Aku menatap dengan tatapan heran padanya.
Heran karena dia tidak mengendarai mobil kesini dan kami berakhir berjalan menuju ke tempat makan yang buka 24 jam yang sangat kebetulan berada di sekitar sungai Han.
Dengan statusnya sebagai super superstar, bagaimana bisa dia memperlakukan dirinya sendiri seperti ini?
"jadi, bagaimana kau datang kesini?" tanyaku memulai pembicaraan dalam perjalanan kami menuju tempat makan.
"kebetulan hyungku lewat daerah ini, jadi sekalian"
Hyung? Para membernya?
"lalu, bagaimana kau akan pulang?"
"memanggil taksi"
Enak sekali menjadi pria, tidak perlu khawatir jika pulang malam dan pulang dengan taksi
"kau tidak membawa mobil, bagaimana kau akan pulang?" tanyannya kepadaku
"tempat tinggalku di dekat sini"
"itulah sebabnya kau sering datang kesini jam segini"
"ini restorannya?" tanyaku ketika kami berhenti di depan rumah makan yang lampunya masih menyala terang walaupun dapat dilihat hampir tidak ada pengunjung, dan mengabaikan pertanyaanya
Tapi ketika aku akan masuk, lenganku ditahan olehnya. Aku menoleh ke arahnya dan memberikan pandangan bertanya.
Aku melihat dia menarik nafas berat, bertanya tanya kenapa dia melakukan itu
"bukankah kita sudah cukup dekat, dan sepertinya kau juga mengetahui maksud tujuanku. jadi aku akan lebih terbuka dan langsung dengan maksudku di masa depan"
Aku mengerutkan alisku ketika topik itu diangkat lagi, apa yang dia inginkan?
"aku yakin kau belum menyimpan nomor teleponku, dan aku tidak ingin menunggumu untuk mengambil inisiatif karena itu pasti akan lama, sedangkan aku tidak punya banyak waktu untuk menunggumu melakukan itu. Jadi...." dia merogoh kantong celananya dan mengeluarkan hp nya " nomor telponmu"
Aku diam menatap hpnya, menimbang nimbang semua hal.
"bukankah dengan kau mengiyakan ajakanku kesini bahkan setelah tahu tujuanku, artinya kau akan mencobanya?" katanya.
Aku mengerutkan alisku ketika mendengarnya. Sejujurnya itu memang niat awalku, tapi saat aku mendengarkan perkataannya, aku menjadi tidak yakin.
Aku tidak tahu kapan aku bisa menerima orang lain, saat ini aku terluka dan bahkan masih berdarah.
Bagaimana bisa ini berhasil ketika aku perlu waktu lama untuk mencoba bahkan menerimanya, sedangkan dia tidak memilikinya banyak waktu?
Tapi dalam keadaan linglungku, dia menarik tanganku untuk meletakkan hpnya untuk aku gengam. "nomor telepon"
"aku rasa ini tidak akan berhasil" kataku, menyuarakan pikiranku
"kau bahkan belum mencobanya, bagaimana kau tahu"
"aku benar benar tidak—"
"aku akan mencoba melakukannya"
Aku mengangkat kepalaku memandangnya, tidak mengerti apa yang dia katakan
"aku menyadari bahwa kau sedang mencoba melalui masa sulit karena seseorang. Dan disinilah aku, peran yang coba aku ambil. Kau tidak perlu memikirkan apapun dan melakukan apapun. Cukup berdiri disini dan aku akan melakukan semuanya"
Tidak melakukan apapun dan aku sudah terselamatkan?
Itu cukup membujukku karena memang aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan.
Aku cukup terkejut ketika dia tahu situasiku, tapi dengan dia menyaksikan sendiri bagaimana aku terjatuh, pastinya dia sudah memiliki gambaran besarnya bagaimana situasiku.
Aku menarik nafas panjang, sebelum kemudian memasukkan nomorku dalam daftar kontaknya

KAMU SEDANG MEMBACA
TRY
Romanceketika mencoba adalah sesuatu hal yang harus kamu lakukan ketika kamu gagal dalam apapun. setidaknya itu yang aku tahu setelah aku melakukannya. seperi apa kamu dimasa depan atau dengan siapa kamu hanya kamu yang dapat memutuskannya jika kamu takut...