Sometimes you feel off but sometimes you feeling right
Is it to be, or it is not to be
To fall in love again, to be the one for me
Sometimes you fall, but there'll be time we'll be with togetherBitterlove
-Ardhito Pramono-***
ia sudah berada di kamarnya, setelah bersih - bersih dan mengganti pakaiannya dengan piama, ia memutuskan untuk tidur saja, walau masih terlalu dini untuk bermimpi, tidak apa - apa, kalau di paksakan nanti juga pasti ketiduran juga, karena sebenarnya ia sangat lelah hari ini. Dari pada scrolling sosial media pun yang ia temukan bukan sesuatu yang menyenangkan. Entah kenapa Lia merasa kesepian sekali malam ini, tidak ada kak Sissy, Mayka atau Kaio, padahal kalau ada mereka setidaknya ia bisa bermain dengan keponakan - keponakannya dan biasanya cukup berhasil menghibur dan mengalihkan pikirannya.
Tok... tok.. tok..
Lia sudah masuk ke dalam selimutnya ketika ia mendengar seseorang mengetuk pintu kamarnya.
"Siapa?"
"Saya mba, mau kasih tau ada mas Japra dateng" kata Teh Ani dari balik pintu.
Japra, mau ngapain ya?
"Ya udah, bilangin tunggu sebentar ya Teh, bentar lagi aku keluar" teriak Lia dari dalam kamar.
"Siap mba" terdengar suara langkah kaki Teh Ani menjauhi kamarnya. Kemudian Lia segera mengganti pakaiannya dengan yang lebih pantas, lalu pergi menemui Japra.
"Hey, Pra, tumben banget kesini malem - malem" kata Lia menyapa Japra.
"Masih jam setengah 9 lo ini, masa ga boleh, gue mau kembaliin ini sama kak Rifat" kata Japra sambil menunjukkan sebuah kotak yang Lia tidak tahu isinya apa. Ia juga tidak ingin tahu, paling - paling juga peralatan kebutuhan Rally atau balap, pokoknya pasti hal - hal yang berkaitan dengan mobil. Karena Japra sebenarnya adalah salah satu 'anak didik' Kak Rifat di dunia balap, yang sudah ia anggap seperti adiknya sendiri. Saking seringnya di ajak kerumah, Mama Ida bahkan sudah menganggapnya seperti anak kandung.
"Kak Rifat belom pulang" kata Lia ketus. Ia sedang malas berbasa - basi sekarang.
"Ya udah kalo gitu, titip ini ya, gue mau balik aja" Kata Japra sambil membalikkan badannya hendak bejalan menuju pintu keluar.
"Eh tunggu.. tunggu.., gue ikut" kata Lia tiba - tiba, ia juga kaget, kenapa malah mau ikut sama Japra. Tadi kan Ia sudah mau tidur. Ahh ya udah deh, pokoknya dia ga mau sendirian malam ini. Ia butuh seseorang yang bisa menghiburnya sekarang. Meskipun Japra lebih sering mengganggu dari pada menghibur, tapi setidaknya ia tidak mau sendirian dan di kuasai over thinking.
"Ikut? Mau kemana?" tentu Japra kebingungan dengan Sikap Lia, masa Tiba - tiba mau ikut, kan dia mau pulang.
"Ya kemana aja kek, pokoknya jalan aja dulu" Kata Lia mendahului Japra yang masih bingung dengan sikap Lia yang tiba - tiba begitu. Karena selama mengenal Lia, ia tahu Lia bukan tipe orang yang mau di ajak pergi kalau tujuannya tidak jelas. Tapi Ia juga tahu bagaimana keras kepalanya Lia kalau sudah ada maunya. Japra lebih baik menuruti kemauannya, toh masih belum terlalu malam, paling satu - dua jam mereka sudah kembali pulang. Dari pada ngambek, nanti urusannya malah jadi panjang.
"Teh, Nanti kalo kak Sissy pulang, bilang Sha keluar sama Japra sebentar ya" Kata Lia kepada Teh Ani yang ia temui di teras rumah.
Sudah 10 menit berlalu sejak mereka keluar dari rumah, Tapi Lia masih diam saja di dalam mobil, Ia hanya memandangi jalanan Bintaro yang lengang. Japra masih tidak tau mau pergi ke arah mana, ia hanya menyetir mengikuti ke arah mana angin membawa mereka. Udara cukup terasa dingin malam ini, mungkin karena tadi sempat hujan sebentar, dan AC mobil membuatnya jadi jauh lebih dingin lagi. Japra juga tidak bertanya apa - apa kepada Lia. Sepertinya ia menyadari ada sesuatu yang terjadi pada Lia. Sebagai orang yang sudah bersahabat dengan Lia cukup lama, ia tahu, pasti ada apa - apa dengan Lia. Ia pasti sedang tidak baik - baik saja meski tidak tau apa yang membuat Lia begitu. Dan ia tidak berani bertanya, takut mood nya tambah jelek, Japra memutuskan untuk menunggu Lia sendiri yang akan cerita padanya. Walau ia pasti sudah bisa menebak, apa dan siapa orang yang bisa membuat Lia begini.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMAH
FanfictionMeskipun hubungan mereka tidak pernah pasti, Sasha dan iqbaal tahu mereka masih saling sayang. Kali ini iqbaal memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya (sekali lagi) kepada Sasha. Apa yang akan di lakukan Iqbaal? Apakah hubungan mereka bisa ke...