Aku berjalan dengan cepat hampir berlari untuk menemukan tempat yang aku tidak tahu tempat seperti apa dan dimana itu. Aku hanya ingin menemukan suatu tempat untuk setidaknya berteriak atau melakukan sesuatu hal yang lain untuk melampiaskan kemarahanku dan rasa putus asaku.
Tapi dari semua tempat, aku datang ke sungai Han, dan begitu aku berada di tempat yang gelap, segetika aku berjongkok seakan akan kekuatanku tertarik keluar dan pada saat itu juga aku tidak bisa menahan tangisanku lagi. Bahkan aku terisak dengan buruknya.
Aku tidak peduli dengan lingkungan sekitar, aku tidak peduli apakah tangisanku terdengar atau apakah aku merasakan hawa dingin dari angin yang bertiup.
Bagaimana bisa aku memikirkan hal lain ketika ada yang lebih terasa sakit
Tapi tiba tiba aku merasakan beban lebih pada pundakku. Dan ketika aku menoleh aku melihat pria dari hari itu yang memakai masker dan topi sedang meletakkan jaketnya di atas pundakku, menutupi seluruh tubuhku karena posisiku yang berjongkok.
Sebelum aku memikirkan apapun, dia melepaskan topinya dan memakaikannya di kepalaku. Menyembunyikan seluruh wajahku.
Setelah melakukan semua itu, dia mundur satu langkah, memberiku jarak aman. Tapi aku masih dapat melihat sepatunya.
Mengetahui maksud dari tindakan nya, aku benar benar menangis lebih keras sambil memeluk lututku. benar benar tidak perduli dengan hal lainnya
Aku tidak tahu berapa lama aku menangis, dan hanya menyisakan cegukan ku saja. lagipula waktu bukan hal yang penting lagi.
Ketika aku merasa aku sudah cukup tenang, aku menoleh ke samping dan masih melihat sepatu orang itu.
Saat ini, aku bahkan tidak berani untuk mengangkat kepalaku, aku merasa sangat malu.
"duduklah di kursi, kau tidak merasa kram?" tanya dia, ketika melihat aku sudah tenang
Aku mencoba untuk berdiri sambil terus menundukkan kepalaku, melindungi wajahku dari pandangannya. Tapi alih alih berdiri, aku malah terhuyung dan duduk ditananah seketika. Kakiku benar benar kram
Aku merasa benar benar tak berdaya saat ini, bahkan aku tidak ingin untuk bangun karena tidak ada tenaga
Tapi, tiba tiba ada tangan yang muncul di depanku, dan dari sudut topiku aku dapat melihat dia berjongkok sambil mengulurkan tangannya. Jadi tanpa berpikir terlalu banyak, aku mengambil tangannya dan dia menarikku untuk membantuku berdiri.
Karena tarikan itu, menyebabkan aku berdiri lebih dekat dari yang pernah aku lakukan dengannya. Tapi sebelum aku dapat merasa tidak nyaman, dia mundur selangkah, yang menyebabkan aku menghela nafas lega.
Ketika kami duduk, tidak seperti terakhir kali, kami duduk dalam kursi yang sama, tapi dia masih menjaga jarak yang membuatku tetap nyaman.
"tunggu disini sebentar" katanya ketika aku sudah duduk dengan nyaman, dan dia segera pergi.
Ketika aku melihat langkahnya yang menjauh, aku baru mengangkat kepalaku, melihat punggungnya yang semakin mengecil.
Aku tidak tahu dia mau kemana dan kenapa dia menyuruhku untuk menunggunya, tapi masalahnya adalah aku juga tidak ingin kemana mana. bahkan berdiri sepertinya sudah tidak sanggup lagi. Jadi aku hanya duduk diam ditempat. Mengeratkan jaketnya untuk lebih menghangatkan tubuhku.
Beberapa saat kemudian, aku mendengar suara langkah mendekat dan sedikit mengangkat kepalaku untuk melihat bahwa itu adalah sepatu yang sama, jadi aku merasa sedikit rileks.
Ketika dia sudah tiba dan duduk, aku masih menundukkan kepalaku. Aku yakin saat ini wajahku akan terlihat sangat menyedihkan dan jelek yang disebabkan oleh seluruh tangisan yang tidak masuk akal barusan.
Tapi tiba tiba muncul botol air minum yang sudah dibuka dan bahkan sudah ada sedotan untuk membantuku meminumnya. Aku mengambilnya dan minum secara perlahan. Aku baru menyadari bahwa aku memang merasa haus.
Tapi tidak hanya itu saja, tiba tiba muncul lagi hot pack, aku memandang benda itu dalam kegemingan.
Mungkin karena kegeminganku, dia mengulurkan tangan satunya lagi untuk mengambil air minum, dan menarik tanganku untuk terbuka dan meletakkannya di tanganku. Dan tidak hanya itu saja, dia tiba tiba memasukkan kimbab pada tangan satunya.
Aku memandang kedua tanganku dalam pikiran yang rumit. Dan tanpa sadar aku mengangkat kepalaku dan melihat wajahnya yang masih ditutupi masker, yang itu malah membuat matanya lebih jelas.
Dalam matanya, aku dapat melihat kepedulian.
kepeduliannya padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRY
Romanceketika mencoba adalah sesuatu hal yang harus kamu lakukan ketika kamu gagal dalam apapun. setidaknya itu yang aku tahu setelah aku melakukannya. seperi apa kamu dimasa depan atau dengan siapa kamu hanya kamu yang dapat memutuskannya jika kamu takut...