Karena Bunda

263 40 2
                                    

We're only gettin' older, baby
And I've been thinkin' about it lately
Does it ever drive you crazy
Just how fast the night changes?
Everything that you've ever dreamed of
Disappearing when you wake up
But there's nothing to be afraid of
Even when the night changes
It will never change me and you

Night change
-One Direction-

***

Lia sedang mengobrol dengan Nichol dan beberapa crew Paradise Garden yang lain ketika sedang break shooting, tiba - tiba, Kak yuni, asistennya mendekatinya, lalu sambil berbisik mengatakan bahwa tadi Bunda meneleponnya. Tapi karena tadi Lia sedang shooting Kak yuni dengan sopan meminta Bunda meninggalkan pesan kepadanya, dan nanti setelah Lia selesai ia yang akan memberitahukannya pada Lia. Tetapi Bunda Menolak dengan Halus, dan mengatakan nanti ia akan menelepon Lia lagi, Bunda ingin berbicara langsung dengan Lia.

"Bunda kangen katanya" bisik Kak Yuni di telinganya, membuat hatinya berdesir dan pipinya merona merah"

Ada perasaan menyenangkan karena bunda menghubunginya lebih dulu, tapi juga heran kenapa Bunda tiba - tiba ingin bicara padanya? kira - kira bunda mau ngomong apa ya? Jangan - jangan ada hubungannya dengan Iqbaal, mengingat sejak kemarin Lia menolak bicara dengan Iqbaal. Ia kesal karena seminggu belakangan ini banyak sekali foto - foto iqbaal bersama keluarganya bertebaran di media sosial. Yang membuat Lia tidak enak hati adalah, karena di sana ada Zidny. Meskipun mereka tidak foto bersebelahan, tetap saja membuat Lia cemburu.

Kamu ngerti ga sih gimana perasaan aku, Baal

Pertama foto ketika iqbaal dan keluarganya ke rumah Nindy di Bandung, H-1 sebelum puasa. Iqbaal mengatakan bahwa keluarganya beserta Bu Mamut dan Pak Mamut akan ikut ke Bandung untuk bersilaturahmi. Zidny juga di ajak karena pada saat dia mengajak Ibu dan Bapak, Zidny juga sedang bersama mereka. Iqbaal merasa tidak enak kalau tidak mengajak Zidny juga. Mengingat bahwa Zidny sudah mengenal hampir semua keluarga Iqbaal. Tapi ketika mereka semua sudah berkumpul di Rumah Bunda di pondok kopi dan siap untuk berangkat, tiba - tiba Ibu menelepon dan meminta maaf bahwa Ia dan Pak Mamut tidak jadi ikut karena ada urusan mendadak yang tidak bisa di tinggalkan. Sementara Zidny yang sudah terlanjur sampai di rumah Bunda, tetap ikut ke Bandung sesuai rencana sebelumnya, meski Ibu dan Bapak tidak jadi ikut.

Foto kedua adalah foto saat merayakan ulang tahun Ayah Iqbaal, ayah Herry Hernawan. Disana juga ada Zidny  dan kali ini ada Ibu dan Bapak juga. Sepertinya mereka sengaja merayakan hari ulang tahun ayah Herry, dengan berbuka puasa bersama di lanjutkan dengan sholat tarawih, lalu di akhiri dengan foto ber-empat yang di lakukan oleh bunda, Zidny, Nindy, dan Bu Mamut.

Ketika foto pertama bertebaran di media sosial, Lia berusaha menerima penjelasan dari Iqbaal. Ia sudah berjanji pada Iqbaal untuk percaya kepadanya. Tapi entah kenapa masih ada sesuatu yang mengganjal di hatinya. Ia sempat berpikir bahwa Iqbaal tidak benar - benar berusaha menjaga kepercayaan yang ia berikan. Meskipun bukan ia sendiri yang meng-upload foto - foto itu, tapi tetap saja ia membiarkan orang lain yang meng-upload-nya.

Sementara di foto kedua, Ia merasa bahwa Iqbaal semakin tidak memperdulikan perasaannya. Tapi di sisi lain ia juga kasihan pada Iqbaal, ia pasti tidak menduga foto - foto itu akan menjadi konsumsi publik secepat Itu, ia tidak mungkin melarang saudara - saudaranya untuk tidak mengambil foto atau meng - uploadnya ke media sosial karena mereka juga tidak tahu bagaimana hubungannya dengan Zidny yang sebenarnya.

Lia mencoba mengerti dengan posisi Iqbaal yang serba sulit saat ini. Disatu sisi ia ingin menjaga perasaan Lia, tapi di sisi lain ia juga tidak bisa mengendalikan reaksi orang - orang terhadap hubungannya dengan Zidny, yang terlanjur di ketahui publik sebagai pasangan kekasih. Tapi kali ini Lia menyadari bahwa ia sedang cemburu. Tapi tidak bisa menuntut apa - apa dari Iqbaal, karena hubungan mereka yang tidak jelas.

RUMAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang