II (Jimin P.O.V)

2 1 0
                                    



"Kau mengagetkanku dengan datang begitu pagi" kata Hena noona ketika kami sudah masuk dan duduk di ruang tamu. "Ada apa? Kau tidak biasanya seperti ini"

Tadi saat aku sudah sampai di apartemen noona, ternyata noona sedang tidak ada di apartemen. Jadi aku menunggu di depan apartemennya, aku tahu noona punya kebiasaan jogging pagi.

Seperti biasanya juga, noona akan mengomel panjang lebar tentang pentingnya kehati hatian sebelum membiarkanku masuk ke apartemennya.

"Apa kegiatan noona hari ini?"

"Tidak ada. Aku hanya akan di apartemen saja. Kenapa?"

"Aku hanya ingin mengobrol"

"Kau sudah makan? Mari mengobrol sambil sarapan" kata noona sambil berdiri, siap siap menuju dapur

"Aku sudah makan"

"Sepagi ini?" tanya noona heran

Wajar jika heran. Aku bahkan sangat jarang sarapan. Jadi untuk sudah makan pada jam seperti itu, itu sebuah hal yang tidak biasa.

"Aku tadi ada di luar. Jadi sudah makan"

"Diluar? Menemui seseorang?" tanya noona yang masih melanjutkan pergi ke dapur untuk mengambil minum dan buah dari kulkas

"Dengan Hye na"

"Hye na? Siapa itu?" tanya noona ketika mendengar nama yang asing sambil duduk kembali di sampingku

Alih alih menjawab, aku hanya tersenyum sambil mengambil buah dan memakannya dengan tatapan penuh arti.

Ketika melihatku seperti itu, aku melihat dia sedikit terkejut "perempuan itu?"

"Hem" jawabku masih sambil tersenyum

"Melihat dari ekspresimu, sepertinya ada kemajuan pesat. Apa yang terjadi?"

"ini tidak dapat dikatakan kemajuan pesat, tapi lebih ke kemajuan yang baik sedang terjadi"

"Apa yang terjadi, ceritakan padaku" kata noona bersemangat

Inilah tujuanku datang ke tempat noona. Aku sedang butuh seseorang yang menerima cerita bahagiaku, dan noona adalah kandidat terkuat. Dan lebih dari itu, noona dapat memberikan saran yang aku butuhkan.

Kami bicara panjang lebar, tanpa tahu waktu. Dan karena noona tahu bahwa aku belum tidur, jadi noona menyuruhku tidur disini sebelum kembali ke dorm.

--

"Makasi noona, berkendaralah hati hati" kataku begitu turun dari mobilnya ketika kami sudah ada di gedung perusahaan.

Sebenarnya aku berniat kembali dengan taksi, tapi noona memaksa mengantarkanku, sekalian dia ingin pergi belanja katanya, yang jelas hanya sebagai alasan saja. Kenapa aku bisa tahu, karena aku cukup mengenal noona.

Begitu aku masuk ke dalam ruang latihan, aku melihat para member sudah datang semuanya dan sedang melakukan pemanasan. Jadi aku meletakkan barang bawaanku dan akan ikut melakukannya ketika tiba tiba Jungkook yang ada di sampingku bertanya

"Hyung, sepertinya ini bajuku?" katanya

"Ini bajumu?, aku tidak pernah melihat kau memakainya" kata jin yang sedang duduk sambil main hp tidak jauh dari kami

"Hyung tidak pernah melihatnya karena ini baju yang aku simpan di tempat noona untuk jaga jaga" jawab Jungkook

"Ini memang bajumu kook"

"Bajuku?" aku dapat melihat kekagetan jungkook "hyung dari tempat noona? Ada apa hyung disana sampai perlu mengganti baju?"

"Kau dari tempat Hena?" kata Yoongi hyung yang tiba tiba ikut nimbrung, padahal jarak kami dengannya lumayan jauh. Memang, kalau berhubungan dengan Hena noona telinga yoongi hyung selalu tajam.

Aku melihat orang orang yang menatapku dengan wajah menuduh. Jika aku tidak menjelaskannya dengan jelas sepertinya akan terjadi kesalah pahaman. Kenapa juga tiga orang ini sih yang mendengarkannya. 3 orang yang paling dekat dengan noona.

Padahal aku hanya tidur sebentar, mandi dan berganti baju dengan bajunya Jungkook saja. Tapi jika kalian hanya melihat tatapan mereka, aku seperti sedang melakukan kesalahan yang besar karena melakukan itu.

Benar benar mereka itu.




--

TRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang