I miss your tan skin, your sweet smile
So good to me, so right
And how you held me in your arms that September night
The first time you ever saw me cry
Maybe this is wishful thinkin'
Probably mindless dreamin'
But if we loved again, I swear I'd love you right
I'd go back in time and change it, but I can't
So if the chain is on your door, I understandBack to Desember
-Taylor Swift-***
Iqbaal memandangi Lia yang tertunduk menghindari pandangan Iqbaal, ia ingin mencari kejujuran dan keikhlasan di mata Lia, meski ia berharap tidak menemukannya apa - apa disana. Baru kali ini rasanya Ia berharap Lia tidak serius dengan ucapannya
"Udah ga ada lagi kan yang mau di omongin? Aku masuk dulu ya" Lia beranjak dari tempat duduknya ingin meninggalkan Iqbaal sendirian yang dari tadi terdiam tidak tahu lagi harus bicara apa. Tapi kemudian ia menarik kembali tangan Lia, memberikan ekspresi memohon agar Lia tetap di sampingnya.
"We were once stranger, and let us be stranger again, Baal" Kata Lia mencoba melepaskan genggaman Iqbaal dari tangannya, tapi justru membuat Iqbaal menggenggamnya mejadi lebih erat.
"Kamu mau aku menghilang dari hidup kamu, Ya?" Iqbaal mengerutkan dahi, Ia merasa heran bagaimana Lia bisa meminta mereka kembali untuk tidak saling mengenal. Seolah apa yang terjadi beberapa bulan kebelakangan tidak ada artinya bagi Lia.
"Aku mau kamu bahagia Baal, Aku tahu kamu bisa lebih happy tanpa Aku" suara Lia bergetar "Aku mau melepas kamu supaya kamu lebih bebas dan ga terbebani sama Aku" Kata Lia parau.
"Tapi aku sayangnya sama kamu Ya, bukan yang lain" Iqbaal merasakan suaranya mulai bergetar. Napasnya memburu, sesak, membuat jantungnya berdetak lebih kencang. Hatinya terasa sakit. Ia tidak tau bagaimana ini bisa terjadi, yang ia tahu ia tidak menyukai peraaaan seperti itu.
Lia mengambil kembali tangannya dari genggaman Iqbaal, lalu mengelus pelan punggungnya "aku udah bilang kan, kita masih bisa berteman, normal, kayak orang - orang lainnya" Lia mencoba tersenyum. tapi Iqbaal bisa menangkap ada kesedihan yang tersirat di wajahnya.
"Kamu bahkan ga mau bilang kalau kamu sayang sama aku Ya" sekali lagi Iqbaal mencoba mencari kebenaran di mata Lia, tetapi Lia diam saja dan mengalihkan wajahnya berusaha menghindari tatapan Iqbaal.
"Ya, kamu serius?" Namun Lia tetap bergeming dan tidak menjawab apa-apa.
Iqbaal menghela nafas panjang, menyenderkan tubuhnya di punggung kursi taman yang mereka duduki. Ia merasakan napasnya memburu dan mulai berat. Hatinya terasa sakit. Iqbaal dan Lia tidak jarang bertengkar, apa lagi karena salah faham, tapi Ia tahu ia bisa kembali berbaikan dengan Lia. Tapi kali ini rasanya berbeda. Lia memintanya untuk kembali menjadi orang asing, itu berarti entah kapan lagi mereka bisa bersama - sama seperti ini.
"Aku ga mau kita berakhir kaya gini Ya" Iqbaal masih berusaha meyakinkan Lia untuk mau bertahan bersamanya. Tapi ampaknya Lia sudah pada keputusannya untuk tidak terlibat lagi dengan kehidupan Iqbaal. Ia tahu Lia lelah. Ia tahu Lia sering kecewa. Iqbaal ragu - ragu apakah ini saatnya ia juga harus melupakan Lia? bagaimana bisa? bertahun - tahun ia menunggu untuk bisa bersama - sama dengan Lia. Namun ketika Jalan menuju rumahnya sudah dekat, tiba - tiba saja Lia ingin Ia memghilang. Perpisahan memang tidak pernah mudah, tapi yang satu ini benar - benar membuat hatinya hancur.
Iqbaal mengangguk perlahan, kemudian berdiri dari kursinya. Ketika ia sudah tidak punya apa - apa lagi untuk di katakan, ia merasa bahwa sikap diam yang di tunjukkan Lia adalah jawaban, dan itu berarti memang benar - benar keinginan Lia. Sungguh Iqbaal tidak sanggup berlama - lama lagi berada di dekat Lia. Iqbaal masih memandangi Lia, ia hanya memakai kaos polos dan rok selutut yang sangat sederhana, meski tanpa make up, dan rambut pendekknya yang di ikat berantakan, perempuan ini masih terlihat secantik bidadari. Iqbaal mencoba mengumpulkan memori dan kenangan yang pernah mereka buat sejak ia memutuskan untuk menyusul Lia ke Bandung beberapa bulan yang lalu. Lalu Apa yang terjadi pada hari ini membuat kenangan manis yang sudah terbentuk rasanya menguap begitu saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
RUMAH
FanfictionMeskipun hubungan mereka tidak pernah pasti, Sasha dan iqbaal tahu mereka masih saling sayang. Kali ini iqbaal memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya (sekali lagi) kepada Sasha. Apa yang akan di lakukan Iqbaal? Apakah hubungan mereka bisa ke...