We got it wrong and you said you had enough. But what about these feelings I've got? I couldn't be more in love
I couldn't be more on love
-The 1975-***
Keesokan harinya, Iqbaal sengaja tidak tidur lagi setelah sahur dan sholat subuh, lagi pula sepanjang malam tadi ia memang tidak bisa tidur karena memikirkan Lia yang sedang marah kepadanya. rencananya ia ingin menemui Lia secepat mungkin, untuk menjelaskan kepada Lia bahwa apa yang ia lihat di sosial media bukan seperti yang ia pikirkan, meskipun mungkin sulit bagi Lia untuk memaafkan Iqbaal, tapi setidaknya ia sudah mencoba. Karena selama tiga hari kemarin mereka tidak bertemu, dan ia tidak mau bertengkar lagi dengan Lia hanya karena salah faham.
Iqbaal mencoba menghubungi Lia sekali lagi, tetapi tidak tersambung, ia juga mencoba mengirim pesan kepada Lia, meminta izin apakah ia boleh menemui Lia pagi ini, tapi tidak ada balasan. Sepertinya Lia mematikan ponselnya.
Pukul 8 pagi iqbaal memutuskan untuk langsung ke rumah Lia di Bintaro, ia berharap bisa menemui Lia sebelum Lia pergi bekerja, atau kalau boleh berharap lebih, ia ingin mengantar Lia bekerja hari ini. Di perjalananpun Iqbaal tetap mencoba menghubungi Lia, tetapi tidak ada jawaban. Sesampainya di rumah Lia, Iqbaal harus menelan kekecewaan sekali lagi karena ternyata Lia sudah berangkat habis subuh tadi.
"Mba Sashanya udah berangkat dari habis subuh tadi mas" Kata Teh Ani, salah satu asisten rumah tangga di rumah kak Sissy.
"Teteh tahu hari ini jadwalnya Lia kemana?" Tanya Iqbaal mencoba bertanya kepada Teh Ani. Mungkin saja ia mengetahui dimana keberadaan Lia saat ini.
"Maaf Mas, saya ga tahu, kalau soal jadwal mba Sasha, yang pasti tahu Mba Irma atau Kak Cindy deh kayanya"
"Ya udah Teh, nanti saya coba hubungi mereka aja, saya permisi dulu ya Teh"
"Iya mas Iqbaal, hati - hati di jalan ya mas"
Sungguh Iqbaal pergi dengan perasaan kecewa. Ia mengerti kalau Lia marah padanya, tetapi kekcewaannya bertambah karena Lia tidak memberi kesempatan kepadanya untuk menjelaskan lebih dulu.
Tapi tentu saja bukan Iqbaal namanya kalau ia langsung menyerah hanya karena salah faham.Iqbaal yang sudah dijalan, menghentikan mobilnya sebelum memasuki pintu tol Pondok Aren. Ia mencoba menghubungi kak Irma, atau siapa saja yang sekiranya saat ini sedang bersama Lia.
"Assalamualaikum Baal" jawab kak Irma dari seberang sana.
"Walaikusalam kak, Kak Irma lagi sama Lia?, eh maksudku Sasha" tanya Iqbaal tanpa basa basi.
""Oh enggak, Baal, karena kehamilan Kakak udah mulai besar, Kakak udah mulai mengurangi aktifitas, kerjaan juga kebanyakan di handle sama Cindy" jelas kak Irma.
"Oh gitu, tapi Kak Irma tahu hari ini jadwal Sasha kemana?"
"Kayaknya hari ini Sasha ga ada jadwal deh, Baal, kan baru selesai shooting Paradise Garden, Sasha minta libur, emangnya kenapa Baal?"
"Ga papa Kak, Sashanya ga bisa di hubungi aja" jelas Iqbaal
"Masa, coba Kakak yang hubungi Sasha ya, nanti kakak kabarin kamu" kata Kak Irma
"Wah, thanks Kak, your the best"
"Sama - sama Baal, assalamualaikum"
"walaikumsalam"
Iqbaal menutup ponselnya lalu menunggu beberapa menit yang terasa sangat panjang ketika akhirnya muncul notifikasi dari kak Irma.
Baal maaf ya, kakak ga bisa ngasih tau Sasha ada dimana, katanya dia pengen istirahat, ga mau di ganggu dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMAH
FanficMeskipun hubungan mereka tidak pernah pasti, Sasha dan iqbaal tahu mereka masih saling sayang. Kali ini iqbaal memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya (sekali lagi) kepada Sasha. Apa yang akan di lakukan Iqbaal? Apakah hubungan mereka bisa ke...