BB (Jimin P.O.V)

3 1 0
                                    



"Kau benar benar menyukai seseorang? Wah, instingku dalam membaca orang benar benar tajam" kata yoongi hyung ketika aku sudah menceritakan garis besar masalahku dengannya. "Lalu apa titik masalahnya?"

"Aku tidak tahu apakah hyung bisa membantuku. Aku hanya mengikuti saran Hena noona saja"

"Hena? Dia menyuruhmu mendatangiku?"

"Hem... noona pikir hyung bisa membantu permasalahanku"

"Ok, jadi apa masalahnya?"

"Sebelum aku cerita dan hyung mengolok olokku, aku akan bertanya dulu tentang hyung dan noona"

Aku melihat yoongi hyung mengangkat alisnya heran

"Bagaimana bisa hyung dulu mengejar noona dengan seputus asa itu?"

"Putus asa? Maksudmu apa?" katanya dengan nada tidak terima dengan tuduhanku.

"Jangan mengelak, kita semua tahu hyung sangat putus asa mengejar noona dulu, sampai minta bantuan jungkook"

"Ya...itu salah satu bentuk usaha. Kau tidak akan mengerti karena kau tidak pernah mengalaminya"

Aku menghela nafas melihat usahanya tetap terlihat keren dalam keadaan putus asanya untuk membenarkan tidakannya dulu. "apapun itu, bagaimana bisa hyung memutuskan untuk mengejar noona seperti itu dulu?"

"...dulu?...jika inget inget dulu, mungkin lebih bisa dikatakan aku memaksakan keinginanku ke Hena, membuat situasi yang menyudutkannya untuk menerimaku atau setidaknya mempertimbangkanku"

"Menciptakan situasi? bagaimana?"

Aku benar benar ingin tahu, karena mungkin cara ini bisa benar benar membantuku.

"Jika kau ingin menggunakan ini untuk keluar dari masalah yang kau hadapi saat ini, aku pikir itu tidak bisa banyak membantu"

"Kenapa? Bagaimana bisa?"

"Kau tidak terlalu mengenalnya untuk menciptakan situasi yang menguntungkanmu. Itu cara yang bisa kau lakukan di situasi lain kali ketika kau setidaknya sudah mengenalnya"

"Jadi, sekarang apa yang harus aku lakukan?"

"Beranilah. Hanya itu yang bisa kau lakukan. Itu cara yang aku lakukan. Jika kau tersudutkan dan semua hal yang akan kau lakukan tampak merugikanmu. Maka beranilah mengambil resiko yang paling besar, karena resiko yang paling besar juga yang akhirnya paling menguntungkan jika itu berhasil"

"Berani? Berani melakukan apa?"

"Hanya kau yang tahu harus melakukan apa? Berani dan jujurlah dengan apa yang kau inginkan. Masalah hasilnya, pikirkan itu nanti. Karena kau berada di situasi yang tidak punya banyak pilihan, dan sejujurnya dirimu sendiri sudah menjadi celah kegagalan lainnya"

"Diriku? Ada apa dengan diriku"

"Dirimu yang seorang JIMIN BTS. itu tidak menguntungkanmu dalam segala aspek"

--





TRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang