V (Jimin P.O.V)

4 1 0
                                    



Aku berlari secepat yang aku bisa untuk sampai di minimarket terdekat dari tempat kami, aku terlalu takut meninggalkannya sendirian di sungai han dalam keadaan seperti itu. Tapi aku tahu bahwa dia butuh hal lain selain keberadaanku di sisinya, orang yang bahkan tidak dia kenal siapa.

Begitu aku sampai di dalam minimarket, aku segera ke bilik minuman dan hotpack, segera membayarnya dan kembali ke tempat sebelumnya.

Saat aku sudah bisa melihatnya lagi yang masih berada ditempat yang sama, aku dapat merasakan kelegaan. Tapi ketika melihatnya masih berada di posisi yang sama seperti saat aku pergi tadi, aku merasakan rasa kesal.

Aku kesal karena tahu bahwa dia masih menangis, dan masing menyembunyikan tangisannya.

Saat aku datang ketempat ini lagi dengan tujuan untuk menemukannya seperti biasa, walaupun aku tidak terlalu berharap banyak karena banyaknya aku datang tidak bisa dibandingkan dengan banyaknya kami bertemu secara kebetulan. jadi aku tidak begitu yakin bisa bertemu dengannya.

Tapi setiap saat ketika aku melihatnya dalam kejauhan, aku merasa bahwa itu hal yang sepadan. waktu laungku yang berharga tidak akan pernah menjadi sia sia saat aku bahkan menatapnya seperti itu.

Tapi hari ini jelas berbeda, bahkan dari kejauhan aku dapat merasakan kesedihannya dan rasa putus asanya, dan jelas itu juga mempengaruhiku.

Dan saat aku mendekat dan melihat dia menyembunyikan wajahnya, aku tahu bahwa ini bukan saat yang tepat untuk aku datang. Tapi masalahnya adalah aku tidak bisa mengendalikan diriku lagi, dan lebih dari apapun aku ingin berada disisinya disaat saat seperti ini.

Jadi aku datang mendekatinya, melepas topiku dan jaketku untuk membungkusnya dan menyembunyikannya dari apapun yang membuatnya seperti ini.

Tapi lebih dari apapun, aku tahu bahwa diriku ingin sekali untuk memeluknya, menenangkannya dan mengatakan bahwa semuanya baik baik saja, semua hal pastinya akan kembali baik baik saja.

Tapi jelas bahwa hal itu akan menakutinya, itu akan membuat semua hal yang aku rencanakan menjadi berantakan. Dan lebih dari apapun, itu akan membuatnya semakin menjaga jarak dariku.

Aku harus melakukannya secara perlahan lahan, seperti yang aku rencanakan sejak awal. Seperti saat aku pertama kali melihatnya dalam kerumunan saat itu

Dia terlihat begitu kesepian dan sedih, berdiri di tempat yang tidak begitu terlihat sambil menikmati musik yang sedang dimainkan tapi justru yang paling menonjol pada pandanganku karena aku lebih peka dengan tempat tempat seperti itu karena profesiku.

Semua hal yang terjadi pada hari itu terjadi tiba tiba, aku keluar untuk mencari udara secara tiba tiba, aku datang ketempat ini yang jarang aku datangi secara tiba tiba, dan aku berhenti untuk mendengarkan musik kami yang tidak sengaja dinyanyikan secara tiba tiba. Dan pada momen tiba tiba itu, aku tanpa sadar melihat sudut yang biasa aku akan berada di sana ketika melihat orang lain dan melihatnya secara tiba tiba.

Tapi pada momen itu, aku tahu bahwa semua hal yang terjadi pada ku hari itu terjadi dengan maksud tertentu, maksud yang sangat jelas ketika aku melihatnya.

sesederhana itu.

--



TRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang