DD (Jimin P.O.V)

1 1 0
                                    



"Bagaiman tiba tiba ada agenda?!"

Namjoon hyung menatapku dengan terkejut ketika mendengar nada suaraku. Dan member yang lainnya menatapku dengan pandangan heran

"Ada apa denganmu hari ini? Hal seperti ini bukan terjadi untuk pertama kalinya, jadi kenapa kau begitu terkejut, dan aku pikir kau sedikit marah" kata Taehyung

"Ada apa? Kau ada janji besok? Manager hyung juga baru memberitahuku pagi ini" kata namjoon hyung

"Jangan memasang raut muka menyedihkan seperti itu, aku juga punya janji dengan Hena, bukan kau saja yang punya kencan" kata yoongi hyung yang kebetulan ada di sampingku, yang menyebabkan suasana tiba tiba hening. "Daripada kau berteriak teriak tidak adil, lebih baik kau coba menghubungi dia untuk membatalkan janjimu"

Aku melihat yoongi hyung sudah tidak kaget lagi ketika hyung satu itu tahu apa yang aku pikirkan. "Lebih mudah untuk mengatakannya, aku bahkan tidak punya nomornya untuk ku hubungi"

"Lalu, itu masalahmu" kata yoongi hyung sambil berdiri "betapa menyedihkan, aku pikir kau mengalami kemajuan yang besar dengan melihat wajah bahagiamu kemarin"

Ketika aku mendengar kalimat terakhir yoongi hyung, aku segera melemparkannya dengan bantal dengan jengkel. Jelas dia menggoda dan mengejek ku.

Ketika bantal yang aku lempar bahkan tidak mengenai yoongi hyung. Dengan suasana hati yang lebih jengkel aku juga ikut berdiri dan pergi ke kamarku, meninggalkan semua orang yang masih ada di ruang tamu dengan ekspresi bingung dan penasaran apa yang terjadi.

-

Jadi dengan banyak waktu yang aku habiskan untuk berfikir bagaimana keluar dari masalahku ini. Aku menemukan ide yang sangat kuno dan penuh dengan resiko. Tapi karena aku tidak bisa memikirkan ide lainnya, aku hanya mencoba bertaruh dan berharap dia melihatnya.

Jadi aku datang di hari yang sudah disepakati, tapi pada waktu yang lebih awal. karena pada jam kesepakatan awal aku ada kegiatann.

Di tempat terakhir kami duduk, aku menempelkan 2 note ku dan hanya berharap dia menemukannya.

Ketika aku selesai melakukan segala hal yang bisa aku lakukan, aku hanya memandang kedua pesan yang aku tinggalkan dengan ketidak berdayaanku, dan berpikir betapa menyedihkannya diriku saat ini. Aku hanya bisa berharap keberuntungan sedang berpihak padaku.

Ketika aku sudah berjalan beberapa langkah, aku menoleh kembali ke tempat duduk itu dan samar samar aku dapat melihat apa yang tertulis dalam note itu sebelum kemudian benar benar meninggalkan tempat itu.

--maaf, sepertinya kita harus mengatur waktu lain.
Hubungi aku begitu kau melihatnya.
010------
NB: jangan lupa untuk membawa jaket hitamku--

--aku sedang berusaha mengejar seseorang.
Jadi, bagi siapapun yang melihat ini, tolong tidak melepaskannya.
Hidup ini sudah begitu sulit, jadi tolong berbelas kasih denganku
NB: tolong lepas note ini, aku akan malu jika dia menemukannya. terima kasih--



--

TRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang