joo Hyuk untuk menjemput Suzy dengan perasaan cemas yang berlebihan.

PETRICHORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang