OO (Jimin P.O.V)

1 1 0
                                    



Ketika tatapanku dan Noona sedetik bertemu, aku tahu apa yang akan terjadi. Dan saat itu, aku berusaha dengan sangat untuk menjaga ekspresi wajahku. Aku tidak ingin Nye na meyadari keanaehan apapun.

"Hye na-sii?" panggil noona kearah Hye na dengan nada bertanya

Karena kehadiran orang lain, Hye na sedikit banyak menjaga kesopanan nya dengan mengangguk sebagai jawaban.

"Maaf sebelumnya, aku tidak sengaja mendengar pembicaraan kalian. Sebenarnya makan malam ini juga diputuskan pada menit terakhir, jadi jimin mungkin tidak punya banyak waktu untuk memberitahumu. Maaf jika kau jadi berada di situasi yang tidak nyaman ini. Kalian makan malam berdua saja tidak apa apa, kami bisa mengerti, lagipula jimin sudah membuat janji duluan denganmu" kata noona

Pada saat ini aku baru menyadari sesuatu, noona sangat pandai berakting dan aku perlu memberi acungan jempol pada pilihan kata katanya. Semua yang noona katakan sangat membantuku untuk keluar dari kesalahanku dan lebih dari apapun, ketika aku melihat Hye na yang seperti merasa bersalah dan sedikit lebih mempertimbangkan situasi yang terjadi, aku sangat bersyukur bahwa noona keluar untuk menyelamatkanku.

Aku harus mengingatkan diriku sendiri untuk berterima kasih setelah ini pada noona.

Tapi ketika Hye na hanya diam saja, noona menambahkan bahan bakar "Tidak perlu merasa tidak enak, kami orang orang yang berkepala dingin. Jangan merasa sungkan"

Dan aku lebih terkagum kagum lagi dengan pacar yoongi hyung ini ketika dia bicara seolah olah memaklumi dan memahami apa yang Hye na rasakan tapi dalam waktu yang sama membuat Hye na lebih berada ditempat dimana dia tidak bisa menolaknya. Aku perlu mengingatkan diriku lagi selain untuk berterima kasih aku harus meminta noona mengajarkanku untuk melakukannya.

"Aku tidak memiliki maksud apapun, hanya merasa takut kalau suasananya menjadi canggung dengan aku ikut, karena kami bahkan tidak mengenal satu sama lain" kata Hye na akhirnya setelah beberapa keheningannya.

"Itu tidak akan terjadi, kami semua nyaman dengan kau ikut. Aku merasa lebih bahagia jika kau ikut bergabung, aku tidak merasa sendirian" aku dapat melihat bahwa noona tersenyum. mungkin bagi orang lain itu senyuman tanda syhukur tapi karena aku tahu motifnya aku tidak bisa melihatnya sebagai niat baik.

Ketika aku dapat melihat perubahan wajah Hye na ketika berurusan dengan noona yang seakan akan sudah menyetujui, aku tahu bahwa dia setuju untuk masuk.

Saat aku melihat noona lagi aku melihatnya dengan pandangan memuja, apakah ini namanya keahlian membujuk tanpa membujuk. Saat ini aku hanya ingin bertepuk tangan dengan situasi yang diciptakan noona jika itu memungkinkan.

Tapi aku hanya bisa menyembunyikan tepuk tanganku dan senyum anehku untuk diriku sendiri ketika aku membuka pintu dan kami semua masuk ke dalam bilik.



--

TRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang