Terima Kasih Sudah Buat Senang

266 43 4
                                    

Bagaimana bisa aku jatuh cinta
Berulang kali, berulang kali pada orang yang sama?
Terima kasih kau tetap di sampingku
Di tengah kencang badai hidup menerpa
Saat dunia memaksamu 'tuk pergi
Kau tetap setia

Orang yang sama
-Virgoun-

***

Lia merebahkan tubuhnya di kasur, seharian ini Shooting sangat membuatnya lelah, ia mengambil ponselnya dan membuka media sosial, tentu saja sudah banyak orang menandai namanya di foto dan video - video itu. Ia memandangi video dan foto - foto Iqbaal dan Zidny yang bertebaran di media sosial. Foto dan video ketika mereka menghadiri acara aqiqah anak sepupunya. Dalam foto dan video itu kelihatannya mereka hanya pergi berdua saja. padahal sebenarnya tidak. Tadi sebelum berangkat Iqbaal sempat meneleponnya lebih dulu, ia mengatakan kalau hari ini mereka pergi beramai - ramai. Iqbaal bersama keluarganya, termasuk Bu Mamut dan Pak Mamut, kecuali teh Ody, ia tidak bisa datang karena tinggal di luar kota. Iqbaal juga mengatakan kalau setelah pulang nanti Ia langsung ada kerjaan, meeting untuk project iklan terbarunya, jadi kemungkinan besar ia tidak bisa bertemu Lia hari ini. Padahal sejak semalam mereka berpisah, ia sudah sangat kangen.

Lia tidak mempermasalahkannya, karena sebenarnya, kemarin mereka sudah setengah hari menghabiskan waktu bersama. Waktu yang menyenangkan. Lia juga menyadari tidak akan baik bagi mereka jika terlalu sering terlihat bersama - sama, meskipun ia juga tidak paham, apa yang sebenarnya yang mereka takutkan.

Entah kenapa melihat foto - foto itu, Lia merasa biasa saja. Tidak ada perasaan marah dan kesal kali ini. Mungkin karena Iqbaal sudah meneleponnya lebih dulu, jadi Lia lebih siap bisa menerima dan mengontrol perasannya ketika melihat apa yang terjadi di sosial media, dengan  begitu banyak spekulasi yang bertebaran disana. Dan semuanya hampir tidak ada yang benar.

Dibandingkan rasa kesal atau marah, Lia justru merasa kasihan pada Iqbaal. Bahkan, berada di lingkungan keluarganyapun ia tidak bisa bebas menjadi dirinya sendiri. Pasti sangat berat harus berpura - pura seperti itu sepanjang hari. Di dunia entertainment ia adalah seorang actor yang kerjaannya selalu beracting.

Bahkan di dunia nyatapun kamu harus tetap pura - pura Baal.

Drrrt.. Drrt.. Drrt..

Lia yang sejak tadi masih men -scrooling instagram, terkejut ketika tiba - tiba ponselnya bergetar. Telepon dari Iqbaal. Lalu segera ia menekan tanda hijau di layar.

"Hai, Baal"

"Assalamualaikum, Ya" terdengar suara Iqbaal di seberang sana. Ahh.. baru sehari ga ketemu ternyata ia sudah kangen.

"Walaikumsalam, kamu udah pulang?"

"Belum, Ya, masih ada yang harus aku urusin dulu, kamu dimana?"

"Ooh, Aku di rumah, baru sampe 1 jam yang lalu, kamu udah makan?"

"Hmmm.. kalo aku bilang belum, kamu mau nemenin aku makan sekarang?"

"Baal, ini kan udah hampir jam 10, nanti kamu sakit lo, lagi aku ga mau makan jam segini, takut gendut, hahah" Lia tertawa, ia tahu Iqbaal hanya bercanda.

"Hahaha, enggak Lia, aku bercanda, tadi aku udah makan, aku ga mau sakit, nanti siapa yang jagain kamu?" Katanya meniru dialog Dilan dalam Film Milea Suara Dari Dilan.

"Gombal! Lagian itu kan kata - katanya Dilan buat Milea" kata Lia pura - pura merajuk, meskipun sebenarnya ia senang mendengarnya.

"Loh kamu kan Mileanya aku, inget ya, Lia-nya Iqbaal" kata Iqbaal menekan kata Lia-nya kepadanya, membuat pipinya merona merah. Untung saja mereka sedang bicara di telepon, kalau Iqbaal melihat wajahnya merah seperti ini ia pasti akan menggodanya lebih banyak lagi.

RUMAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang