I Am Done

298 46 2
                                    

Who knows how long I've loved you
You know I love you still
Will I wait a lonely lifetime
If you want me to, I will

I will
-The Beatles-

***


Bu, aku mau ngomong sesuatu" kata Zidny memulai pembicaraan ketika mereka berkumpul di ruang keluarga rumah Bu mamut dan Pak jozz. Iqbaal yang dari tadi masih sibuk dengan Laptopnya beralih memadang Zidny. Kemarin, setelah mengantar Lia pulang, malamnya Zidny kembali menelepon Iqbaal mengatakan bahwa ia sudah tidak mau lagi terlibat dalam permainan apapun, baik permainan yang mereka buat sendiri maupun yang di buat oleh management. Iqbaal tidak lagi menanyakan bagaimana Zidny bisa membuat keputusan seperti itu, ia menduga bahwa Zidny juga sudah lelah dengan semua permainan yang mereka lakukan. Sama seperti dirinya.

Iqbaal yang juga berfikir tentang hal yang sama, sepakat bahwa permainan yang mereka jalani ini harus di akhiri, hanya saja ia belum memikirkan bagaimana caranya bicara dengan Ibu, mengingat selama beberapa minggu kedepan, mereka masih miliki jadwal yang padat. Iqbaal sendiri harus melakukan promo untuk Film Ali dan Ratu - Ratu Queens, juga harus reading dan latihan peran untuk Film Mencuri Raden Saleh, selain itu masih ada beberapa promo dan interview dengan media mengenai album Svmmerdose Ep. Yeah Yeah Youth.

"Mau ngomong apa Zee?" tanya Bu Mamut tanpa mengalihkam pandangannya dari Film yang sedang mereka tonton di televisi.

Zidny menghela nafas, ia melihat Iqbaal yang sedari tadi memandanginya, lalu mengangguk perlahan.

"Aku pengen keluar dari management Bu" kata Zidny tanpa di awali dengan basa - basi.

Iqbaal memandang Zidny. Loh, kok keluar dari management, bukan ini yang mereka bicarakan semalam ketika Zidnya meneleponnya. Iqbaal mengerutkan dahinya, heran dengan apa yang barusan ia dengar, tapi ia tetap memilih diam dan tidak berkomentar apa-apa.

"Maksud kamu apa?" Ibu mengambil remot, mematikan televisi lalu beralih memandangi Zidny dan Iqbaal bergantian.

"Kalian berantem?" tanya Bu Mamut memandang Iqbaal dan Zidny bergantian.

Iqbaal sudah membuka mulutnya untuk menjawab pertanyaan Ibu, tapi Zidny sudah lebih dulu menjawabnya.

"Kita baik - baik aja kok, Ya kan Bay?" Zidny tersenyum melihat Iqbaal, sementara Ia sendiri masih bingung, ini sama sekali berbeda dengan rencana yang sudah mereka susun tadi malam.

"Eh, Iya" kata Iqbaal mengangguk.

"Jadi kenapa? kok kamu pengen keluar?" tanya bu Mamut lagi tidak puas dengan jawaban Zidny.

"Aku cuma capek Bu, sebentar lagi juga aku udah mau selesai kuliah, aku masih magang, dan banyak tugas yang harus aku kerjain, belum lagi tugas - tugas aku di svmmerdose, kayanya aku udah ga bisa handle semuanya lagi sekarang" Zidny berusaha menjelaskan tanpa membawa - bawa nama Iqbaal, tapi sepertinya Bu Mamut sulit di buat percaya, Ia memandangi Iqbaal dengan tatapan curiga yang sulit di artikan.

"Biasanya juga kamu bisa bagi waktu, lagi di svmmerdose kan kerjaan kamu juga ga banyak" kata ibu kepada Zidny "ini pasti ada hubungannya sama kamu ya" kata bu Mamut kepada Iqbaal.

"Ini ga ada hubungannya sama Ibay, ini keputusan aku sendiri Bu" kata Zidny yang lagi - lagi mendahuli Iqbaal ketika ia sudah mau menjawab "lagian aku udah ga bisa ikut main pura - pura lagi sama Ibay" Zidny memelankan suaranya, ia melirik Iqbaal sekilas, lalu kembali memandang ke arah Bu Mamut

"Zee? sebenarnya ada apa sih, coba kamu jelasin sama aku" Bu Mamut menegakkan badannya menghadap Zidny.

"Aku lagi deket sama seseorang" katanya menggigit bibir. Iqbaal masih tidak percaya dengan apa yang ia dengar, tapi ia membiarkan Zidny membuat alasannya sendiri " aku lagi berusaha untuk membuka hati aku lagi untuk orang lain Bu, kalau aku di sini terus, kayaknya bakalan sulit" kata Zidny mengangkat bahunya.

RUMAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang